Adopsi Inovasi Pertanian KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Adopsi Inovasi Pertanian

Salah satu tujuan utama dari pelaksanaan usahatani tanaman pangan adalah untuk terus melakukan peningkatan produksi demi meningkatkan pendapatan pada lingkup petani dan meningkatkan ketahanan pangan pada lingkup nasional. Berbagai inovasi pertanian yang berpotensi meningkatkan produktivitas perlu diperkenalkan sehingga dapat diadopsi di tingkat petani. Rogers 1995 menjelaskan bahwa inovasi adalah sebuah ide, praktek, atau objek yang dianggap sebagai hal baru oleh individu atau unit adopsi yang lain. Adopsi adalah sebuah keputusan untuk menerapkan suatu jenis inovasi sebagai jalan terbaik atas berbagai pilihan tindakan yang tersedia. Ada lima tahap utama dalam proses keputusan terkait dengan inovasi yaitu 1 Pengetahuan, 2 Dorongan persuasi, 3 Keputusan, 4 Penerapan, 5 Konfirmasi. Pada tahap pengetahuan, suatu pihak sadar bahwa telah muncul suatu jenis inovasi dan mempunyai pemahaman yang terbatas berkaitan inovasi tersebut. Tahap persuasi terjadi ketika suatu pihak terdorong menggali informasi yang lebih dalam berkaitan dengan inovasi. Pada tahap keputusan, suatu pihak memberikan pilihan untuk menerima atau menolak inovasi. Penerapan terjadi ketika suatu pihak mempraktikkan inovasi. Tahap konfirmasi merupakan penegasan untuk melanjutkan menerapkan inovasi atau berhenti dari menerapkan inovasi karena harapan dari menerapkan inovasi tidak tercapai. Teknologi adalah pengetahuan yang diterapkan oleh manusia untuk memperbaiki proses-proses produksi. Teknologi tercerminkan dalam traktor, mesin kombinasi pemotong dan perontok hasil panen, serta alat pemetik jagung. Teknologi terwujudkan pada benih jagung hibrida, varietas tanaman unggul, pestisida, pupuk komersial, pembajak kontur, alat pemberi makan ternak otomatis, dan elektrifikasi pedesaan. Teknologi terdapat pada bengkel, laboratorium kimia, gudang, ladang, dan kantor. Tujuan dari teknologi adalah mencapai output yang lebih tinggi dari sejumlah lahan, tenaga kerja, dan sumberdaya modal tertentu. Teknologi mempunyai peranan yang penting untuk mengekonomiskan suatu proses Snodgrass dan Wallace, 1964. Salah satu bentuk teknologi adalah teknologi dalam produksi tanaman. Snodgrass dan Wallace 1964 mengatakan bahwa para ahli teknologi tanaman terus-menerus melawan kegagalan produksi pada tanaman pertanian. Beberapa prestasi terbaik mereka adalah dalam pemuliaan varietas yang tahan kekeringan, penyakit, parasit tanaman, dan juga dalam mengembangkan varietas berdaya hasil tinggi. Inovasi tanaman mampu menyediakan suatu spesies baru untuk suatu daerah yang semula tidak dapat tumbuh pada daerah tersebut. Pada saat telah banyak yang dipelajari tentang tanaman hibrida, penelitian baru tentang hormon tanaman serta zat makanan dan pertumbuhan lain berlanjut untuk membawa perkembangan revolusioner baru pada hutan, ladang, dan kebun.

3.2 Teori Adopsi Varietas Berkaitan dengan adopsi suatu varietas unggul pada usahatani, Herdt dan