Menurut Sudimin 2003 loyalitas berarti kesediaan karyawan dengan seluruh kemampuan, keterampilan, pikiran dan waktu untuk ikut serta
mencapai tujuan perusahaan dan menyimpan rahasia perusahaan serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan selama orang itu
masih berstatus sebagai karyawan. Kecuali menyimpan rahasia, hal-hal itu hanya dapat dilakukan ketika karyawan masih terikat hubungan kerja dengan
perusahaan tempatnya bekerja. Fletcher dalam Sudimin 2003 merumuskan loyalitas sebagai kesetiaan kepada seseorang dan tidak meninggalkan atau
membelot serta tidak menghianati yang lain pada waktu diperlukan. Menurut Robbins 2005 pengertian loyalitas yang berkaitan dengan
tingkat kepercayaan adalah suatu keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan wajah bagi orang lain. Bila seseorang memiliki loyalitas dan
kepercayaan terhadap suatu hal, maka orang tersebut bersedia berkorban dan setia terhadap hal yang dipercayainya tersebut. Jadi, loyalitas memiliki
hubungan positif terhadap tingkat kepercayaan, semakin tinggi tingkat kepercayaan karyawan terhadap perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat
loyalitas karyawan tersebut terhadap perusahaan. Loyalitas merupakan tekad dan kesanggupan untuk mentaati,
melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab Flippo, 1996. Karyawan yang loyal sangat
dihargai oleh perusahaan karena perusahaan sangat membutuhkan karyawan- karyawan yang loyal untuk kelangsungan perusahaanya dalam menentukan
maju mundurnya perusahaan di masa mendatang. Banyak faktor yang menjadikan seorang karyawan menjadi loyal, diantaranya kepuasan kerja,
kompensasi atau insentif, komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan oleh perusahaan, tempat kerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan
pelatihan dan pendidikan karyawan, partisipasi kerja, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan karyawan lain.
2.7. Pengaruh Pemeliharaan Karyawan Terhadap Loyalitas
Berdasarkan tujuan pemeliharaan karyawan, yaitu meningkatkan loyalitas karyawan. Pemeliharaan karyawan harus mendapatkan perhatian
yang khusus dari pihak manajemen perusahaan. Jika pemeliharaan karyawan
dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka karyawan akan memiliki semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal pada perusahaan
Hasibuan, 2007. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting, pemeliharaan hubungan yang berkelanjutan dan serasi
dengan karyawan dalam setiap perusahaan menjadi sangat penting Siagian, 2004. Tujuan utama perusahaan melakukan program pemeliharaan karyawan
adalah untuk membuat setiap orang dalam perusahaan merasa betah dan senantiasa bertahan sekalipun terjadi hal-hal yang dapat mengganggu
kestabilan dan keadaan perusahaan Zainun, 2001. Loyalitas merupakan tekad dan kesanggupan untuk mentaati,
melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab Flippo, 1996. Banyak faktor yang
menjadikan seorang karyawan menjadi loyal, diantaranya kepuasan kerja, kompensasi atau insentif, komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan
oleh perusahaan, tempat kerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan karyawan, partisipasi kerja, pelaksanaan kesehatan
dan keselamatan kerja serta hubungan dengan karyawan lain. Dimana, faktor- faktor tersebut sebagian diantaranya merupakan metode dalam program
pemeliharaan karyawan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan dapat diciptakan melalui program pemeliharaan karyawan.
2.8. Penelitian Terdahulu
Wisesa 2008 melakukan penelitian mengenai Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Loyalitas Karyawan Kepada Atasan Studi Kasus
Grup Sumber Daya Manusia PT. Bank DKI. Berdasarkan pada penelitian ini diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang ada di Grup Sumber Daya
Manusia PT. Bank DKI tergolong gaya kepemimpinan dengan struktur tinggi dan pertimbangan tinggi. Namun yang lebih dominan adalah gaya
kepemimpinan menurut struktur dimana pemimpin cenderung mendefinisikan dan menyusun peranannya, serta peran anggota kelompok dalam rangka
pencapaian sasaran. Maka secara garis besar gaya kepemimpinan tersebut terkonsentrasi pada usaha mengorganisasi pekerjaan, hubungan kerja, dan
sasaran. Kemudian, tingkat loyalitas karyawan di Grup Sumber Daya
Manusia PT. Bank DKI sudah baik, terutama loyalitas dalam dimensi identifikasi atau kesatuan diri dimana karyawan ikut merasakan setiap
pencapaian yang diperoleh atasannya baik itu pujian, kesuksesan maupun kritikan. Penelitian selanjutnya menunjukkan gaya kepemimpinan memiliki
hubungan yang sangat nyata, positif dan sangat kuat dengan loyalitas karyawan kepada atasan, dimana gaya kepemimpinan atas dasar
pertimbangan lebih memiliki hubungan yang sangat nyata, positif dan kuat dibanding kepemimpinan menurut struktur. Apabila ingin meningkatkan
loyalitas karyawan kepada atasan maka gaya kepemimpinan atas dasar pertimbangan yang harus ditingkatkan.
