Teknik Cocok Tanam Padi Sawah

dekat dengan pantai menyebabkan tergenangnya sebagian sawah pada bulan bulan tertentu. Akibatnya petani harus menunggu beberapa waktu hingga lahan terbebas dari genangan agar bisa menanami kembali lahannya. Pada musim kemarau, sebagian lahan sawah Cibuaya tidak mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi karena air irigasi sudah habis sebelum sampai pada lokasi tesebut. Akibatnya masa tanam tertunda sampai air irigasi tersedia.

5.4.2 Teknik Cocok Tanam Padi Sawah

Teknik cocok tanam yang dibahas adalah cocok tanam padi sawah karena padi merupakan tanaman pertanian utama pada lahan sawah Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang Jawa Barat. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman padi sawah. Rangkaian kegiatan dimulai dari pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, perawatan, dan kegiatan terakhir adalah pemanenan. Secara umum, teknik budidaya padi hibrida dan padi inbrida yang dilakukan oleh petani Kecamatan Cibuaya adalah sama. Pembibitan Dalam tahap pembibitan ada tiga kegiatan utama yaitu persiapan petak persemaian, penyebaran benih, dan perawatan. Tahap pembibitan harus mendapatkan perhatian serius dari petani. Tahap ini berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan bibit yang prima. Jika bibit yang dihasilkan kurang bagus maka penampilan tanaman padi setalah dilakukan pindah tanam juga kurang bagus. Tanah pada petak yang akan digunakan untuk pembibitan harus diolah dengan baik. Selain itu drainase harus bagus. Setelah persipan petak persemaian selesai, penyebaran benih dilakukan. Kegiatan perawatan pada tahap ini meliputi pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk yang biasa digunakan oleh petani untuk merangsang pertumbuhan bibit adalah Urea dan SP-36. Bibit yang dihasilkan diharapkan terbebas dari penyakit dan dalam kondisi yang bagus. Oleh karena itu, penyemprotan obat perlu dilakukan oleh petani. Pengolahan Tanah Tahap kedua yang dilakukan adalah pengolahan lahan. Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat lahan sawah menjadi siap ditanami dan lahan dapat memberikan dukungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman yang akan ditanam. Pada tahap ini, ada dua jenis tenaga kerja yang dilibatkan yaitu tenaga kerja manusia dan tenaga kerja mesin traktor tangan. Urutan kegiatannya yaitu namping , mopok, kerja traktor I, kerja traktor II, dan leleran. Namping adalah kegiatan pembersihan pematang sawah dari rerumputan menggunakan cangkul dengan mengikis sedikit lapisan tanah pematang yang ditumbuhi rumput. Mopok adalah kerja manusia menggunakan cangkul untuk melapisi pematang sawah yang bersih dari rerumputan dengan lumpur sawah. Kerja traktor I adalah membajak atau membalik tanah dengan hand tractor agar lapisan atas beralih ke bawah dan lapisan bawah beralih ke atas. Kerja traktor II yaitu meratakan lahan dan membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang mengganggu. Leleran adalah kerja manusia sebagai tindak lanjut dari kerja traktor II dalam meratakan lahan. Penanaman Kegiatan penanaman yang dimaksud di sini adalah pindah tanam trans planting . Dalam tahap ini, bibit yang sudah siap dipindah tanam dicabut dari areal pembibitan kemudian ditanam pada lahan penanaman yang sesungguhnya. Aktivitas yang dilibatkan dalam tahap ini yaitu pencabutan bibit, pengangkutan bibit jika lokasi pembibitan terpisah dengan lahan yang akan ditanami, naplak pembuatan jejak pada lahan sawah dengan alat bernama caplak untuk menentukan tempat benih ditanamkan, dan penaman. Ada dua jenis cara penanaman berdasarkan tenaga kerjanya. Jenis pertama adalah cara ceblokan dan cara yang kedua adalah borongan. Pada cara ceblokan, penanaman dilakukan oleh keluarga yang menguasai petak lahan tertentu karena sistem bawon. Jika cara penanaman yang dipilih adalah ceblokan maka pengusahatani harus menyewa tenaga kerja lain untuk melakukan pekerjaan naplak . Pada cara borongan, petani cukup membayar sejumlah uang tertentu kepada sekelompok orang untuk melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan penanaman mulai dari pencabuatan bibit sampai penanaman. Kegiatan penanaman biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita. Dalam jenis pekerjaan ini, tenaga kerja wanita pada umumnya lebih terampil daripada tenaga kerja laki-laki. Alasannya adalah pekerjaan penanaman tidak mengutamakan tenaga tetapi lebih mengutamakan kecekatan dalam menanamkan bibit ke dalam lahan. Tenaga kerja laki-laki jauh lebih produktif untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga. Berkaitan dengan penanaman pindah tanam, ada pekerjaan lanjutan yang harus dilakukan jika kondisi menghendaki. Kegiatan tersebut yaitu penyulaman. Petani harus menyediakan bibit untuk penyulaman terhadap tanaman yang mati atau dimakan hama keong mas. Di Kecamatan Cibuaya, keong mas merupakan hama yang harus diwaspadai pada tanaman padi yang baru saja dipindah tanam sampai pada umur tertentu sekitar satu bulan. Jenis hama ini menyerang tanaman dengan cara memakan tanaman padi berusia muda dari ujung daun sampai akarnya. Dengan demikian penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau dimakan hama tersebut. Perawatan Perawatan merupakan tahap yang sangat penting dan harus mendapatkan perhatian serius dari pengusahatani. Melalui perawatan, tanaman padi atau lingkungan sekitar diberi perlakuan tertentu agar tanaman padi mengalami pertumbuhan yang optimal. Ada tiga kegiatan utama dalam tahap perawatan yaitu pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemberantasan gulma. Pemupukan dilakukan untuk menyediakan nutrisi untuk tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Secara umum, ada tiga jenis pupuk yang dipakai oleh petani yaitu pupuk urea, pupuk SP-36, dan pupuk majemuk NPK. Pupuk Jenis KCl sangat jarang diaplikasikan petani ke sawah mereka. Tanaman padi tumbuh dengan kurang baik ketika mendapat serangan hama atau penyakit. Oleh karena itu petani berinisiatif untuk memberantas hama dan penyakit tersebut dengan pestisida sehingga tanaman bisa pulih kembali. Kebanyakan petani kurang memperhatikan prinsip ambang ekonomi dalam melakukan penyemprotan obat. Agar hara yang diberikan melalui pupuk dapat diserap oleh tanaman dengan optimal, gulma harus dikendalikan. Gulma dapat mengambil hara dari pupuk yang sebenarnya khusus diberikan kepada tanaman padi. Tumbuhan pengganggu yang harus dikendalikan meliputi gulma yang ada di lahan sawah dan yang ada pada pematang sawah. Gulma dapat diberantas dengan dua cara yaitu secara manual atau secara kimiawi. Cara pertama dilakukan dengan cara mencabut gulma yang ada para area penanaman ngrambet, membersihkan gulma dengan alat bernama dorongangasrok, atau membersihkan pematang dengan sabit babat galeng. Cara kedua yaitu kimiawi yang dilakukan petani dengan cara menyemprotkan herbisida tertentu sesuai dengan jenis gulma yang menyerang.

5.4.3 Pemasaran Gabah