Hubungan Karakteristik Responden dengan Loyalitas Karyawan

5 dan nilai Chi-Square hitung lebih besar dari nilai Chi-Square tabel dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden seperti: usia, lama bekerja dan posisi dapat mempengaruhi loyalitas karyawan karena hubungan antara keduanya signifikan pada tingkat signifikansi α = 5. Tabel 6. Hubungan karakteristik responden terhadap loyalitas Karakteristik Karyawan Nilai Chi Square Nilai P- value Jenis Kelamin 0,004 0,948 Usia 17,688 0,001 Pendidikan 2,867 0,413 Lama Bekerja 10,941 0,012 Pendapatan 5,257 0,154 Posisi 13,448 0,009 Berdasarkan nilai Chi-Square dan nilai P-value, diketahui bahwa karakteristik karyawan, seperti: jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan tidak memiliki hubungan dengan loyalitas karyawan. Hal ini disebabkan karena nilai Chi-Square hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai Chi- Square tabel dan nilai P-value lebih besar dari 0,05.

4.5. Hubungan Karakteristik Responden dengan Loyalitas Karyawan

Hasil dari nilai tabulasi silang dan Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik responden dengan loyalitas karyawan. Berikut ini hasil penelitian mengenai hubungan antara karakteristik responden dengan loyalitas karyawan.

4.5.1. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin terhadap Loyalitas Karyawan

Identifikasi hubungan antara karakteristik usia responden dengan persepsi terhadap loyalitas karyawan menggunakan analisis tabulasi silang dan uji Chi-Square. Hubungan ini dilihat dari perbandingan antara Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik jenis kelamin adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terhadap loyalitas karyawan Tabel 7. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dengan loyalitas karyawan Jenis Kelamin Nilai Chi-Square Hitung 0,004 Tabel df=1 3,840 P-value = 0,948 α = 5 Berdasarkan analisis terhadap karakteristik tersebut, jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan loyalitas karyawan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 7 nilai Chi-Square hitung 0,004 lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel 3,840 dan nilai P-value 0,948 lebih besar dari α=5, maka hipotesisnya menjadi terima H , artinya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin responden terhadap loyalitas karyawan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat loyalitas karyawan tidak memiliki hubungan dengan karakteristik berdasarkan jenis kelamin, sehingga mungkin ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan selain jenis kelamin. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara karakteristik usia responden dengan loyalitas karyawan Lampiran 5, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 68 persen berada pada kategori loyal.

4.5.2. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia terhadap Loyalitas Karyawan

Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan usia dengan loyalitas karyawan menggunakan analisis tabulasi silang dan Chi-Square. Hubungan ini dapat dilihat dari perbandingan antara nilai Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik usia adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan usia terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan usia terhadap loyalitas karyawan Tabel 8. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan usia dengan loyalitas karyawan Usia Nilai Chi-Square Hitung 17,688 Tabel df=3 7,810 P-value = 0,001 α = 5 Berdasarkan analisis tabulasi silang antara karakteristik responden berdasarkan usia dengan loyalitas karyawan Lampiran 5, dapat dilihat bahwa karyawan yang dijadikan responden yang berada pada kelompok usia 40 – 49 tahun memiliki jumlah sebanyak 46 responden yang loyal terhadap perusahaan. Hasil perhitungan Chi- Square menyatakan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia memiliki hubungan dengan loyalitas karyawan. Hal ini terlihat dari Tabel 8 nilai Chi-Square hitung 17,688 lebih besar dari nilai Chi- Square tabel 7,810, maka hipotesisnya menjadi tolak H 0, yang artinya terdapat hubungan antara karakteristik usia dengan loyalitas karyawan sebesar 9,878 17,688 –7,810. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat usia, maka karyawan akan semakin loyal terhadap perusahaan, dengan asumsi karyawan yang berusia tua lebih cepat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena karyawan yang berusia tua, lebih memilih untuk tetap loyalsetia dan bekerja di perusahaan tempat bekerjanya sekarang dibandingkan dengan mengambil keputusan untuk pindah ke perusahaan lain. Salah satu alasannya adalah faktor usia, dimana perusahaan lebih cenderung memilih karyawan yang masih berusia muda dibandingkan dengan karyawan yang berusia tua. Dimana, yang menjadi pertimbangannya adalah pada usia tua, karyawan bukan merupakan pekerja produktif lagi dan sudah memasuki masa pensiun. Jika perusahaan lebih memilih untuk merekrut karyawan yang berusia tua, maka perusahaan harus menyediakan dana untuk pensiun karyawan. Selain itu akan menyebabkan kinerja perusahaan menjadi rendah yang diakibatkan oleh memiliki karyawan yang tidak produktif lagi.

4.5.3. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terhadap Loyalitas Karyawan

Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dengan loyalitas karyawan dianalisis dengan menggunakan analisis tabulasi silang dan Chi-Square. Hubungan ini dapat dilihat dari perbandingan antara nilai Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik pendidikan adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendidikan terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendidikan terhadap loyalitas karyawan Tabel 9. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendidikan dengan loyalitas karyawan Pendidikan Nilai Chi-Square Hitung 2,867 Tabel df=3 7,810 P-value = 0,413 α = 5 Berdasarkan analisis tabulasi silang terhadap karakteristik responden berdasarkan pendidikan Lampiran 5 diperoleh jumlah karyawan yang dijadikan responden terbesar berada pada kelompok SLTA yaitu sebanyak 26 responden berada pada kategori loyal. Dari hasil perhitungan Tabel 9 Chi-Square diperoleh nilai Chi-Square hitung 2,867 lebih kecil dari pada nilai Chi-Square tabel 7,810, maka hipotesisnya menjadi terima H 0, yang artinya bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dengan loyalitas karyawan. Hal ini disebabkan karena karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung untuk berpindah-pindah pekerjaan. Mengingat bahwa pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki tinggi, sehingga membuat mereka lebih percaya diri berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Pada akhirnya mereka akan cenderung berpindah-pindah tempat pekerjaan dan tidak loyal terhadap perusahaan.

