5.7 Hubungan Karakteristik Individu Dengan Unsur-Unsur Modal Sosial
Masyarakat
Karakteristik Individu merupakan unsur pembentuk modal manusia. Semakin tinggi karakteristik individu seseorang maka akan semakin tinggi modal
manusia. Modal manusia tinggi akan mampu mendorong peningkatan kesadaran diri, pengaturan diri dan motivasi. Sehingga semakin tinggi modal manusia
semakin besar peluang untuk membentuk kapital sosial Lawang 2005. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar karakteristik individu digunakan
korelasi Spearman Tabel 49. Sedangkan nilai korelasi sprearman secara lengkap tersaji pada Lampiran 4.
Tabel 49 Hubungan antar komponen pada karakteristik individu
Karakteristik Individu
Umur Pend. formal
Pend. Non
formal Penda
- patan
Tk. Kese-
hatan Luas
lahan Lama
tinggal Status
Sosial Suku Asal
Umur -
-0,275 -0,049 0,023 0,168
0,208 0,040 0,313 0,145 -0,060
Pend. Formal
-0,275 - 0,398 0,175 -0,012 0,088 -0,088
0,229 0,070 0,111
Pend. non formal
-0.049 0,398 - 0,064
0,044 0,201
0,029 0,257
0,128 0,089 Pendapatan
0,023 0,175 0,064 - -0,051
0,639 0,354 0,540 0,006 -0,048
Tingkat kesehatan
0,168 -0,012 0,044
-0,051 - 0,098 -0,050
0,148 0,261
0,060 Luas lahan
0,208 0,088
0,201 0,639
0,098 - 0,256 0,605 0,044 -0,091
Lama tinggal 0,040 -0,088
0,029 0,354 -0,050 0,256 - 0,411
0,124 -0,051 Status sosial
0,313 0,229 0,257
0,540 0,148 0,605 0,411 - 0,265
-0,140 Suku
0,145 0,070 0,128
0,006 0,261 0,044 0,124 0,265 - -0,044
Asal -0,060 0,111 0,089
-0,048 0,060
-0,091 -0,051 -0,140 -0,044 -
Karakteristik individu
0,346 0,331 0,365
0,648 0,302 0,708 0,452 0,803 0,365 0,194
Keterangan Korelasi nyata pada taraf 0.01
Korelasi nyata pada taraf 0.05
Dari Tabel 49 diketahui bahwa umur berkorelasi negatif dengan pendidikan formal artinya bahwa semakin tinggi umur semakin rendah
pendidikan formal yang dipunyai. Umur berkorelasi positif dengan luas lahan dan status sosial. artinya semakin besar umur semakin luas lahan dan semakin
tinggi status sosial masyarakat. Pendidikan formal berkorelasi positif dengan pendidikan non formal dan juga status sosial. Pendidikan non formal berkorelasi
positif dengan luas lahan dan status sosial. Luas lahan berkorelasi positif dengan pendapatan, lama tinggal dan status sosial. Lama tinggal berkorelasi positif
dengan status sosial dan suku berkorelasi positif dengan status sosial.
Hubungan antara modal karakteristik individu dengan unsur modal sosial dapat dilihat dalam Tabel 50. Nilai korelasi peringkat Spearman antara
karakteristik individu dan unsur modal sosial dapat dilihat dalam Lampiran 5. Tabel 50 Hubungan antara karakteristik individu dengan unsur-unsur modal
sosial
No Karakteristik Individu
Unsur-unsur modal sosial Kepercayaan Jaringan Norma Proaktif Kepedulian
1 Umur 0.245 0.388 0.046
0.389 0.369
2 Pendidikan formal
-0.107 0.038
0.307 0.095 -0.120
3 Pendidikan non formal
-0.070 0.159
0.145 0.233
0.037 4 Pendapatan
-0.007 0.183
0.009 0.144 0.196
5 Tingkat kesehatan
0.039 0.305
0.175 0.187 0.333
6 Luas lahan
0.108 0.422
0.072 0.150 0.285
7 Lama tinggal
0.107 0.172 0.167 0.147 0.179
8 Status sosial
0.284 0.499 0.172 0.455 0.490
9 Suku 0.133
0.252 0.192 0.255 0.372
x10 Asal Domisili
0.040 -0.034 -0.073 -0.099 -0.077
Keterangan Korelasi nyata pada taraf 0.01
Korelasi nyata pada taraf 0.05
Dari Tabel 50 diketahui bahwa faktor umur berkorelasi positif dengan kepercayaan, jaringan, proaktif dan kepedulian. Artinya bahwa semakin
bertambah umur masyarakat maka semakin tinggi tingkat kepercayaan, jaringan sosial, proaktif dan kepedulian mereka. Dalam kenyataan di kehidupan
masyarakat Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang didapati bahwa pemimpin informal, penggerak dan motivator dalam kehidupan bermasyarakat
adalah para koordinator pemukiman yang dipilih masyarakat dan berumur lebih tua dari rata-rata pemukim yang lain. Adat-istiadat bali dan jawa yang
mendominasi sistem masyarakat juga memberikan penghormatan kepada orang yang berumur lebih tua. Demikian juga dalam pelaksanaan ibadah keagamaan
mereka yang selalu menempatkan orang yang lebih tua sebagai imam dan pemimpin dalam ritual peribadatan. Hal tersebut menyebabkan Keluarga muda
yang ada di dalam komunitas tersebut belum banyak yang memiliki kedudukan sosial yang mantap. Sehingga tingkat kepercayaan, jaringan, proaktif dan
kepedulian masih berada pada tingkat yang sedang atau rendah. Faktor pendidikan formal sebagai salah satu unsur modal manusia utama
ternyata hanya berpengaruh pada norma. Semakin tinggi pendidikan seseorang