informasi yang mewakili. Proses pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui sentra atau area main. Sentra atau area tersebut bisa disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing satuan Pendidikan. d.
Penilaian Assesmen Assesmen adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan
perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui : observasi, konfrensi dengan para guru, survei, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak, dan unjuk kerja.
Keseluruhan penilaian assesmen dapat di buat dalam bentuk portofolio. e.
Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan Pembelajaran meliputi keterlibatan anak dan layanan
program. Layanan program merupakan waktu yang disediakan lembaga untuk mengadakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
f. Melibatkan Peranserta masyarakat
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini hendaknya dapat melibatkan seluruh komponen masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dapat
dilakukan oleh swasta dan pemerintah, yayasan maupun perorangan.
2.2.4 Pengembangan Kurikulum PAUD
Pemerintah telah memberikan hak otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan lembaganya sesuai dengan tujuan dan visi misi sekolah. Dengan
adanya hak otonomi tersebut, guru atau IGTK dapat mengembangkan kurikulum sendiri. Slamet 2003: 154 mengungkapkan bahwa dalam pengembangan
kurikulum hendaknya tetap mengikuti arahan.
Bredekamp dan Rosegrant dalam Suyanto 2003: 155, menyarankan agar pengembangan kurikulum untuk PAUD mengikut pola sebagai berikut:
a. Berdasarkan keilmuan PAUD
Kurikulum PAUD didasarkan atas ilmu terkini dari PAUD dan hasil-hasil tentang belajar dan pembelajaran.
b. Mengembangkan anak secara menyeluruh
Tujuan kurikuler hendaknya ditujukan untuk mengembangkan anak secara menyeluruh the whole child, meliputi aspek fisik-motorik, sosial, moral,
emosional, dan kognitif. c.
Relevan, menarik, dan menantang Isi kurikulum hendaknya relevan, menarik, dan menantang anak untuk
melakukan eksplorasi, memecahkan masalah, mencoba, dan berpikir. d.
Mempertimbangkan kebutuhan anak Perencanaan kurikulum hendaknya mempertimbangkan kebutuhan anak,
perkembangan anak, kebutuhan masyarakat, dan ideologi bangsa secara nasional.
e. Mengembangkan kecerdasan
Kurikulum hendaknya mengembangkan kemampuan anak dalam berpikir, menalar, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
f. Menyenangkan
Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan kondisi psikologis anak, sehingga anak merasa bisa, senang, rileks, dan nyaman belajar di TK.
g. Fleksibel
Kurikulum bersifat fleksibel, baik tentang isi maupun waktu agar dapat disesuaikan dengan perkembangan, minat, dan kebutuhan setiap anak
h. Unified dan intergrated
Kurikulum untuk TK bersifat Unified dan intergrated artinya tidak mengajarkan bidang studi sendiri-sendiri atau secara terpisah, tetapi secara
terpadu dan terintegrasi melalui tematik unit. Pada tiap jenjang sekolah tentu memiliki cara yang berbeda dalam
mengembangkan kurikulum. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik dan tugas perkembangan peserta didik yang harus dicapai. Dalam pengembangan
kurikulum ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan. Menurut Suyadi 2011: 97 berdasarkan pengembangan teori dari tokoh-tokoh
pendidikan, sedikitnya ada tiga pendekatan kurikulum yang dapat dilakukan di PAUD, antara lain:
a. Pendekatan pematangan
Pendekatan pertama
dilakukan dengan
model proses
pematangan maturational models. Pendekatan ini didasarkan pada teori yang
dikembangkan oleh Gessel, Freud dan Erikson. Pandangan ini anak memiliki pola tingkah laku tugas-tugas perkembangan. Perubahan perilaku terjadi
akibat kematangan psikologis dan pengaruh lingkungan. b.
Pendekatan tingkah laku lingkungan Pendekatan kedua dikenal dengan model tingkah laku-lingkungan yang
didasarkan pada teori Skinner, Baer, Bijou dan Bandura. Menurut model
tersebut, anak-anak dilahirkan dengan suatu batu tulis kosong blank slate, tingkah laku anak yang pasif dibentuk oleh kondisi lingkungan. Perubahan
tingkah laku terjadi sebagai hasil dari penguatan peristiwa yang terencana dan yang tidak terencana.
c. Pendekatan model interaksi
Pendekatan ketiga dilakukan dengan menggunakan model interaksi yang didasarkan pada teori Piaget dan Vygotsky. Model ini beranggapan bahwa
perkembangan anak merupakan hasil perpaduan antara heriditas dan pengaruh lingkungan. Perkembangan akan terjadi pada seseorang ketika orang
melakukan pengorganisasian diri yang dicapai pada tahap optimal oleh peristiwa yang dieksperientasikan.
2.3 Kompetensi Pengembangan Kurikulum PAUD