Input Produksi Tetap Penggunaan Input-input Produksi
46
Pihak HHF memperoleh pakan yang diperlukannya dari PT Japfa Comfeed, PT Charoen Pokphand dan PT Samsung.
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa penggunaan pakan terbanyak selama tujuh periode terdapat di lokasi kandang Bilabong I yaitu 322.650 kilogram.
Sedangkan penggunaan pakan yang paling sedikit selama tujuh periode terdapat di lokasi kandang Jampang yaitu 254.300 kilogram. Jumlah total
penggunaan pakan di empat lokasi kandang selama tujuh periode mencapai 1.134.950 kilogram.
Tabel 9. Koefisien Penggunaan Pakan dan DOC di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode
Lokasi Kandang
Penggunaan Pakan dan DOC
Koefisien Penggunaan Pakan per DOC
Pakan kg
DOC ekor
PakanDOC kgekor
Konversi Pakan
Bilabong I 322.650
108.205 2,98
1,70 Bilabong II
278.250 95.678
2,91 1,66
Tajurhalang 279.750
97.854 2,86
1,63 Jampang
254.300 90.178
2,82 1,61
Jumlah 1.134.950
391.915 -
- Rata-rata
283 738 -
2,89 1,65
Bibit ternak atau DOC yang dipelihara di masing-masing lokasi kandang jumlahnya berbeda untuk setiap periode produksi. DOC yang
digunakan biasanya diperoleh dari PT Charoen Pokphand, PT Samsung, PT Cipendawa, PT Wonokoyo, dan PT MBAI Multi Brider Adi Rama Indonesia.
Jumlah DOC yang dipelihara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kondisi lingkungan yang terdapat pada lokasi kandang pada masing-masing
lokasi, kapasitas kandang, musim dan target produksi. Kualitas DOC yang baik akan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi dan dapat menurunkan
tingkat kematian ayam selama periode pemeliharaan.
47
Tenaga kerja yang terdapat di HHF terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian keuangan dan bagian produksi. Bagian produksi terdiri dari bagian
kepala kandang yang merangkap sebagai tenaga ahli vaksinator dan anak kandang. Tenaga kerja satpam tidak digunakan di setiap lokasi kandang,
tergantung pada kondisi keamanan lingkungan di sekitarnya. Penggunaan tenaga kerja anak kandang di setiap lokasi kandang
berbeda. Jumlah tenaga kerja anak kandang yang menangani secara langsung pemeliharaan ayam disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara dan luas
kandang. Seorang tenaga kerja anak kandang di HHF mampu menangani ayam pedaging di satu kandang dengan kapasitas 2.000 sampai dengan 5.000 ekor
ayam. Tabel 10. Penggunaan Tenaga Kerja di Masing-masing Lokasi Kandang per
Periode
Lokasi Kandang
Penggunaan Tenaga Kerja HKPlokasitujuh periode Anak Kandang
Tenaga Ahli
Bilabong I 818
350 Bilabong II
722 325
Tajurhalang 650
435 Jampang
788 480
Rata-rata 2.977
1.590
Vaksinator merupakan orang yang bertanggung jawab memberi vaksinasi suntik. Tugas vaksinasi ternak dilakukan kepala kandang. Vaksinasi
dilakukan ke seluruh lokasi kandang yang membutuhkan vaksinasi suntik. Vaksinasi secara oral dan minum dapat dilakukan sendiri oleh tenaga kerja
anak kandang. Pada Tabel 10 dapat dilihat penggunaan tenaga kerja yang bertanggung jawab pada masing-masing bagian.
48
Obat-obatan yang digunakan terdiri dari vaksin, feed additive, dan obat untuk pengobatan penyakit. Penggunaan desinfektan, kapur dan cuci kandang
termasuk dalam biaya perawatan kandang dan sanitasi. Vaksinasi yang rutin dilakukan adalah vaksinasi ND Newcastle Dieases sebanyak dua kali setiap
periodenya. Vaksinasi ND pertama diberikan pada saat ayam berumur empat hari
melalui tetes mata, dengan dosis satu vial per 1.000 ekor. Vaksin ND kedua diberikan pada saat ayam berumur lima hari dengan cara suntik bawah kulit
Subcutaneous dengan dosis satu vial per 2.500 ekor. Penyuntikan dilakukan di sekitar leher. Sedangkan Vaksin Gumboro diberikan pada saat ayam
berumur sembilan hari. Pemberian dilakukan melalui mulut atau cekok oral dengan dosis satu botol per 1.000 ekor.
Penggunaan obat-obatan tidak mutlak dilakukan di setiap periode pemeliharaan. Jenis vaksin yang biasa digunakan adalah ND Kill, ND Lasota
dan ND II serta Gumboro. Antibiotik yang biasa digunakan adalah Vitakur, Roxine, Colamox, Eridovak, Neoampi. Vitamin yang digunakan adalah
Ciprovak, Bloom and Grow, Ciprocin, Biostress, Eridokcin, Elektrovit, Multivitekstra, Probioherbal, Probioplus dan Colmix.
Sekam digunakan sebagai alas kandang litter. Tebal litter yang digunakan tergantung pada jenis kandang. Kandang panggung memerlukan
ketebalan litter lima centimeter, sedangkan untuk kandang lantai diperlukan litter dengan ketebalan sepuluh centimeter. Kebutuhan sekam untuk 1.000 ekor
ayam sebesar 50 karung per periode dengan harga Rp 2.700 sampai dengan Rp 3.000 per karung.
49
Gas LPG yang digunakan sebagai bahan bakar pemanas. Kebutuhan gas LPG tergantung pada jumlah ayam yang dipelihara dan suhu dalam kandang.
Pada saat musim hujan kebutuhan gas LPG meningkat. Untuk 2.500 ekor ayam memerlukan satu tabung gas LPG ukuran 50 kilogram. Harga gas LPG ukuran
50 kilogram pada tahun 2007 sebesar Rp 335.000 per tabung. Besarnya biaya obat-obatan, listrik, sekam, gas LPG yang dikeluarkan oleh HHF dapat dilihat
pada Tabel 11. Tabel 11. Penggunaan Obat-obatan, Gas LPG dan Sekam di Masing-masing
Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode.
Lokasi Kandang Penggunaan Input-input Produksi
Obat-obatan Rp Gas Rp
Sekam Rp
Bilabong I 43.248.696
24.673.200 4.137.300
Bilabong II 36.666.040
19.395.750 5.349.000
Tajurhalang 28.345.513
21.225.000 4.013.100
Jampang 83.879.694
15.097.100 6.673.200
Jumlah 192.139.943
80.391.050 20.172.600