Zeniya 2005 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Program Pemeliharaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada UBP Saguling PT.
Indonesia Power, Cimahi. Hasil dari penelitian ini didapat metode pemeliharaan karyawan yang sesuai dengan perusahaan diantaranya: 1
Komunikasi yang efektif yang diterapkan dalam bentuk rapat-rapat rutin, coffee morning, hubungan yang erat antara atasan dan bawahan maupun
diantara sesama karyawan, serta kesediaan atasan dalam menerima ide, saran maupun kritik dari bawahan; 2 Insentif diberikan kepada karyawan dalam
bentuk penghargaan kepada karyawan berprestasi, promosi, kesempatan meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi karyawan; 3 Peningkatan
kesejahteraan karyawan diberikan kepada karyawan dalam bentuk penyediaan fasilitas pelayanan bagi karyawan dan peningkatan kesejahteraan yang
bersifat ekonomis. Dapat disimpulkan bahwa program pemeliharaan karyawan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan
kinerja karyawan. Dengan demikian, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan program pemeliharaan karyawan untuk meningkatkan kinerja
karyawan secara keseluruhan, agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat diwujudkan.
Lispriani 2005 melakukan penelitian mengenai Hubungan Pelaksanaan Pemeliharaan Karyawan dengan Partisipasi Kerja Karyawan di
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan program pemeliharaan karyawan yang diterapkan pada PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor, meliputi komunikasi, penggajian, tunjangan, insentif, program kesejahteraan karyawan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Partisipasi
kerja karyawan dinilai cukup, meliputi keterlibatan emosi dan mental karyawan pada perusahaan, motivasi untuk menyumbang ide-ide kreatif dan
penerimaan tanggung jawab kelompok. Melalui analisis koefisien korelasi didapat hubungan yang kuat antara pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang
dilakukan perusahaan dengan partisipasi kerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemeliharaan karyawan mempengaruhi
peningkatan partisipasi kerja.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian
Setiap perusahaan memiliki cita-cita yang dituang dalam visi dan misi perusahaan. Adapun visi PT X Tbk adalah to become leading InfoCom player
in the region, dimana PT X Tbk berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan informasi dan komunikasi InfoCom terkemuka di kawasan Asia
Tenggara, Asia dan berkelanjut ke kawasan Asia Fasifik. Untuk mewujudkan visi tersebut, PT X Tbk menyusun misi dan berbagai macam strategi yang
diimplementasikan dalam tujuan-tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Penelitian dilaksanakan pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Pada unit bisnis ini terdapat sembilan unit kerja, diantaranya: Data Vas Sales, Fixed
Phone Sales, Customer Care, Access Network Maintenance, Access Network Operation, Bussness Performance, General Support, serta CATEL Depok
Cibinong. Namun untuk penelian ini lebih fokus pada 7 unit kerja, dimana CATEL Depok Cibinong tidak termasuk dalam penelitian ini, karena
untuk mengoptimalkan hasil penelitian. Tiap unit kerja memiliki tujuan, standar dan target tersendiri yang ingin dicapai. Tujuan unit kerja tersebut
saling berhubungan dan mendukung untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan yang telah ditetapkan.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sangat penting karena dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan secara keseluruhan di
masa depan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal, sehingga dibutuhkan suatu program
yang dapat membuat karyawan merasa betah di perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan penerapan program
pemeliharaan karyawan diantaranya dengan komunikasi efektif, pemberian insentif, peningkatan kesejahteraan karyawan, pengadaan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta hubungan industrial Pancasila Hasibuan, 2007. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa melalui program
pemeliharaan karyawan tersebut menyebabkan karyawan merasa senang,