53
Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan input-input produksi di lokasi kandang Bilabong II lebih efisien dibandingkan dengan lokasi kandang
lainnya, sehingga keuntungan per ekor yang diperoleh tinggi. Sedangkan keuntungan per ekor terendah terdapat di lokasi kandang Jampang. Dengan
demikian lokasi kandang Bilabong II lebih baik dari lokasi kandang lainnya dalam hal keuntungan per ekor dan lokasi kandang Jampang lebih efisien dalam hal
penggunaan input-input produksi.
6.11. Hasil Optimalisasi
6.11.1. Tingkat Keuntungan Pada Kondisi Optimal
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Program LINDO, kondisi optimal penggunaan input-input produksi di empat lokasi kandang dengan
menggunakan 12 fungsi kendala tercapai pada iterasi ke empat. Keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal sebesar Rp 620.328.900, sedangkan
keuntungan yang diperoleh HHF pada kondisi aktual selama tujuh periode Rp 521.909.446.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan input-input produksi di empat lokasi kandang ayam yang terdapat pada HHF belum optimal karena
keuntungan total yang diterima masih dapat ditingkatkan. Peningkatan keuntungan tersebut sebesar 15,87 persen atau senilai dengan Rp 98.419.454
dari keuntungan yang diperoleh selama periode penelitian. Nilai Reduced Cost pada masing-masing lokasi kandang dapat dilihat pada Tabel 15.
54
Tabel 15. Nilai Reduced Cost Hasil Optimalisasi Usaha Ayam Ras Pedaging di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode
Lokasi Kandang Value
Reduced Cost
Bilabong I 137874,922
0,000 Bilabong II
181604,719 0,000
Tajurhalang 0,000
1,006 Jampang
72500,974 0,000
Nilai reduced cost yang mempunyai nilai lebih besar dari nol dapat diartikan sebagai pengurangan keuntungan yang diterima peternak apabila
menambah produksi satu ekor ayam ras pedaging. Besaran nilai pengurangan keuntungan tersebut sama dengan nilai reduced cost nya.
Berdasarkan tabel tersebut lokasi kandang Tajurhalang mempunyai nilai reduced cost 1,006, artinya HHF akan mendapat kerugian sebesar
Rp 1.006 per ekor jika tetap berproduksi di lokasi kandang Tajurhalang. Lokasi kandang Tajurhalang harus meningkatkan keuntungan per ekor ayam yang
dijual agar masuk dalam solusi optimal. Keuntungan per ekor yang ditingkatkan harus lebih besar dari Rp 1.006 agar Tajurhalang masuk dalam
solusi optimal.
6.11.2. Tingkat Penggunaan Input dan Output Pada Kondisi Optimal
Kondisi optimal dapat dicapai jika dilakukan perubahan alokasi penggunaan input-input produksi di setiap lokasi kandang. Perubahan tersebut
dapat berupa pengurangan dan penambahan input-input produksi ayam ras pedaging di setiap lokasi kandang.
Besarnya nilai perubahan tersebut dapat dilihat dari nilai slack or surplus dan dual price-nya. Tabel 16 memperlihatkan nilai slack or surplus dan