Efisien Prosedur Kepabeanan Biaya Administrasi Impor

Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi Goodness of Fit merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi hasil estimasi. Nilai R 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari peubah bebas Y dapat diterangkan oleh peubah tak bebas X. Jika R 2 = 0, maka variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali, namun jika R 2 = 1 maka variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka model akan semakin baik.

3.3 Spesifikasi Model

Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian mengacu pada model panel data yang digunakan oleh Shepherd dan Wilson 2008 dan penelitian Wilson et al 2005 yang telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan karena keterbatasan data beberapa variabel. Shepherd dan Wilson 2008 mendefinisikan impor suatu negara sebagai fungsi dari jarak antar dua negara, kualitas pelabuhan, kualitas bandara, pembayaran tidak teratur dan suap, dan tingkat kompetisi antar penyedia internet. Wilson et al 2005 juga mendefinisikan nilai ekspor sektor manufaktur suatu negara merupakan fungsi dari tarif, efisiensi pelabuhan, peraturan kepabeanan, GNP, GNP per kapita dan pelayanan pendukung infrastruktur. Secara umum model dalam penelitian ini dispesifikasikan sebagai berikut: ln = + � + ln + ln + l n + ln � + ln � + ln _ + ln + � Keterangan : = Nilai impor riil sektor k dari negara i ke negara j tahun ke-t ribu US, dalam log natural ln; � = Tarif impor negara i ke negara j pada tahun ke-t persen = GDP riil per capita negara i tahun ke-t dalam milyar US, dalam log natural ln; = GDP riil per capita negara j tahun ke-t dalam milyar US, dalam log natural ln; = Jarak efektifekonomi negara i ke negara j jarak yang dilihat dari perspektif pengekspor dan pengimpor yang dihitung berdasarkan GDP negara pengekspor, dalam log natural ln; � = Nilai tukar riil negara j terhadap negara i pada tahun ke-t, dalam log natural ln; � = Nilai kualitas pelabuhan pada negara j tahun ke-t, dalam log natural ln; _ = Nilai efisiensi prosedur kepabeanan negara j tahun ke-t, dalam log natural ln; = Biaya untuk impor barang pada negara j tahun ke-t US, dalam log natural ln; = Parameter yang diestimasi, j = 1, 2, …, 10 = Konstantaintersep � = Error term, � = + untuk one way error component model dan � = + + untuk two way error component model Model ditulis dalam bentuk double log, sehingga dugaan parameter β j akan menunjukkan besarnya elastisitas impor terhadap setiap peubah independen. Jika nilai β j memiliki tanda positif, maka peubah independen tersebut memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan impor. Sebaliknya, jika memiliki tanda negatif maka peubah independen tersebut memiliki pengaruh positif dalam menurunkan impor. Nilai elastisitas memiliki makna perubahan 1 persen pada peubah independen akan merubah impor sebesar persen. Metode pengolahan data untuk kebutuhan analisis dilakukan menggunakan bantuan beberapa software. Analisis regresi data panel dilakukan dengan program Eviews 6 . Untuk membantu analisis deskriptif digunakan software Microsoft Excell.

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional dari peubah-peubah yang digunakan dalam model adalah sebagai berikut:

1. Impor riil lnIM merupakan indikator aliranarus perdagangan impor yang

diukur dengan US.

2. GDP riil atau PDRB suatu negara, diukur dari nilai PDRB atas dasar harga

konstan.

3. GDP riil per kapita negara pengimpor lnGDPc_impor, diukur dari nilai

GDP per kapita atas dasar harga konstan pada negara pengimpor.

4. GDP riil per kapita negara pengekspor lnGDPc_expor, diukur dari nilai

GDP per kapita atas dasar harga konstan pada negara pengekspor. 5. Tarif merupakan pajak atau cukai yang dikenakan untuk komoditi yang diperdagangkan lintas batas teritorial, tarif disini menggunkan tarif ad valorem.

6. Jarak lnECODIST adalah indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi

oleh suatu negara dalam melakukan ekspor. Jarak yang digunakan adalah jarak ekonomi yaitu antar ibukota dua negara. 7. Kualitas Pelabuhan lnSEAPORT adalah suatu nilai dari kualitas pelabuhan suatu negara yang dinilai dalam bentuk indeks.

8. Efisiensi Prosedur Kepabeanan lnCUSTOM_EF adalah suatu nilai dari

efisiensi prosedur kepabeanan dari hasil survei dalam bentuk indeks.

9. Biaya Impor lnCOSTIMPORT adalah biaya administrasi yang dibutuhkan

dalam penyelesaian administrasi impor di suatu negara yang diukur dengan US.

IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto PDB Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat yaitu rata-rata kenaikan 5,27 persen per tahun, kecuali tahun 2008 dan 2009. Peningkatan PDB tertinggi terjadi di China dengan rata-rata meningkat 10,49 persen per tahun dan terendah Jepang sebesar 0,77 persen per tahun. Hal ini mencerminkan perekonomian China tumbuh sangat pesat, bahkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi China mencapai 14,20 persen. Pada tahun 2008 dan 2009 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di semua negara-nagara ASEAN+3, Jepang mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2008 dibanding negara ASEAN+3 lainnya yaitu sebesar -1,04 persen. Kemudian pada tahun 2009, beberapa negara mengalami pertumbuhan negatif adalah Malaysia sebesar -1,64 persen, Singapura sebesar -0,98 persen, Thailand sebesar -2,33 persen, dengan resesi terbesar terjadi di Jepang sebesar -5,53 persen. Tabel 6 Pertumbuhan ekonomi Negara-negara ASEAN+3 tahun 2001-2010 persen Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 China 8,30 9,10 10,00 10,10 11,30 12,70 14,20 9,60 9,20 10,40 Indonesia 3,64 4,50 4,78 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,63 6,20 Jepang 0,36 0,29 1,69 2,36 1,30 1,69 2,19 -1,04 -5,53 4,44 Korea 3,97 7,15 2,80 4,62 3,96 5,18 5,11 2,30 0,32 6,32 Malaysia 0,52 5,39 5,79 6,78 5,33 5,85 6,48 4,81 -1,64 7,19 Filipina 2,89 3,65 4,97 6,70 4,78 5,24 6,62 4,15 1,15 7,63 Singapura -1,15 4,20 4,58 9,16 7,37 8,76 8,86 1,70 -0,98 14,76 Thailand 2,17 5,32 7,14 6,34 4,60 5,09 5,04 2,48 -2,33 7,81 Vietnam 6,89 7,08 7,34 7,79 8,44 8,23 8,46 6,31 5,32 6,78 Sumber : World Development Indicator 2012 diolah Penurunan pertumbuhan ekonomi merupakan dampak dari krisis finansial global yang berawal dari kasus subprime mortgage di Amerika Serikat yang