Kajian analisis pola sebaran permukiman di wilayah DAS Cianjur

Metode ini mulai dengan menentukan unit yang terbesar dan dilanjutkan dengan yang lebih kecil. Metode ini menggunakan dua langkah dasar, yaitu membuat daftar dan menentukan sampel. Melalui skema ini peneliti memilih sampel dalam kelompok area desa di zona DAS, kemudian memilih empat kampung dari setiap cluster utama dalam area wilayah yang lebih kecil secara acak, dan menentukan jumlah unsur sampel dari setiap kampung sebanyak 15 rumah, sehingga jumlah total sampel sebanyak 180 rumah dan keluarga penghuni. Data diperoleh survai lapangan dan wawancara mendalam. 2 Jenis Data Data yang dikumpulkan berupa data kependudukan jumlah penduduk dalam kampung, dan jumlah penghuni dalam rumah tangga, spesifikasi konstruksi bangunan rumah jenis kontruksi bangunan, elemen ruang, luas bangunan, 250 500 750 125 100 Gambar 9 Lokasi Kecamatan di Kawasan DAS Cianjur Menurut Ketinggian Pacet C ugen a ng Ci an ju r C ila ku Ka ra ng Te n g ah Sukal uyu Keti n gg ia n m Hul Hili 24.98 Km Tengah dan bahan bangunan, prasarana dan sarana lingkungan permukiman, ukuran permukiman diukur berdasarkan jumlah rumah dan penduduk, kepadatan bangunan rumah diukur berdasarkan jarak antara rumah-rumah, tipe permukiman dilihat dari susunan tata letak bangunan, dan jumlah permukiman. 3 Analisis Data Data kependudukan, spesifikasi konstruksi bangunan, dan prasarana dan sarana lingkungan permukiman dianalisis dengan SPSS versi 13. Data ukuran, tingkat kepadatan, dan tipe permukiman akan dianalisis berdasarkan kriteria dari masing-masing sub variabel pada aspek bentuk permukiman. Kriteria untuk aspek bentuk permukiman seperti tercantum pada Tabel 7. Tabel 7 Kriteria pada masing-masing subvariabel bentuk permukiman No Subvariabel dari aspek bentuk Permukiman Kriteria 1. Ukuran Permukiman -Permukiman tunggal -Permukiman kecil -Permukiman kecil-sedang -Permukiman sedang -Permukiman besar -Permukiman sangat besar Satu rumah 2 – 20 rumah Sampai dengan 500 penduduk Sampai dengan 2000 penduduk 2000 – 5000 penduduk Lebih dari 5000 penduduk 2. Kepadatan Bangunan -Sangat jarang -Jarang -Padat -Sangat padat -Padat kompak Pekarangan rumah berjauhan Pekarangan rumah bersentuhan tetapi letak rumah tidak bersentuhan Jarak antar rumah kecil 0.5 - 1 m Rumah kurang lebih menutupi jalan lebar jalan 0.5 – 1 m, dinding-dinding rumah saling bersentuhan satu sama lain tidak ada jarak antar rumah Tidak ada ruang terbuka dalam sebuah blok bangunan 3. Tipe Permukiman -Tipe linear -Tipe Plaza -Tipe permukiman dengan pengaturan area atau streetplan Posisi rumah berjajar linier Posisi rumah diatur mengelilingi sebuah ruang bersama Rumah-rumah diatur dalam posisi beraturan atau direncanakan streetplan dalam suatu wilayah. Sumber : Van der Zee 1986

3.3.2 Kajian Spesifikasi Kebutuhan dan Gaya hidup Masyarakat terhadap

Permukiman di DAS Cianjur Kajian mengenai spesifikasi keinginan dan kebutuhan masyarakat konsumen permukiman terhadap bentuk, fungsi dan nilai Gifford,1997 dari permukiman yang berada di wilayah hulu, tengah, dan hilir DAS Cianjur bertujuan untuk mengindentifikasi keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas permukiman. Kajian ini menggunakan pendekatan quality function deployment QFD. Pendekatan ini, memungkinkan para pengembang untuk merancang dan mengembangkan produk permukiman sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan sekaligus dapat mempertinggi daya saing produk. 1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data diawali dengan penentuan atribut-atribut primer bagi konsumen berdasarkan bentuk, fungsi, dan nilai. Masing-masing atribut primer ini memiliki beberapa atribut sekunder. Data dikumpulkan menggunakan dua teknik. Pertama, melalui wawancara dengan 1 salespeople pemasaran real estate yang memiliki hubungan kuat dengan pembeli dan pengguna, dan 2 konsumen ahli. Kedua, melalui focus group ukuran kecil Gargione 1999 untuk mendapatkan informasi melalui pertanyaan dan benchmarking antara kawasan permukiman yang berbeda agar ditemukan kesukaan, ketidaksukaan, trends, dan pendapat tentang kesamaan. Focus group terdiri dari agent real estate, arsitek, engineer, pembeli potensial, dan pemilik. 2 Proses QFD dan Analisis Data Proses QFD secara keseluruhan terdiri atas 4 fase matrik perencanaan yang saling berhubungan. Matrik pada fase pertama disebut house of quality HOQ. HOQ Gambar 10 adalah matrik perencanaan produk yang menggambarkan kebutuhan konsumen, target perusahaan dan evaluasi produk pesaing Goetsch 2000. Harapan konsumen selanjutnya diterjemahkan ke dalam karakteristik teknik technical response yang didasarkan pada empat aspek dalam perusahaan: sistem, sarana, sumberdaya manusia, dan aspek lain- lain. Selanjutnya menentukan hubungan antara customer requirement dengan technical response . Hubungan ini dapat dinyatakan dengan menggunakan lambang-lambang tertentu untuk menyatakan kekuatan hubungan. Lambang dan nilai atau bobot yang digunakan adalah: = 10 melambangkan hubungan kuat; ³ = 5 melambangkan hubungan sedang; dan = 1 melambangkan hubungan lemah. Untuk menentukan technical response mana yang harus didahulukan untuk dikembangkan lebih lanjut B obot Konve rsi P en g ad aa n ba ha n ba k u Desa in S ite pl a n Desa in a rsit ektu r Pen g er ja an konst ruksi Pen g elol aa n PT . A PT .B PT .C Targ e t d an R a si o Konst. Bangunan Luas lahan Bahan Bangunan Gaya arsitektur RTH Bentuk Terjangkau Kesehatan Ekologis Fungsi Keamanan Kebersamaan H arap a n P el ang g an Nilai Estetika Kawasan Permukiman PT. A Kawasan Permukiman PT.B Kawasan Permukiman PT.C Nilai Tingkat Kepentingan Nilai Relatif Gambar 10 Rumah kualitas Sumber: Goetsch 2000 mendapat prioritas utama sebagai tindakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka dilakukan perhitungan tingkat kepentingan dan kepentingan relatif. Tingkat kepentingan adalah suatu ukuran yang menunjukkan : Kuat 10 ³ : Sedang 5 : Lemah 1 ++ : Kuat positif + : positif -- : Kuat negatif if