Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

manfaat kepada negara yang sedang berdagang atau satu negara saja, tapi juga kepada negara tujuan yang berdagang. Sementara pada penelitian ini juga membandingkan dengan penelitian- penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang dampak trade facilitation terhadap arus perdagangan dan peranannya bagi perkembangan negara-negara yang diobservasi. Bedanya penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada fokus penelitian yaitu mengakaji pada kerjasama yang lebih luas pada kawasan ASEAN, yaitu pada ASEAN+3 dimana perluasan ini akan memberikan dampak yang berbeda dan lebih besar terhadap perekonomian negara-negara ASEAN+3. Pada penelitian ini menggunakan model panel gravity yang menganalisis dampak trade facilitation terhadap arus perdagangan di negara-negara ASEAN+3. 2.9 Kerangka Pemikiran Kerjasama ASEAN+3 FTA yang ditandatangani pada bulan Oktober 2009, akan berimplikasi pada arus perdagangan di ASEAN+3 FTA. Implementasi ASEAN+3 FTA memberikan dampak yang terbatas terhadap arus perdagangan bilateral antar negara anggota. Sehingga menyebabkan perubahan pada nilai perdagangan antar negara anggota. Dalam merespon dampak yang terbatas tersebut maka diperkenalkan pengukuran trade facilitation. Dimana dengan adanya pengukuran trade facilitation ini diharapkan dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada perekonomian masing-masing negara dalam rangka meningkatkan volume perdagangan diantara negara anggota ASEAN+3 FTA. Pemodelan yang dibangun disesuaikan dengan fenomena dan ketersediaan data yang ada, dengan batasan penelitian sebagai berikut: Keterangan: : tidak dibahas dalam Penelitian Gambar 4 Kerangka pemikiran 2.10 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. GDP per kapita suatu negara berhubungan positif dengan arus perdagangan. Peningkatan GDP per kapita suatu negara dengan lawan dagangnya menyebabkan perdagangan bilateral diantara keduanya akan meningkat. 2. Kualitas pelabuhan dan efisiensi prosedur kepabeanan memiliki hubungan yang positif terhadap arus perdagangan. 3. Biaya administrasi yang diperlukan dalam impor memiliki hubungan yang negartif terhadap arus perdagangan. 4. Jarak dan tarif berhubungan negatif terhadap arus perdagangan. Trade facilitation Kerjasama ASEAN+3 Trade facilitation Model Panel Gravity Perdagangan Multilateral Intra ASEAN+3 Infrastruktur Development Trade Promotion Trade Relations Management Trade Development Strategy Implikasi Kebijakan • GDP riil per kapita negara eksportir • GDP riil per kapita negara importir • Jarak • Tarif • Nilai Tukar Riil • Kualitas Pelabuhan • Efisiensi Prosedur Kepabeanan • Biaya Impor