22
sama dengan jumlah kontribusi atau penggunaan sumberdaya oleh setiap kegiatan yang dilakukan.
4. Divisibilitas
Setiap kegiatan pemrograman linear dapat mengambil sembarang nilai fraksional. Jadi suatu kegiatan dapat dibagi ke dalam tingkat-tingkat
fraksional. Dengan kata lain, nilai x
j
boleh integer dan non-integer. 5.
Deterministik Semua parameter model c
j
, a
ij
, dan b
i
diasumsikan diketahui konstan. Secara tidak langsung mengasumsikan masalah keputusan dalam satu
rangka statis dimana semua parameter diketahui dengan kepastian.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan terhadap hasil ternak ayam ras pedaging sebagai sumber
protein hewani semakin meningkat. Hal tersebut merupakan peluang bagi peternakan ayam ras pedaging untuk memaksimumkan keuntungan, tidak
terkecuali Hasjrul Harahap Farm. Adanya kelangkaan DOC, kualitas DOC yang kurang baik dan kelebihan
penggunaan tenaga kerja merupakan kendala yang dapat menghambat HHF memanfaatkan peluang tersebut. Hasjrul Harahap Farm juga menghadapi faktor
eksternal yang sangat mempengaruhi penerimaan, yaitu fluktuasi harga jual ayam ras pedaging. Oleh karena itu dibutuhkan penyelesaian untuk mengoptimalkan
peluang serta kendala-kendala tersebut.
23
Optimalisasi produksi dapat dilakukan jika HHF mampu mengidentifikasi tujuan dan kendala-kendala yang dihadapi. Tujuan HHF adalah memaksimumkan
keuntungan dengan mengoptimalkan penggunaan input-input produksi. Input- input produksi tersebut yaitu DOC, pakan, obat-obatan, peralatan kandang serta
tenaga kerja. Pemecahan
masalah optimalisasi
produksi dilakukan
dengan menggunakan model linear programming. Model linear programming digunakan
untuk mencari keuntungan maksimum yang mungkin dicapai jika perusahaan melakukan pola produksi dengan optimal. Model ini akan menghasilkan pola
produksi optimal yang paling memungkinkan untuk dilakukan perusahaan. Tahap berikutnya adalah analisis post optimal untuk melihat pengaruh dari
perubahan-perubahan yang terjadi pada parameter-parameter yang dianalisis. Perubahan-perubahan yang dilakukan dalam analisis post optimal ini adalah
perubahan harga jual ayam ras pedaging dan ketersediaan pakan. Kemudian hasil analisis post optimal dibandingkan dengan kondisi optimal awal. Hasil dari
analisis-analisis tersebut merupakan dasar bagi perusahaan dalam menerapkan kebijakan. Kerangka pemikiran operasional ditunjukkan oleh Gambar 3.
24
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional - Kelangkaan DOC, Kualitas DOC
yang tidak baik - Penggunaan tenaga kerja yang
berlebih - Fluktuasi harga jual ayam ras
pedaging Meningkatnya
konsumsi daging ayam
Identifikasi Tujuan dan Kendala
Optimalisasi Produksi Hasjrul Harahap Farm
Memaksimumkan Keuntungan
Linear Programming
Analisis Primal Analisis Dual
Analisis Sensitivitas
Analisis Post Optimal
25
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di peternakan Hasjrul Harahap Farm HHF yang berlokasi di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Peternakan tersebut memiliki empat lokasi kandang yang letaknya berjauhan satu sama lain yaitu berjarak ± 2-6 km. Penentuan lokasi penelitian
dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut sedang berusaha mengoptimalkan input-input produksi. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Juni sampai dengan September 2008.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara
dengan pihak manajemen serta staf HHF. Data sekunder diperoleh dari dokumen- dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, beberapa hasil penelitian
terdahulu dan literatur yang relevan dengan penelitian. Peubah yang diukur dan dianalisis dalam penelitian ini adalah keuntungan
Rp, penerimaan total Rp, biaya produksi total Rp. Selain itu penelitian ini juga mengukur dan menganalisis jumlah atau alokasi penggunaan input-input
produksi ayam ras pedaging pada empat lokasi kandang yang dimiliki oleh HHF. Input-input produksi dibagi menjadi input tetap dan input variabel. Input-input
tetap terdiri dari penggunaan lahan dan kandang Rp serta penggunaan peralatan
26
kandang Rp. Sedangkan yang termasuk input-input variabel adalah DOC Rp, pakan Rp, tenaga kerja Hari kerja Pria atau HKP, gas Rp, biaya obat-obatan
dan vaksin serta desinfektan Rp, penggunaan sekam Rp. Input-input produksi ayam ras pedaging tersebut dihitung selama tujuh periode sejak Januari 2007
sampai dengan April 2008.
4.3. Metode Pengambilan Responden
Responden sebagai sumber data adalah anak kandang dan kepala kandang. Anak kandang adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan 2.000 sampai 5.000 di lokasi kandang tersebut. Kepala kandang adalah tenaga kerja yang mengepalai anak kandang. Pengambilan data utama
dilakukan melalui kepala kandang. Sedangkan data-data penunjang seperti tata cara pemeliharaan ayam dilakukan melalui anak kandang di seluruh lokasi
kandang yang dimiliki HHF yaitu Bilabong I, Bilabong II, Tajurhalang dan Jampang.
4.4. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan
data dilakukan
secara kuantitatif
dengan menggunakan program LINDO Linear Interactive Discrete Optimizer. Data-data
yang telah diolah dan dianalisis tersebut digunakan untuk memberikan alternatif model produksi yang tepat. Kemudian model tersebut diterapkan pada perusahaan
sesuai dengan kondisi-kondisi dasar dari setiap masalah. Langkah-langkah dalam menggunakan model linear programming dapat diuraikan sebagai berikut :