pertanian barang mentahbaku dan sektor manufaktur hasil estimansi menunjukkan lebih rendahnya Sum Square Residual SSR weighted daripada SSR
unweighted mengindikasikan bahwa model ini mengalami masalah
heteroskedastisitas. Untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas, maka digunakan model FEM dengan General Least Square GLS Weighted dengan
cross-section weights dan white cross-section untuk mengatasi kedua pelanggaran
asumsi tersebut. Hasil estimasi dari ketiga metode data panel statis sektor manufaktur selengkapnya disajikan pada Tabel 15 di bawah ini.
Tabel 15 Hasil estimasi koefisien pada model data panel statis sektor manufaktur
Variable PLS
FEM REM
Coef Prob
Coef Prob
Coef Prob
1 2
3 4
5 6
7
TARIF -0,0267
0,2056 -0,0185
0,0698 -0,0141
0,1509 LNSEAPORT
1,3743 0,0852
0,2566 0,3683
0,8707 0,0006
LNKURS 0,0396
0,0156 0,3617
0,0445 0,0345
0,2376 LNGDPPERCAP_IMPR
-0,1410 0,2139
2,8516 0,0000
0,1807 0,0945
LNGDPPERCAP_EKSP 0,4469
0,0000 0,7829
0,0078 0,5934
0,0000 LNECODIST
0,2600 0,0000
-2,3539 0,0012
0,1942 0,0179
LNCOSTIMPORT -0,5021
0,1751 -0,2819
0,2634 -0,3744
0,0673 LNBCUSTOM_EF
0,7656 0,4465
0,8938 0,0066
0,3467 0,1862
C 7,3063
0,0076 -8,7842
0,0012 4,1403
0,0103 R-Square
0,4678 0,9862
0,422 Chow Test
110,691 0,0000
Hausman Test 44,260
0,0000 Keterangan:
1
Variabel takbebas = produk domestik bruto LnIM.
2
, , berturut-turut menunjukkan tingkat signifikansi pada = 1, 5 dan 10.
5.2 Dampak
Trade Facilitation terhadap Arus Perdagangan di ASEAN+3 pada Sektor Pertanian Barang MentahBaku
Trade facilitation merupakan isu penting dalam perdagangan internasional
di abad 20, hal ini diakui secara internasional bahkan oleh WTO perbaikan di sektor trade facilitation menjadi agenda dalam perumusan kebijakan baik bagi
WTO sendiri maupun berbagai kawasan FTA. Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 16 dapat diketahui bahwa pada sektor pertanian di kawasan ASEAN+3
terdapat lima variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap arus perdagangan pada taraf nyata lima persen, yaitu PDRB per kapita negara
pengimpor, PDRB per kapita negara pengekspor, nilai tukar, jarak ekonomi, dan efisiensi prosedur kepabeanan.
Tabel 16 Hasil estimasi koefisien parameter sektor pertanian barang mentahbaku dengan GLS weighted
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob.
1 2
3 4
5
TARIF -0,014291
0,011617 -1,230118
0,2200 LNSEAPORT
-0,103887 0,423552
-0,245275 0,8065
LNKURS 0,250781
0,119059 2,106355
0,0364 LNGDPPERCAP_IMPR
4,330171 0,731632
5,918510 0,0000
LNGDPPERCAP_EKSP 0,858773
0,182442 4,707096
0,0000 LNECODIST
-4,154235 1,049757
-3,957329 0,0001
LNCOSTIMPORT -0,051080
0,112187 -0,455310
0,6494 LNBCUSTOM_EF
0,463267 0,159465
2,905131 0,0041
C -18,29875
1,889406 -9,684923
0,0000 Keterangan:
1
Variabel takbebas = produk domestik bruto LnIM.
2
, , berturut-turut menunjukkan tingkat signifikansi pada = 1, 5 dan 10.
Trade facilitation di kawasan ASEAN+3 pada sektor pertanian diwakili
oleh efisiensi prosedur kepabeanan .
Dari hasil estmasi trade facilitation melalui varibel efisiensi prosedur kepabeanan berpengaruh terhadap arus perdagangan
impor di kawasan ASEAN+3. Hasil estimasi terhadap variabel efisiensi prosedur kepabeanan memiliki pengaruh yang positif terhadap arus perdagangan. Setiap
penambahan satu persen derajat efisiensi prosedur kepabeanan akan meningkatkan arus perdagangan impor sebesar 0,463 persen. Hal ini berkaitan
dengan sektor pertanian barang mentahbaku, dimana prosedur untuk pertanian barang mentahbaku di beberapa negara memiliki prosedur yang lebih ketat
seperti karantina, rule of origin, pemerikasaan sanitary dan phytosanitary, sehingga peningkatan prosedur kepabeanan yang membaik membuat waktu
bongkar barang dan pengurusan administrasi impor menjadi lebih cepat dan efisien.
Variabel independen lainnya yaitu PDRB perkapita negara pengimpor memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada arus perdagangan impor
dengan koefisien sebesar 4,33. Setiap peningkatan secara riil satu persen derajat PDRB perkapita importir akan berakibat pada meningkatnya arus perdagangan