yang memiliki tambahan pengetahuan mempunyai kemungkinan tambahan tugas yang dapat dilakukan untuk perusahaan.
g. Non Monetary Incentive merupakan insentif yang bukan dalam bentuk uang. Insentif ini dapat berupa materi baru, seperti gantungan
kunci hingga topi, sertifikat dan liburan. Bentuk lain dari insentif ini dapat berupa usaha perubahan seperti rotasi kerja, perluasan jabatan
dan pengubahan gaya. h. Insentif Eksklusif merupakan bonus yang diberikan kepada para
manajer atau eksekutif atas peran yang mereka berikan unutk menetapkan dan mencapai tingkat keuntungan tertentu bagi
perusahaan. Berdasarkan jenis-jenis insentif, Hasibuan 2007 mengemukakan
ada dua jenis insentif, antara lain: a. Insentif positif
Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang berprestasi
kerjanya di atas prestasi standar. b. Insentif negatif
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang berprestasi kerjanya di
bawah prestasi standar. Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak
yang merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif, karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan
dari perusahaan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan loyal karyawan akan lebih baik.
3. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
a. Pentingnya Kesejahteraan Karyawan Karyawan yang sudah diterima dan dikembangkan, maka
mereka perlu dimotivasi agar tetap mau bekerja pada perusahaan sampai pensiun. Untuk mempertahankan karyawan ini kepadanya
diberikan kesejahteraan dengan cara pemberian kompensasi lengkap
dan gaji tersembunyi. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan
beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan ini akan menciptakan ketenangan, semangat bekerja, dedikasi disiplin dan sikap loyal
perusahaan terhadap perusahaan, sehingga turnover karyawan relatif rendah Hasibuan, 2007.
Adapun arti sejahtera adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan secara relatif dan ada rasa aman dalam
menikmatinya Hasibuan, 2007. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan dan
kesehatan. Kebutuhan sosial psikologis diantaranya pendidikan, rekreasi, transportasi dan interaksi sosial, serta kebutuhan
pengembangan yang terdiri dari tabungan, pendidikan dan akses terhadap informasi. Apabila kebutuhan dasar dari individukeluarga
sudah dapat terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan dari individukeluarga tersebut sudah tercapai. Arti dari
tingkat kesejahteraan welfare adalah suatu keadaan yang menyatakan tentang kualitas hidup individukeluarga pada suatu
kurun waktu tertentu. Kesejahteraan karyawan merupakan suatu balas jasa
pelengkap material dan non-material yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitasnya meningkat Hasibuan, 2007. Jadi kesejahteraan
dapat diartikan secara luas, yaitu sebagai kemakmuran, kebahagiaan, dan kualitas kehidupan manusia baik pada tingkat individu maupun
keluarga. b. Tujuan Kesejahteraan Karyawan
Dampak dan manfaat dari kesejahteraan karyawan yang begitu besar, sehingga mendorong perusahaan menetapkan program
kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan yang legal berasaskan keadilan dan
kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan hendaknya bermanfaat
dan mendorong tercapainya tujuan karyawan maupun perusahaan, serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah Hasibuan, 2007.
Adapun tujuan-tujuan pemberian kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan 2007, antara lain:
1 Meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan karyawan kepada perusahaan.
2 Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.
3 Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan.
4 Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan. 5 Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang lebih baik dan
nyaman. 6 Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
tujuan. 7 Memelihara kesetiaan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8 Mengefektifkan pengadaan karyawan. 9 Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan
kualitas manusia Indonesia. 10 Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
11 Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya. c. Jenis-jenis Kesejahteraan
Jenis-jenis kesejahteraan Tabel 1 yang diberikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian
fasilitas dan pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu diprogram dengan sebaik-baiknya, supaya bermanfaat untuk mendukung tujuan
perusahaan dan karyawan. Hal ini penting supaya kesejahteraan yang pernah diberikan tidak ditiadakan karena akan mengakibatkan
karyawan malas bekerja, disiplin kerja yang merosot, kerusakan meningkat, bahkan turnover karyawan meningkat Hasibuan, 2007.
Program kesejahteraan harus diinformasikan secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Tabel 1. Jenis-jenis kesejahteraan karyawan No.
Ekonomis Fasilitas
Pelayanan
1. Uang pensiun
Musalahmasjid Puskesmasdokter
2. Uang makan
Kafetaria Jemputan karyawan
3. Uang transport
Olah raga Penitipan bayi
4. Uang LebaranNatal Kesenian
Bantuan hukum 5.
BonusGratifikasi Pendidikanseminar
Penasihat keuangan 6.
Uang duka kematian Cuti dan cuti hamil Asuransiastek
7. Pakaian dinas
Koperasi dan toko Kredit rumah
8. Uang pengobatan
Izin
Sumber: Hasibuan, 2007.
4. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja