Pengertian Kurikulum Pengembangan Kurikulum PAUD

2.2 Pengembangan Kurikulum PAUD

2.2.1 Pengertian Kurikulum

Kurikulum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari, dan Currere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Hal ini dikarenakan penggunaan kata kurikulum semula dipakai dalam bidang olah raga, kemudian berkembang dan di gunakan dalam bidang pendidikan. Webster 1955 dalam Nasution 2008: 2 memberi arti kurikulum yaitu sebagai jumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk memperoleh ijazah atau tingkat. Kemajuan zaman dan IPTEK turut mengembangkan pemikiran para tokoh-tokoh pendidikan mengenai kurikulum yang dapat meliputi hal-hal yang tidak terencana, spontan, fleksibel, namun turut mengubah perilaku dan kemampuan siswa. Sehingga pengertian kurikulum menjadi lebih luas dan tidak hanya sebatas tentang sejumlah mata pelajaran. Oemar Hamalik 2009: 3 mengungkapkan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan oleh para ahli, pengertian kurikulum dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu menurut pandangan lama dan pandangan baru. Pandangan lama atau tradisional merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Kurikulum lama terdiri dari sejumlah mata pelajaran dan hanya mengutamakan perkembangan dari segi akademik dan ketrampilan. Sedangkan pandangan baru yang dikemukakan oleh Romine dalam Hamalik 2009:4 merumuskan kurikulum sebagai berikut: “Kurikulum diinterpretasikan sebagai pengorganisasian kegiatan kursus, aktivitas, dan pengalaman bagi murid dengan pengawasan dari sekolah, baik berada di dalam kelas atau tidak” Pemaknaan pandangan kurikulum baru tersebut menjadi lebih luas dari pada kurikulum lama, yaitu tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan mata pelajaran, namun pembentukan seluruh pribadi siswa dan belajar cara hidup dalam masyarakat. Kurikulum baru mengacu pada permasalahan di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan, minat, dan kebutuhan individu. Kurikulum merupakan suatu program dalam dunia pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Sekolah wajib menyediakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk memberikan kesempatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja atau konsep tertulis, tapi juga meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Dari pengertian diatas, kurikulum memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Berdasarkan analisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan dengan sekolah sebagai institusi sosial, Oemar Hamalik 2009 menentukan tiga peranan kurikulum, yaitu peranan konservasi, peranan kritis, peranan evaluatif. a. Peranan Konservasi Salah satu tanggung jawab kurikulum adalah menyalurkan dan menerangkan warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian sekolah merupakan lembaga sosial yang menjadi wadah pengenalan budaya sehingga mampu mempengaruhi dan membina tingkah laku siswa sesuai nilai budaya yang ada berkembang dalam masyarakat. b. Peranan Kritis Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan memilih dan memilah kebudayaan yang ada. Dalam hal ini, kurikulum mengedepankan pemikiran kritis terhadap kebudayaan masa depan. Nilai- nilai sosial yang tidak sesuai dengan masa mendatang akan dihilangkan, serta diadakan modifikasi dan perbaikan. c. Peranan Evaluatif Kurikulum berperan dalam menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa depan, yaitu kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berfikir, kemampuan, dan keterampilan yang baru, yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

2.2.2 Pengembangan Kurikulum