4.5.4. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja terhadap Loyalitas Karyawan

Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dengan loyalitas karyawan dianalisis dengan menggunakan analisis tabulasi silang dan Chi-Square. Hubungan ini dapat dilihat dari perbandingan antara nilai Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik lama bekerja adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan lama bekerja terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan lama bekerja terhadap loyalitas karyawan Tabel 10. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dengan loyalitas karyawan Lama Bekerja Nilai Chi-Square Hitung 10,941 Tabel df=3 7,810 P-value = 0,012 α = 5 Berdasarkan analisis tabulasi silang terhadap karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Lampiran 5 diperoleh jumlah terbesar sebanyak 55 responden pada kelompok lama bekerja lebih besar 15 tahun yang berada pada kategori loyal. Dari hasil perhitungan Chi-Square Tabel 10 diperoleh nilai Chi-Square hitung sebesar 10,941 lebih besar dibandingkan dengan nilai Chi-Square tabel yang hanya sebesar 7,810. Maka hipotesisnya menjadi tolak H , yang artinya terdapat hubungan antara lama bekerja dengan loyalitas karyawan yaitu sebesar 3,131 10,941 – 7,810. Lama bekerja memiliki hubungan dengan loyalitas karyawan karena lama bekerja merupakan salah satu indikator loyalitas karyawan. Dimana, semakin lama masa kerja karyawan di perusahaan, maka semakin setialoyal karyawan tersebut terhadap perusahaan tersebut. Karyawan yang loyal lebih memilih untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut dibanding untuk pindah ke perusahaan lain.

4.5.5. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan terhadap Loyalitas Karyawan

Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendapatan dengan loyalitas karyawan dianalisis dengan menggunakan analisis tabulasi silang dan Chi-Square. Hubungan ini dapat dilihat dari perbandingan antara nilai Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik pendapatan adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendapatan terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendapatan terhadap loyalitas karyawan Tabel 11. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan pendapatan dengan loyalitas karyawan Pendapatan Nilai Chi-Square Hitung 5,257 Tabel df=3 7,810 P-value = 0,154 α = 5 Berdasarkan analisis tabulasi silang terhadap karakteristik responden berdasarkan pendapatan Lampiran 5, diperoleh bahwa karyawan yang dijadikan responden terbanyak berada pada kelompok yang memiliki pendapatan antara Rp 5.000.000 –Rp 7.000.000 sebesar 26 responden yang berada pada kategori loyal. Dari hasil perhitungan Chi-Square Tabel 11 diperoleh nilai Chi-Square hitung sebesar 5,257 lebih kecil dibandingkan dengan nilai Chi-Square tabel sebesar 7,810. Maka hipotesisnya menjadi terima H yang artinya tidak terdapat hubungan antara lama bekerja dengan loyalitas. Hal ini disebabkan karena mungkin ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan selain pendapatan, seperti kepuasan kerja, motivasi yang diberikan oleh perusahaan, serta pelatihan dan pendidikan karyawan.

4.5.6. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi terhadap Loyalitas Karyawan

Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan posisi dengan loyalitas karyawan dianalisis dengan menggunakan analisis tabulasi silang dan Chi-Square. Hubungan ini dapat dilihat dari perbandingan antara nilai Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel. Hipotesis yang digunakan pada karakteristik posisi adalah: H : Tidak ada hubungan antara karakteristik responden berdasarkan posisi terhadap loyalitas karyawan H 1 : Terdapat hubungan antara karakteristik responden berdasarkan posisi terhadap loyalitas karyawan Tabel 12. Hubungan antara karakteristik responden berdasarkan posisi dengan loyalitas karyawan Posisi Nilai Chi-Square Hitung 13,448 Tabel df=4 9,490 P-value = 0,009 α = 5 Berdasarkan analisis tabulasi silang terhadap karakteristik responden berdasarkan posisi Lampiran 5 diperoleh jumlah karyawan terbesar sebanyak 33 responden berada pada kelompok posisi officer 3 yang berada pada kategori loyal, diikuti dengan kelompok posisi officer 2 sebanyak 19 responden yang berada pada kategori loyal. Dari hasil perhitungan Chi-Square Tabel 12 diperoleh nilai Chi-Square hitung sebesar 13,448 lebih besar dibanding nilai Chi-Square tabel sebesar 9,490. Maka hipotesisnya menjadi tolak H yang artinya terdapat hubungan antara posisi dengan loyalitas karyawan sebesar 3,958 13,448 – 9,490. Pada umumnya karyawan yang memiliki posisijabatan yang tinggi lebih cenderung loyal dibandingkan dengan karyawan pada posisijabatan rendah. Hal ini disebabkan karena posisijabatan tinggi memperoleh fasilitas, pelayanan dan pendapatan yang lebih baik dibandingkan dengan jabatan rendah, sehingga mereka yang berada pada posisi tersebut cenderung untuk lebih loyalsetia terhadap perusahaan dan pekerjaanya.

4.6. Analisis Persepsi Karyawan tentang Program Pemeliharaan Karyawan