Tingkat Kepuasan Konsumen Permukiman Tertata
perumahan dirugikan karena ketika konsumen akan membatalkan pembelian rumah dengan alasan tersebut, konsumen merasa kesulitan untuk menarik kembali
angsuran uang muka pertama sehingga dengan pertimbangan tersebut konsumen akhirnya menyetujui kenaikkan yang diajukan pihak pengembang.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Yoeti 2000 bahwa ketidakpuasaan konsumen disebabkan oleh: 1 performance lebih kecil
expectation , yang berarti bentuk pelayanan yang diterima kurang baik karena
harapan konsumen tidak terpenuhi, dan 2 performance sama dengan expectation, yang berarti pelayanan yang diterima biasa saja. Berdasarkan kedua kategori
tersebut, maka ketidakpuasan konsumen dapat disebabkan oleh tingkat pelayanan yang diberikan oleh pihak pengembang tidak bisa memenuhi keinginan dan
harapan konsumen. Tabel 38 Persentase tingkat kepuasan terhadap bentuk permukiman tertata
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu
Zona DAS
Atribut Kepuasan Permukiman tertata
Gaya Arsitektur - 100 - -
Tata ruang
66.7 33.3 - -
Hulu Site plan
- 100
- -
Fasilitas - - 100 -
Keamanan 100 -
- - Pelayanan
- 20 46.7 33.3
Gaya Arsitektur 100 -
- - Tata
ruang 100 -
- - Tengah Site
plan 100
- -
- Fasilitas
- 6.7 93.3 - Keamanan
20 - 13.3 66.7
Pelayanan - -
60 40 Gaya
Arsitektur 73.3 26.7 - -
Tata ruang
46.7 53.3 - -
Hilir Site plan
66.7 33.3
- -
Fasilitas - 80 20 -
Keamanan - - 100 -
Pelayanan -
- 100
-
Keterangan: n = 45
Terdapat beberapa faktor yang dianggap sangat penting bagi konsumen permukiman tertata dalam memilih dan memutuskan untuk membeli rumah, yaitu:
1 lokasi, 2 fasilitas air, listrik, dan telepon, 3 harga terjangkau dan 4 sistem keamanan Tabel 39. Sebagian besar responden di zona hulu 73.3, zona
tengah 86.7, dan zona hilir 73.3 menyatakan bahwa lokasi merupakan indikator yang sangat penting dalam memilih permukiman tertata. Lokasi rumah
yang strategis, kemudahan aksesibilitas dan transportasi dari dan ke tempat tujuan akan sangat membantu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Demikian juga
dengan faktor harga sebagian besar responden di hulu 73.3, tengah 86.7, dan hilir 73.3 menyatakan sangat penting sebagai faktor yang menjadi
pertimbangan utama dalam memilih dan memutuskan untuk membeli rumah. Keamanan merupakan faktor yang dianggap sangat penting oleh sebagian
besar responden di hulu 60, tengah 73.3, dan hilir 60 dalam memilih suatu kawasan permukiman. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Paccione
1999 bahwa keamanan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam suatu kawasan permukiman. Pendapat Paccione 1999 tersebut lebih
dispesifikkan lagi oleh Sastra 2006 bahwa faktor keamanan meliputi rancangan rumah yang harus memenuhi persyaratan keamanan yaitu kokoh, kuat ,dan
mampu melindungi aktivitas penghuni didalamnya. Tabel 39 Persentase faktor terpenting dalam memilih rumah
Zona DAS
Tingkat Kepentingan
Lokasi Desain Ruang
Terbuka Hijau
Balai pertemu-
an Fasilitas
air dan listrik
Pengelola- an
lingkung- an
Sistem keaman-
an Tempat
rekreasi Harga
Ter- jangkau
Sangat tidak penting
- 6.7
- 20.0
- -
- 26.7
- Hulu
Tidak penting -
26.7 13.3
26.7 -
- -
40.0 -
Penting 26.7 66.7
86.7 53.3
13.3 93.3
40.0 33.3
26.7 Sangat
penting 73.3 - -
- 86.7 6.7 60.0 - 73.3 Sangat tidak
penting - 6.7 - 6.7 -
- - 13.3 -
Tengah Tidak penting
- 33.3
20.0 66.7
- -
- 46.7
- Penting
13.3 60.0
80.0 26.7
26.7 73.3
26.7 40.0
13.3 Sangat
penting 86.7 - -
- 73.3 26.7 73.3 86.7 Sangat tidak
penting - 26.7 - 26.7 -
- - 26.7 -
Hilir Tidak penting
- 26.7
6.7 66.7
- -
- 40.0
- Penting 26.7
46.7 93.3
6.7 26.7
93.3 40.0
33.3 26.7
Sangat penting
73.3 -
- -
73.3 6.7
60.0 -
73.3
Faktor yang dianggap penting oleh responden dalam pemilihan rumah diantaranya adalah ruang terbuka hijau RTH dan pengelolaan lingkungan. RTH
dan ruang terbuka hijau pekarangan RTHP merupakan bagian penting yang menjadi bahan pertimbangan bagi sebagian besar konsumen di hulu 86.7,
tengah 80, dan hilir 93.3 dalam memilih dan membeli rumah dalam suatu
kawasan permukiman tertata. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aurelia 2002 yang meneliti tentang hubungan antara harga penjualan dengan
karakteristik perumahan dengan responden konsumen real estate sebanyak 810, yang menemukan bahwa faktor lingkungan yaitu kedekatan ke daerah hijau,
ukuran dan keberadaan atau ketidakadaan pemandangan kebun atau taman publik mempengaruhi minat konsumen walaupun berbanding lurus dengan harga. Hal
tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Bolitzer et al. 2000 di Portland yang menemukan bahwa keberadaan ruang terbuka hijau dilingkungan perumahan akan
berpengaruh terhadap nilai jual perumahan. Sebagian besar responden di hulu 93.3, tengah 73.3 maupun hilir
93.3 menganggap penting terhadap pengelolaan lingkungan yaitu pengelolaan air limbah dan sampah. Sistem saluran air di lingkungan permukiman tertata telah
direncanakan sejak dari awal sebelum pengerjaan konstruksi bangunan rumah. Namun tidak memperhatikan aspek lingkungan, karena air limbah bekas mandi
dan cuci dibuang langsung ke saluran air, sehingga saluran air akan tercemar yang dapat membahayakan penghuni. Hal ini sejalan dengan pendapat Esti 1991
bahwa air bekas limbah dari kamar mandi dan tempat cuci seharusnya tidak langsung dibuang ke saluran air tetapi terlebih dahulu disalurkan ke bak
penampung untuk proses pengolahan.