Tarif Jarak Antara Negara

periode waktu yang berbeda saling berkorelasi. Hal ini bisa dideteksi dengan melihat pola error acak dari hasil regresi. Tabel 5 Kriteria identifikasi autokorelasi Nilai DW Hasil 4 – dl DW 4 Terdapat korelasi serial negatif 4 – du DW 4- dl Hasil tidak dapat ditentukan 2 DW 4 – du Tidak ada korelasi serial Du DW 2 Tidak ada korelasi serial dl DW du Hasil tidak dapat ditentukan 0 DW dl Terdapat korelasi serial positif Sumber: Gujarati 2004

3.2.5 Pengujian Parameter Model

Pengujian parameter model bertujuan untuk mengetahui kelayakan model dan apakah koefisien yang diestimasi telah sesuai dengan teori atau hipotesis. Pengujian parameter meliputi koefisien determinasi R 2 , uji koefisien regresi secara menyeluruh F-testuji F dan uji koefisien regresi secara parsial uji t. Uji-F Uji-F digunakan untuk melakukan uji hipotesis koefisien slope regresi atau parameter model secara menyeluruhbersamaan. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai nilai F observasi F tabel atau nilai probabilitas F-statistic taraf nyata α, maka keputusan menolak H signifikan. Dengan menolak H berarti minimal ada satu peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas. Uji-t Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menguji koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t. Hipotesis pada uji-t adalah : H : β i = 0 Vs H 1 : β i ≠ 0. Keputusan dalam pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel atau dengan melihat nilai probabilitas dari t-hitung. Jika nilai t-hitung t-tabel atau jika nilai probabilitas t α=0,05 maka keputusan menolak H adalah signifikan. Kesimpulannya adalah peubah bebas secara parsial signifikan memengaruhi peubah tak bebas. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi Goodness of Fit merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi hasil estimasi. Nilai R 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari peubah bebas Y dapat diterangkan oleh peubah tak bebas X. Jika R 2 = 0, maka variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali, namun jika R 2 = 1 maka variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka model akan semakin baik.

3.3 Spesifikasi Model

Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian mengacu pada model panel data yang digunakan oleh Shepherd dan Wilson 2008 dan penelitian Wilson et al 2005 yang telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan karena keterbatasan data beberapa variabel. Shepherd dan Wilson 2008 mendefinisikan impor suatu negara sebagai fungsi dari jarak antar dua negara, kualitas pelabuhan, kualitas bandara, pembayaran tidak teratur dan suap, dan tingkat kompetisi antar penyedia internet. Wilson et al 2005 juga mendefinisikan nilai ekspor sektor manufaktur suatu negara merupakan fungsi dari tarif, efisiensi pelabuhan, peraturan kepabeanan, GNP, GNP per kapita dan pelayanan pendukung infrastruktur. Secara umum model dalam penelitian ini dispesifikasikan sebagai berikut: ln = + � + ln + ln + l n + ln � + ln � + ln _ + ln + � Keterangan : = Nilai impor riil sektor k dari negara i ke negara j tahun ke-t ribu US, dalam log natural ln; � = Tarif impor negara i ke negara j pada tahun ke-t persen = GDP riil per capita negara i tahun ke-t dalam milyar US, dalam log natural ln;