Karakteristik Hidrogeologi Kondisi Umum Lokasi Penelitian

secara geologi wilayah DAS Cianjur merupakan wilayah rawan bencana letusan gunung. Pada bagian hulu DAS Cianjur terdapat empat sungai, yaitu Ciherang, Cianjur leutik, Cigadog, dan Cianjur. Keempat sungai tersebut bergabung menjadi satu Sungai Cianjur di Kampung Babakan Pos Kuta wetan Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang. Di wilayah zona DAS tengah terdapat Sungai Cikululu yang bergabung dengan sungai Cianjur di Desa Pamoyanan Kecamatan Cianjur, namun kembali bercabang dua di Kampung Deungkeng Desa Langensari Kecamatan Karang Tengah menjadi Sungai Cianjur dan Ciheulang. Selanjutnya pada zona DAS hilir Sungai Cianjur bermuara ke Sungai Cilaku, sementara Sungai Ciheulang bermuara ke Sungai Cisokan. Tabel 24 Hidrogeologi DAS Cianjur Kode Deskripsi Geologi Air Permukaan Air Tanah Mata Air Qyg Breksi dan lahar dari G. Gede Pangrango. Tersebar dari puncak sampai kaki gunung dan daerah dataran. Air permukaan pada badan gunung sulit dijangkau, terdapat pada lembah sungai yang dalam. Pada kaki gunung, anak-anak sungai agak mudah dijangkau. Di bagian dataran, air sungai sangat mudah diakses dan digunakan Pada badan gunung, air tanah sangat dalam. Pada kaki gunung, muka air tanah bebas 3-4 m, air tanah dalam tidak diketahui. Pada bagian dataran, air tanah bebas bervariasi dari 0.5-5 m, air tanah tak bebas 30 m Pada badan gunung, mata air dijumpai di lereng-lereng. Di kaki gunung, beberapa mata air ditemui di lembah sungai. Di bagian dataran, mata air sangat jarang, kecuali pada beberapa lembah sungai Qyl Lava muda dari G. Gede Pangrango. Terdapat di bagian atas gunung. Air permukaan pada kawasan gunung sulit dijangkau, berada pada lembah-lembah sungai yang dalam Air tanah sangat dalam. Mata air-mata air pada lereng gunung Qyc Bongkahan batuan aluvial andesit bercampur dengan pasir vulkanik dan tufa. - Air tanah dalam jarang ditemui. - Qot Breksi dan lava dari produk-produk vulkanik tertua. Dalam lembah-lembah sungai kecil yang dalam Jarang sangat dalam Tidak teramati Sumber: Peta Geologi Lembar Cianjur, Jawa Barat 1972. Peta Geologi Lingkungan Lembar Cianjur, Jawa Barat 1993. Kondisi air permukaan terkait erat dengan keberadaan sungai-sungai yang mengalir dan kondisi curah hujan sepanjang tahun. Air sungai dimanfaatkan oleh masyarakat yang bermukim di sekitar DAS untuk keperluan pertanian, mandi, Gambar 13 Peta kelas elevasi DAS Cianjur Sumber: PPLH IPB 2006 76 Gambar 14 Peta kelas kemiringan lereng DAS Cianjur Sumber: PPLH IPB 2006 77 Gambar 15 Peta curah hujan DAS Cianjur Sumber: Dinas Cipta Karya Kabupaten Cianjur 2005 78 cuci, dan kakus. Mata air umumnya berada pada ketinggian 400 – 1 000 m dpl,yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat di zona hulu. Masyarakat di zona tengah dan hilir DAS biasanya memperoleh air bersih dengan memanfaatkan air tanah dengan kedalaman antara 4 sampai 8 m.

4.1.5 Karakteristik Tanah

Secara umum DAS Cianjur terdiri dari 5 jenis tanah dengan luasan bervariasi Gambar 16. Tanah latosol coklat mendominasi luasan yaitu sebesar 3 617.5 ha atau 48.4 dari luas total DAS yang membentang dari hulu hingga tengah. Bagian tengah dan hilir DAS berturut-turut didominasi oleh tanah latosol coklat dan aluvial coklat kekelabuan ACK. Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial coklat kekelabuan AK-ACK dan asosiasi andosol coklat dan regosol coklat AC- RC berturut-turut masing-masing hanya terdapat di hilir 1.9 dan hulu 22.2 DAS Cianjur. Berdasarkan jenis tanah yang ada diwilayah DAS Cianjur yaitu latosol memiliki kepekaan erosi agak peka, aluvial memiliki kepekaan erosi tidak peka, dan regosol memiliki kepekaan erosi sangat peka maka hanya sebagian kecil wilayah DAS Cianjur potensial untuk pengembangan permukiman.

4.1.6 Karakteristik Daerah Rawan Bencana

Sesuai dengan kondisi geografis, wilayah DAS Cianjur sangat berpotensi terjadinya bencana alam yang berkaitan dengan kegeologian seperti bahaya letusan gunung api yang berasal dari Gunung Gede Bappeda Kabupaten Cianjur 2006. Berdasarkan hal tersebut, dapat diidentifikasi wilayah-wilayah di DAS Cianjur yang rawan terhadap bencana letusan gunung api yaitu untuk wilayah yang termasuk kelompok daerah bahaya meliputi Kecamatan Pacet dan Cugenang dan Cianjur, sedangkan kelompok daerah waspada meliputi Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Cilaku dan Sukaluyu Gambar 17. Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah DAS Cianjur terutama sub DAS hulu merupakan wilayah yang kurang aman untuk pengembangan permukiman. Gambar 16 Peta jenis tanah DAS Cianjur Sumber: PPLH IPB 2006 80