Kesesuaian Lahan Permukiman dengan Constrain KLKim-
2 2
4 Kilo m e te rs
Lo k a s i P e n elitian
N
P E TA K E S E S U AIAN L AH AN P E R M U K IM AN
D AS C IAN JU R K AB U P AT E N C IAN JU R
C ip utri
Mu njul Ga lud ra
Say a ng Ga s ol
Suk a m uly a N ya lin du ng
Suk a m a na h C ib e ur eu m
C ih e ra ng
Suk a sa ri Ma leb e r
Ta njun g S a r i Sela ja m be
S ind an ga s ih M a ng un ke r ta
La ng en Sa ri Lim b ar
B ab ak a n C a rin gin B uh er an g
B ab ak a n S a r i M e k ar sa ri
Pam oy an a n S olo k P a n da n
S uk a m a ju Saw ah ge de
C ije dil H eg ar m a na h
Mu ka Sab a nd ar
Suk a sir na B ojon g
6° 51
6° 5
1 6°
48 6°
4 8
6° 4
5 6°
4 5
10 7°0 0 10 7°0 0
10 7°3 10 7°3
10 7°6 10 7°6
10 7°9 10 7°9
10 7°1 2 10 7°1 2
S un g a i Ja la n
B ata s D e s a B ata s D A S
K es e s u aia n La h a n P er m u k im a n : S an g a t S e su a i
C u ku p S e s ua i S es u a i M a rg ina l
Tid a k S e su a i K ete ra n g an :
Gambar 26 Peta kesesuaian lahan permukiman KLKim-1
11 8
Parameter constrain yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kemiringan lereng 15 Esmali 2003; Hadiwigeno 2007; Kelarestaghi
2003; Sani 2006; dan Van der Zee 1990, elevasi 1000 Esmali 2003 dan Kelarestaghi 2003, kepekaaan tanah terhadap erosi sangat peka
Hadiwigeno 2007 dan Sani 2006 dan bahaya terhadap letusan Gunung Gede. Melalui parameter constrain ini, akan terwujud kesesuaian lahan
permukiman yang berwawasan lingkungan KLKim-
bwl
. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk permukiman setelah dilakukan
tumpang susun antara peta kesesuaian lahan untuk permukiman KLKim-1 dengan peta-peta yang menjadi constrain peta kemiringan lereng, elevasi,
kepekaan tanah terhadap erosi dan bahaya letusan gunung menunjukkan bahwa terjadi pergeseran kelas kesesuaian lahan di zona DAS hulu yaitu
kelas kesesuaian lahan S3 sesuai marginal menjadi kelas N1 tidak sesuai sebesar 1 033.1 ha sehingga total luas lahan permukiman yang tidak sesuai
sebesar 1 063.5 ha Tabel 43. Lahan yang tidak sesuai untuk permukiman seluas 1 063.5 ha berada
di wilayah Desa Ciputri, Ciherang, Galudra, Sukamulya, Nyalindung, Cibeureum, dan Mangunkerta Gambar 27. Posisi wilayah tersebut berada
pada elevasi lebih dari 1000 m dpl dengan kemiringan lereng 15, dan curah hujan yang tinggi 2500 – 3000 mmtahun, maka seharusnya lahan
tersebut diperuntukan untuk fungsi konservasi yaitu sebagai kawasan lindung. Hal ini sejalan dengan konsep Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional RTRWN bahwa daerah pegunungan yang curam dan memiliki curah hujan yang tinggi dijadikan kawasan dengan fungsi lindung. Hal
tersebut didukung Keputusan Presiden No. 54 tahun 2008 yang menyatakan bahwa zona hulu DAS Cianjur terutama wilayah Kecamatan Pacet dan
Cugenang merupakan kawasan kritis lingkungan, sehingga diperlukan upaya konservasi.