Perkembangan Ekspor dan Impor di Negara-negara ASEAN+3

dari Malaysia sebesar 3,0133, cateris paribus. Data cross-section effects sektor manufaktur selengkapnya disajikan pada Lampiran 14.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum, pola hubungan yang didapat dimensi trade facilitation melalui indikator clearence time memengaruhi arus perdagangan impor pada sektor pertanian mentah dan sektor manufaktur dari tahun 2007-2008 di negara- negara kawasan ASEAN+3. Namun, dari tahun 2008-2010 terdapat pola yang berbeda dimana clearence time pada posisi stagnan, sementara arus perdagangan menunjukkan peningkatan. 2. Pada sektor pertanian barang mentah, trade facilitation melalui variabel efisien prosedur kepabeanan, memberikan dampak baik terhadap arus perdagangan impor di kawasan ASEAN+3. Sementara itu, PDRB perkapita negara pengekspor, PDRB perkapita negara pengimpor dan nilai tukar berdampak baik terhadap arus perdagangan impor. Namun, jarak ekonomi yang besar memberikan dampak buruk di negara-negara kawasan ASEAN+3. 3. Pada sektor manufaktur, trade facilitation diwakili variabel biaya administrasi impor dan efisiensi prosedur kepabeanan. Biaya administrasi impor yang besar berdampak buruk terhadap arus perdagangan impor, hal ini disebabkan biaya adaministrasi impor akan menambah kepada biaya produksi. Kemudian variabel efisiensi prosedur kepabeanan memberikan dampak yang positif terhadap arus perdagangan. PDRB perkapita negara pengekspor, PDRB perkapita negara pengimpor dan nilai tukar memberikan dampak yang baik terhadap arus perdagangan impor. Di lain pihak, tarif dan jarak ekonomi yang besar berdampak negatif terhadap arus perdagangan di negara-negara kawasan ASEAN+3. 4. Terdapat hasil yang berbeda antara sektor pertanian barang mentahbaku dan sektor manufaktur. Pada sektor pertanian mentahbaku variabel tarif tidak berpengaruh terhadap arus perdagangan, sementara pada sektor manufaktur tarif berpengaruh negatif terhadap arus perdagangan. Faktor tarif pada sektor pertanian mentahbaku tidak berpengaruh terhadap arus perdagangan disebabkan: 1 skema penurunan tarif dalam kerjasama ASEAN+3 memberikan hasil yang baik terhadap peningkatan arus perdagangan impor di sektor ini sehingga tarif tidak lagi menjadi hambatan; 2 sektor pertanian barang mentahbaku memerlukan penanganan bongkar barang yang relatif lebih cepat dibanding barang lainnya dikarenakan barang pertanian barang mentahbaku memiliki resiko rusak atau busuk serta membutuhkan tempat khusus yang lebih luas. Sehingga lebih diutamakan prosedur kepabeanan yang cepat dan efisien, baik dalam waktu bongkar maupun pengurusan administrasi kepabeanan. 6.2 Implikasi Kebijakan Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa hal yang dapat disarankan: 1. Negara-negara ASEAN+3 diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam kebijakan trade facilitation sehingga dapat meningkatkan arus perdagangan bilateral ASEAN+3, karena semenjak kerjasama ASEAN+3 di tanda tangani kebijakan trade facilitation belum menjadi pembahasan dan agenda utama kerjasama. Oleh sebab itu, kerjasama dalam kebijakan trade facilitation yang sudah ada di ASEAN agar dikembangkan untuk diangkat dan diterapkan ke level ASEAN+3, seperti: harmonized customs procedure, perhitungan cukai, dan Mutual Recognition Arrangement MRA. 2. Pada sektor pertanian barang mentahbaku, negara-negara ASEAN+3 perlu ditelaah lebih lanjut kebijakan pada trade facilitation khususnya peningkatan fasilitas pelabuhan dan efisiensi prosedur kepabeanan untuk meningkatkan clearence time di pelabuhan. Disamping itu, dilakukan peningkatan pada sektor pendukung pelabuhan agar kualitas pelabuhan ekspor impor ikut meningkat. 3. Sementara, untuk sektor manufaktur, negara-negara ASEAN+3 perlu menelaah tarif impor yang diberlakukan karena pada kenyataannya penurunan tarif di sektor manufaktur belum sebaik penurunan tarif di sektor pertanian, disebabkan penentuan kebijakan tarif yang tepat dapat meningkatkan arus perdagangan. Selain itu juga harus didukung peningkatan pada trade