Day Old Chick DOC Pakan

10 buruk iklim, seperti hujan, panas matahari atau gangguan-gangguan lainnya. Pada dasarnya kandang berfungsi untuk mempermudah tata laksana pemeliharaan dan pengontrolan ternak. Kandang yang memenuhi syarat-syarat perkandangan akan memberikan dampak positif karena ternak menjadi senang dan tidak stres. Sehingga dengan kondisi tersebut produksi ternak yang dipelihara lebih optimal Sudaryani dan Hari, 2002. Ternak pun menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

2.3. Penelitian Terdahulu

Optimalisasi adalah pencapaian suatu tindakan atau keadaan yang terbaik dari sebuah masalah keputusan pembatasan sumberdaya. Adapun penelitian yang berkaitan dengan optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produksi seperti bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja sangat mempengaruhi produksi dalam usaha peternakan ayam ras pedaging. Hal tersebut disimpulkan dari penelitian Rohyana 2004 dan Murjoko 2004. Penelitian Ermayati 2006 dan Murni 2006 dilakukan pada usaha ternak ayam ras pedaging dengan pola kemitraan. Penelitian Ermayati menghasilkan nilai keuntungan aktual sebesar Rp 55.049.334 lebih kecil dari nilai keuntungan pada kondisi optimal sebesar Rp 4.742.436 8,6 persen. Sedangkan penelitian Murni 2006 menghasilkan selisih antara keuntungan aktual dengan optimal sebesar 0,75 persen. 11 Penelitian Wayan 2001 dilakukan pada usaha peternakan ayam ras pedaging dengan pola mandiri. Hasil perhitungan menunjukkan selisih antara keuntungan aktual dengan keuntungan pada kondisi optimal sebesar 28,11 persen. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan input-input produksi oleh usaha peternakan ayam ras pedaging pola kemitraan lebih efisien dari pada pola mandiri. Analisis sensitivitas yang terdapat pada penelitian terdahulu dilakukan dengan cara menurunkan harga jual ayam ras pedaging dan mengurangi penggunaan pakan atau disebut skenario. Penurunan harga tersebut didasarkan pada nilai tingkat inflasi yang terjadi pada tahun tersebut. Besarnya penurunan harga jual ayam ras pedaging antara lima sampai sepuluh persen. Ermayati 2006, skenario I dilakukan dengan menurunkan harga ayam ras pedaging sebesar sepuluh persen yang menyebabkan nilai fungsi tujuan berubah menjadi Rp 15.620.550. Nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal awal adalah sebesar Rp 59.791.770. Selisih dari kedua nilai tersebut adalah - Rp 44.171.220. Sedangkan selisih antara kondisi optimal skenario I dengan kondisi aktual sebesar - Rp 39.428.784. Skenario II dilakukan dengan mengurangi penggunaan pakan sebesar sepuluh persen. Skenario ini menyebabkan nilai fungsi tujuan berubah menjadi Rp 59.736.730. Selisih skenario II dengan kondisi optimal awal sebesar - Rp 55.040. Sedangkan selisih skenario II dengan kondisi aktual sebesar Rp 4.687.396. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada skala usahanya. Penelitian Wayan 2001 dilakukan pada usaha peternakan ayam ras