Kajian Spesifikasi Kebutuhan dan Gaya hidup Masyarakat terhadap

lambang-lambang tertentu untuk menyatakan kekuatan hubungan. Lambang dan nilai atau bobot yang digunakan adalah: = 10 melambangkan hubungan kuat; ³ = 5 melambangkan hubungan sedang; dan = 1 melambangkan hubungan lemah. Untuk menentukan technical response mana yang harus didahulukan untuk dikembangkan lebih lanjut B obot Konve rsi P en g ad aa n ba ha n ba k u Desa in S ite pl a n Desa in a rsit ektu r Pen g er ja an konst ruksi Pen g elol aa n PT . A PT .B PT .C Targ e t d an R a si o Konst. Bangunan Luas lahan Bahan Bangunan Gaya arsitektur RTH Bentuk Terjangkau Kesehatan Ekologis Fungsi Keamanan Kebersamaan H arap a n P el ang g an Nilai Estetika Kawasan Permukiman PT. A Kawasan Permukiman PT.B Kawasan Permukiman PT.C Nilai Tingkat Kepentingan Nilai Relatif Gambar 10 Rumah kualitas Sumber: Goetsch 2000 mendapat prioritas utama sebagai tindakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka dilakukan perhitungan tingkat kepentingan dan kepentingan relatif. Tingkat kepentingan adalah suatu ukuran yang menunjukkan : Kuat 10 ³ : Sedang 5 : Lemah 1 ++ : Kuat positif + : positif -- : Kuat negatif if technical response mana yang harus diutamakan dengan melihat hubungan antara dan tingkat kepentingan konsumen. Kepentingan relatif adalah nilai dari tingkat kepentingan yang dinyatakan dalam persen kumulatif. Perhitungan tingkat kepentingan dan kepentingan relatif adalah sebagai berikut Marimin, 2004: Nilai tingkat kepentingan = ∑ tingkat kepentingan yang berhubungan dengan karakteristik teknik X nilai hubungan Nilai kepentingan relatif = Nilai tingkat kepentingan Jumlah total nilai tingkat kepentingan Matrik yang terbentuk dari hubungan keterkaitan ini disebut dengan matrik korelasi, dan pada matrik HOQ terletak pada bagian atas yang disebut dengan roof . Hubungan keterkaitan yang ada serta lambang yang digunakan pada umumnya sebagai berikut: Hubungan kuat positif ++, Hubungan positif +, Hubungan negatif -, dan Hubungan kuat negatif --. Sesuai dengan bagian- bagian dari matrik rumah kualitas, selanjutnya akan tersusun matrik rumah kualitas secara lengkap.

3.3.3 Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman di DAS Cianjur

Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis kesesuaian lahan permukiman di DAS Cianjur hulu, tengah dan hilir ditinjau dari aspek bio-fisik, sosial, dan ekonomi. 1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui lembaga atau instansi terkait, yaitu : BAKOSURTANAL, PPT, BMG, PPPG, BAPPEDA, PPLH IPB, Dinas Cipta Karya, kantor pemda tingkat kecamatan dan desa, Biro Pusat Statistik dan survai langsung. 2 Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam kajian ini meliputi data: 1 bio-fisik yang terdiri atas kemiringan lereng, elevasi, curah hujan, kepekaan tanah terhadap erosi, kedalaman efektif, kedalaman air tanah, penutupan lahan, bahaya banjir dan bahaya letusan gunung; 2 sosial terdiri atas besar anggota rumah tangga, dan tingkat pendidikan; dan 3 ekonomi yaitu tingkat pendapatan wilayah berupa PDRB per kapita . 3 Tahapan Pengolahan dan Analisis Data a. Penyiapan Peta Tematik Peta-peta yang belum dijitasi disiapkan dengan proyeksi geografis yang sama, sedangkan peta yang sudah didijitasi tetapi dalam format berbeda dilakukan konversi, sehingga diperoleh peta tematik dijital dengan proyeksi peta yang seragam dan siap untuk ditumpangsusunkan. b. Pengklasifikasian Citra Peta dijital penggunaan lahan yang digunakan adalah berupa citra landsat ETM Tahun 2006. Pengklasifikasian diawali dengan persiapan citra landsat ETM tahun 2006, peta topografi Kabupaten Cianjur. Koreksi geometrik dilakukan dengan menggunakan arcview extension image analyst. Citra dikoreksi berdasarkan peta sungai dan jalan Kabupaten Cianjur. Setelah kesalahan RMS hasil koreksi bernilai 0.1, citra kemudian dimasukkan dalam database dengan format erdas image. Peningkatan tampilan citra melalui warna, kontras, dan tepian dilakukan secara visual. Citra ditampilkan pada layar monitor komputer dengan model warna RGB red green blue atau kombinasi 5-4-2 karena merupakan tampilan untuk identifikasi secara visual serta model HIS hue intensity saturation . Tampilan RGB sangat baik untuk identifikasi penutupan lahan, karena tampilan merupakan warna primer yang masing- masing memiliki kisaran nilai 0-255 dan campuran ketiganya CMY – cyan magenta yellow . Pada tampilan model HIS, citra ditampilkan pada nilai optimal. Penajaman kontras dan tepi pada citra dilakukan agar pengidentifikasian dapat dilakukan dengan lebih mudah. Tampilan yang