Status Keberlanjutan Dimensi Infrastruktur dan Teknologi

115 Adapun perbandingan nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan budaya, infrastruktur dan teknologi, serta hukum dan kelembagaan di tiap Kecamatan Kota Bontang, seperti pada Gambar 21 berikut. Gambar 21. Diagram Layang Perbandingan Hasil Analisis MDS Terhadap Tingkat Keberlanjutan wilayah pesisir Kota Bontang Tingkat kesalahan dalam analisis MDS dapat dilihat dengan melakukan analisis Monte Carlo. Analisis ini dilakukan pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. Berdasarkan hasil analisis Monte Carlo, menunjukkan bahwa kesalahan dalam analisis MDS dapat diperkecil. Ini terlihat dari nilai indeks keberlanjutan pada analisis MDS tidak banyak berbeda dengan nilai indeks pada analisis Monte Carlo. Ini berarti, kesalahan dalam proses analisis dapat diperkecil, baik dalam hal pembuatan skoring setiap atribut, variasi pemberian skoring karena perbedaan opini relatif kecil, dan proses analisis data yang dilakukan secara berulang-ulang stabil, serta kesalahan dalam menginput data dan data hilang, dapat dihindari. Dalam rangka mengetahui apakah atribut-atribut yang dikaji dalam analisis MDS dilakukan cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dilihat dari nilai stress dan nilai Squared Correlation RSQ. Nilai ini 0,00 25,00 50,00 75,00 100,00 EKOLOGI EKONOMI SOSIAL BUDAYA INFRASTRUKTUR DAN TEKHNOLOGI HUKUM DAN KELEMBAGAAN BONTANG UTARA BONTANG SELATAN BONTANG BARAT 116 diperoleh secara otomatis dalam analisis MDS dengan menggunakan software Rapfish yang telah dimodifikasi. Hasil analisis dianggap cukup akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan apabila memiliki nilai stress lebih kecil dari 0,25 atau 25 persen dan nilai Squared Correlation RSQ mendekati nilai 1,0 atau 100 persen Kavanagh dan Pitcher, 2004. Dari hasil analisis MDS diperoleh nilai stress tiap attribut yaitu ; dimensi ekologi memiliki nilai stress sebesar 0,15 dengan tingkat kepercayaan 95, dimensi ekonomi dengan nilai stress sebesar 0,14 dan tingkat kepercayaan 95, dimensi sosial budaya memiliki nilai stress tertinggi yakni 0,17 dengan tingkat kepercayaan terendah hanya 91, sedangkan dimensi infrastruktur dan tekhnologi serta hukum dan kelembagaan memiliki nilai stress yang sama yakni 0,14 dengan tingkat kepercayaan masing-masing sebesar 95 dan 94, Adapun nilai stress dan Squared Correlation RSQ tersaji secara lengkap pada Tabel 29 berikut. Tabel 29. Nilai Stress dan Squared Correlation RSQ dari hasil Analisis MDS Attribut Stress Squared Correlation RSQ Dimensi Ekologi 0.15 95 Dimensi Ekonomi 0.14 95 Dimensi Sosial Budaya 0.17 91 Dimensi Infrastruktur dan Tekhnologi 0.14 95 Dimensi Hukum dan Kelembagaan 0.14 94 Sumber : data diolah Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semua atribut yang dikaji, cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, terlihat dari nilai stress yang yang bernilai lebih kecil dari 0,25 dimana hanya berkisar antara 0,14 sampai 0,17 dengan nilai Squared Correlation RSQ yang diperoleh berkisar antara 91 sampai 95, artinya hasil analisis sudah cukup baik dimana variabel atribut yang dipilih untuk dinilai telah mampu menjelaskan mendekati 100 dari kondisi realitas model yang ada. Hasil tabulasi skor indikator keberlanjutan sumberdaya wilayah pesisir disajikan pada Lampiran 2. 117

4.4 Analisis Desain Strategi CSR dalam Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat dan Sumberdaya Pesisir Berdasarkan analisis ekonomi wilayah pesisir dan keberlanjutan wilayah pesisir, terlihat bahwa peran ekonomi yang besar dari perusahaan pengolahan termasuk PKT ternyata belum dapat mendukung keberlanjutan pembangunan wilayah pesisir Kota Bontang. Dengan demikian maka peran PKT harus lebih ditingkatkan dan diarahkan pada pengembangan ekonomi masyarakat dan pengelolaan sumberdaya pesisir Kota Bontang. Oleh karena itu sangat penting dilakukan analisis desain strategi dalam pemberdayaan ekonomi dan sumberdaya pesisir di Kota Bontang. Dalam rangka analisis tersebut dilakukan wawancara dengan berbagai stakeholders terhadap program CSR PKT, secara rinci hasil wawancara ditabulasikan dan disajikan pada Lampiran 2 sampai Lampiran 11. Hasil analisis desain strategi CSR dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sumberdaya pesisir adalah sebagai berikut ;

4.4.1 Analisis Peran dan Efektifitas Program CSR

Peran dan efektifitas pelaksanaan program CSR dapat terlihat dengan melakukan Analisis Kesenjangan Gap Analysis dan Importance Performance Analysis IPA. Analisis Kesenjangan digunakan untuk mengetahui kesenjangan antara harapan masyarakat sebagai penerima manfaat program CSR PKT dengan kinerja yang dicapai juga menurut masyarakat tersebut. Analisis selanjutnya adalah Importance Performance Analysis IPA, dimana dalam analisis ini dapat terlihat posisi masing-masing indikator dalam diagram kartesian. Penempatan posisi masing-masing indikator tersebut menentukan rekomendasi terhadap indikator tersebut. 1 Analisis Kesenjangan Gap Analysis Mayoritas responden masyarakat menyatakan bahwa program CSR telah tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tingkat persetujuan masyarakat terhadap ketepatan sasaran dan kesesuaian program masing- masing sebesar 77,5 dan 82,5 responden masyarakat menyatakan bahwa program CSR telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Opini positif