VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Karakteristik individu yang dapat diidentifikas dari masyarakat di dalam Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kabupaten OKI adalah Umur,
pendidikan formal dan non formal, pendapatan, tingkat kesehatan, luas lahan, lama tinggal, status sosial, suku bangsa dan asal domisili dengan tingkat
karakteristik individu pada kategori sedang. Unsur modal sosial yang dapat diidentifikasi dari masyarakat adalah kepercayaan, jaringan, norma sosial,
tindakan yang proaktif dan kepedulian dengan tingkat modal sosial masyarakat pada kategori tinggisangat kuat. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan
HTR secara umum berada dalam kategori sedang kecuali persepsi pada pemanfatan HTR, proses perijinan HTR, Jenis tanaman HTR, Pewarisan ijin HTR
dan Kegiatan sosialisasi HTR yang berada pada kategori rendah. Karakteristik individu yang berhubungan nyata dengan unsur modal sosial
adalah umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, status sosial dan suku bangsa. Unsur-unsur
modal sosial yang berhubungan dengan modal sosial adalah kepercayaan, jaringan, norma sosial, tindakan yang proaktif dan kepedulian. Karakteristik
individu yang berkorelasi dengan persepsi masyarakat adalah tingkat pendidikan formal, tingkat pendapatan, luas lahan status sosial dan suku bangsa.
Karakteristik individu dan modal sosial juga berkorelasi positif dengan persepsi masyarakat terhadap pembangunan HTR di Kabupaten OKI.
Strategi alternatif yang terpilih dalam pembangunan HTR di Kabupaten OKI adalah Membentuk forum komunikasi, koordinasi dan layanan informasi
antar stakeholders dalam pembangunan HTR sebagai sarana untuk mencari solusi permasalahan pembangunan HTR, pengembangan peluang kemitraan
dan pemasaran, serta pusat informasi pembangunan HTR.
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam upaya pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang adalah: 1 Mempertimbangkan faktor-
faktor sosial budaya dalam bentuk modal sosial masyarakat dalam proses pembangunan HTR. 2 Modal sosial masyarakat cenderung bersifat mengikat
sehingga perlu usaha dari pemerintah agar masyarakat dapat lebih mempercayai pihak-pihak dari luar kawasan. 3 Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi
terhadap tokoh masyarakat dan agama dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembangunan HTR. 4 Untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih
komprehensif dalam pembangunan HTR di Kabupaten OKI perlu kajian tentang modal manusia, modal fisik dan modal finansial dalam pembangunan HTR.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok D. 2003. Modal Sosial dan Kualitas Manusia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada pada
tanggal 3 Mei 2003 di Jogjakarta. Jogjakartta: Universitas Gadjah Mada. Anonim. 2003. Millenium Development Goals MDGs: In Asia and the Facific.
Meeting the Chalenger of Poverty Reduction. New York: United Nations. Ariwibowo. 2007. Modal Sosial dalam pengembangan Masyarakat. Di Dalam
Sugeng B dan Susantyo B, Editor. Bunga Rampai Modal Sosial dalam Pembangunan Sosial. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.
Hlm 33-63 Asngari P. 1984. Persepsi Direktur Penyuluh di Tingkat Karesidenan dan Kepala
Penyuluh Pertanian terhadap Peranan dan Fungsi Negara Bagian Texas Amerika Serikat, Jurnal Media Peternakan IPB, vol. 9 no. 2.
Awang SA. 2003. Kehutanan Sosial Berbasis Reforma Agraria. http:sanafriawang .staff.ugm.ac.idkehutanan-sosial-berbasis-reforma-
agraria.html 21 April 2011
Bourdieu P. The Form of Capital. 1986 Di dalam JG Richardson, editor. Handbook of Theory and Researcc for Sociology of Education. New
York: Greenwood Press. Hlm 46-58 Chartrand TL, Bargh JA. 1999. The Chameleon Effect: The Perception-Behavior
Link and Social Interaction. Journal of Personality and Social Psychology 766:893-910.
Coleman JS. 1998. Social Capital in the Creation of Human Capital. The American Journal Sociology 94:S95-S120
Darusman D. 2002. Pembenahan kehutanan Indonesia. Bogor: Lab.Politik, Ekonomi dan sosial kehutanan Fak. Kehutanan, IPB.
David FR. 2002. Manajemen Strategis. Sindoro A, Penerjemah. Jakarta: PT Prehalindo. Terjemahan dari: Strategic Management: Concepts and
Cases. Davis LS, Johnson KN, Bettinger PS, Howard TE. 2001. Forest Management: To
Sustain Ecological, Economic and Social Value. Fourth Edition. New York: Published by McGraw-Hill
[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia: Forestry Statistic of Indonesia 2008. Jakarta: Dephut.
[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan nomor:P.55Menhutt-II2011 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman Rakyat Dalam Hutan tanaman
. Jakarta: Dephut.
[Dishut Kab. OKI] Dinas Kehutanan Kabupaten OKI. 2009. Kronologis HPHTI Karet Menjadi HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kayu Agung. Dishut Kab. OKI.
[Ditjen BPK] Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 2007. Peraturan Direktur Jenderal Bina produksi Kehutanan nomor : P.06VI-BPTH2007
tentang Petunjuk teknis Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat. Jakarta. Ditjen BPK
[Ditjen BPK] Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 2008. Peraturan Direktur Jenderal Bina produksi Kehutanan nomor : P.06VI-BPTH2008
tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina produksi Kehutanan nomor : P.06VI-BPTH2007 Petunjuk teknis Pembangunan
Hutan Tanaman Rakyat. Jakarta. Ditjen BPK.
[Ditjen BPK] Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 2009. Daftar Realisasi Pencadangan HTR dan IUPHHK HTR. Jakarta: Ditjen BPK.
Echols JM, Shadily H. 1989. Kamus Inggris Indonesia. Cetakan XVII. Jakarta: Gramedia.
Emilia, Suwito. 2007. Hutan Tanaman Rakyat Agenda Baru Untuk Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Warta Tenure Vol 42007: 14-19
Flassy DJ, Rais S, Supriono A. 2009. Modal sosial: Unsur-unsur Pembentuk. Jakarta:Bappenas.
http:images.dancesorsel.multiply.multiplycontent.co mattachment0S3J-AooCGsAABXRR6k1Sosial20Capital,20Unsur-
Unsur20 Pembentuknya.pdf?nmid=316741032. [14 Maret 2011]
Frank T, Heres J. 2004. Social Capital Communicating. Socquit and results from EURESCOM’S P903 study. E-Living Results Conferences RWI essen,
20-21 January, 2004. Flores M, Fernando. 2003. Social Capital and Poverty Lessons from Case
Studies in Mexico and Central America. ESA Working Paper No. 03-12. Vol 25, Number 1. Agricultural and Development Economics Division,
The Food and Agricultural Organization of the United Nations. Fukuyama F. 2001. Social capital, civil society and development. Third World
Quarterly, Vol 22, No 1:7
–
20. Fukuyama F. 2007. Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran.
Ruslani, penerjemah. Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Qalam. Terjemahan dari: Trust: The Social Virtues and the Creation of
Prosperity.