57
4.000 ekor ayam ras pedaging, tetapi pada lokasi kandang tertentu masih terdapat anak kandang yang hanya memelihara 2.000 ekor ayam ras pedaging.
Nilai slack induk pemanas, lingkar pembatas, tempat minum dan tempat pakan bernilai lebih besar dari nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan peralatan kandang tesebut berlebih. Artinya penggunaan peralatan kandang tersebut harus dikurangi sehingga pemborosan biaya dapat ditekan.
6.11.3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas hasil optimalisasi dari perhitungan LINDO digunakan untuk mengetahui kendala aktif yang terdapat pada hasil
perhitungan. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa OVD, gas LPG dan penggunaan lahan kandang merupakan kendala aktif.
Faktor produksi yang merupakan kendala aktif mempunyai nilai dual. Angka pada kolom dual price ini menunjukkan peningkatan atau penurunan
keuntungan total pada kondisi optimal apabila Righthand Side Ranges RHS masing-masing fungsi kendala meningkat atau menurun satu satuan. Kendala
aktif yang mempunya nilai dual positif akan meningkatkan keuntungan total jika ketersediaannya ditambah.
Pada penelitian ini kendala aktif yang sebaiknya tidak perlu ditambah ketersediaannya adalah penggunaan OVD, gas LPG. Sebaliknya kendala aktif
yang sebaiknya ditambah adalah penggunaan lahan dan kandang. Hasil analisis sensitivitas terbagi menjadi dua, yaitu analisis sensitivitas
dengan melakukan perubahan pada koefisien fungsi tujuan dan perubahan RHS fungsi kendala. Perubahan pada koefisien fungsi tujuan dan perubahan RHS
58
fungsi kendala dapat berupa penambahan dan pengurangan. Perubahan tersebut tidak merubah solusi optimal.
Tabel 17. Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan Hasjrul Harahap Farm di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode
Variable Obj Coefficient Ranges
Current Coef Allowable
Increase Allowable
Decrease
Bilabong I 1,493
0,590 3,317
Bilabong II 2,071
INFINITY 0,589
Tajurhalang 1,170
1,006 INFINITY
Jampang 0,529
2,569 34,843
Tabel 17 menunjukkan bahwa koefisien fungsi tujuan yang dapat ditambah sampai batas tak terhingga hanya koefisien fungsi lokasi kandang
Bilabong II. Hal ini menunjukkan jumlah produksi pada kondisi optimal sama dengan kapasitas kandangnya, sehingga peningkatan keuntungan berapapun
tetap tidak akan meningkatkan tingkat produksi optimal. Perubahan produksi terjadi jika dilakukan peningkatan kapasitas kandang yang dimiliki.
Nilai batas kenaikan koefisien fungsi tujuan pada lokasi kandang Bilabong I, Tajurhalang dan Jampang masing-masing Rp 590 per ekor,
Rp 1.006 per ekor, dan Rp 2.569 per ekor. Nilai batas kenaikan ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan akan bertambah jika fungsi tujuan
naik lebih kecil atau sama dengan nilai batas tersebut. Besar nilai peningkatan keuntungan tersebut sama dengan selisih
keuntungan kondisi awal dengan kondisi setelah perubahan dilakukan dikalikan dengan tingkat produksi optmal. Jika perubahan koefisien fungsi
tujuan melebihi nilai allowable increase, maka tingkat produksi optimal akan berubah.