Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Di Indonesia terdapat beberapa provinsi yang merespon benih padi hibrida dengan cukup baik pada masa permulaan jenis benih padi tersebut diperkenalkan. Beberapa di antaranya adalah Jawa Timur, Gorontalo, Jawa Barat, dan Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu kecamatan yang berada pada Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat yaitu Kecamatan Cibuaya. Daerah Karawang dipilih secara sengaja purposive dengan alasan bahwa Kabupaten tersebut merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya kecamatan yang dijadikan sebagai tempat penelitian ditentukan dengan kriteria menjadi pusat pengembangan padi hibrida pada Musim Rendeng 20062007. Kriteria ditetapkan demikian karena di daerah lain terdapat kasus bahwa suatu daerah yang dahulu menjadi pusat pengembangan inovasi padi hibrida, sekarang tidak menjadi pusat pengembangan lagi. Kabupaten Karawang mempunyai dua kecamatan yang menjadi pusat pengembangan benih padi hibrida pada Musim Rendeng 20062007 yaitu Kecamatan Cibuaya dan Kecamatan Pedes. Pada penelitian ini, lokasi penelitian yang terpilih adalah Kecamatan Cibuaya dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut paling responsif terhadap inovasi benih padi hibrida di antara kecamatan- kecamatan pada Kabupaten Karawang. Hal itu ditunjukkan dengan luas areal padi hibrida paling tinggi di antara kecamatan yang lain pada musim tersebut yaitu lebih dari 90 hektar. Pengambilan data primer pada lokasi penelitian dilakukan pada Bulan Agustus sampai Bulan September 2007.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari petani padi hibrida dan padi inbrida di lokasi penelitian dengan metode wawancara langsung di lapang. Data primer petani padi hibrida diusahakan diperoleh dari populasi petani padi hibrida. Populasi petani padi hibrida berdasarkan data dari koordinator PPL Petugas Penyuluh Lapangan Kecamatan Cibuaya dan dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan untuk memperoleh data dari petani padi inbrida, tidak semua petani Kecamatan Cibuaya dijadikan sebagai sumber data primer. Akan tetapi yang dijadikan sumber adalah sample dari petani tersebut. Metode penarikan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diikuti dengan simple random sampling . Metode pertama digunakan untuk memilih satu dari desa-desa yang ada di Kecamatan Cibuaya. Sedangkan simple random sampling digunakan untuk memilih petani dari desa yang terpilih. Penelitian ini melibatkan 58 petani sebagai responden sumber data primer yang terdiri dari petani padi hibrida dan petani padi inbrida. Jumlah responden pada kategori petani padi hibrida sebanyak 28 responden. Jumlah tersebut tidak sama dengan besarnya populasi karena adanya permasalahan atau kendala berkaitan dengan calon responden petani padi hibrida seperti kesalahan data populasi yang ada dan responden yang sulit ditemui. Sementara untuk petani padi inbrida, 30 petani sampel dilibatkan dalam penelitian untuk mengimbangi jumlah responden petani padi hibrida. Desa yang terpilih sebagai lokasi pengambilan sampel petani padi inbrida secara acak adalah Desa Kedungjeruk. Desa tersebut dipilih secara purposive karena mempunyai areal sawah yang paling luas di antara desa-desa di Kecamatan Cibuaya sehingga diharapkan dapat mewakili kondisi Kecamatan Cibuaya. Kegiatan pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara terstruktur. Ketika wawancara, diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petani berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan untuk menggali data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun data-data tersebut antara lain berkaitan dengan identitas petani, karakteristik personal petani dan keluarga, serta karakteristik usahatani padi. Data sekunder merupakan data penunjang atau pelengkap bagi data primer. Selain itu data sekunder juga berfungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan gambaran tentang pertanian padi pada lokasi penelitian. Data tersebut dapat diperoleh dari instansi atau dinas yang terkait dengan masalah penelitian seperti Kantor Kecamatan Cibuaya, Dinas Pertanian Kecamatan, dan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Karawang. Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh dari berbagai literatur yang terdapat pada buku, laporan penelitian, jurnal, dan internet.

4.3 Pengolahan Data