Pengujian Kuesioner METODE PENELITIAN

3.5. Pengujian Kuesioner

Kuesioner yang disebarkan kepada responden, sebelumnya dilakukan pengujian terlebih dahulu, yaitu pengujian validitas dan reliabilitasnya. Hal ini, bertujuan agar kuesioner yang akan digunakan merupakan kuesioner yang akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 jawaban responden awal yang telah mengisi kuesioner Umar, 2003, dengan metode sebagai berikut:

3.5.1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk memperoleh atau mengukur data itu validlayak, artinya instrumen tersebut dapat mengukur objek yang hendak diukur Sugiyono, 2004. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan Microsoft Excel 2007, yaitu: r hitung = N XY − X Y N X 2 − X 2 N Y 2 − Y 2 ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 2 Dimana: r hitung = Nilai koefisien korelasi. N = Jumlah responden. X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden. Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden. Hipotesis yang digunakan: H = Instrumen dinyatakan tidak valid ρ = 0. H 1 = Instrumen dinyatakan valid ρ ≠ 0. Setelah dihitung, nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan n = 30 orang dan taraf signifikansi sebesar 5 dan diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Jika nilai korelasi yang diperoleh lebih dari 0,361 maka H o ditolak dan H 1 diterima.

3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Apabila kuesioner telah terbukti valid, maka keabsahan kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya. Menurut Umar 2005 reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Umumnya instrumen yang valid sudah pasti reliabel, tetapi instrumen yang reliabel belum tentu valid, oleh karena itu diperlukan pengujian reliabilitas instrumen. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan teknik Alfa Cronbach Sugiyono, 2004 dengan rumus sebagai berikut: r i = k k − 1 1 − S i 2 S t 2 ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 3 Dimana: r i = Keandalan instrumen. k = Mean kuadrat subyek. S i 2 = Mean kuadrat kesalahan. S t 2 = Varians total. Rumus untuk menghitung varians total dan varians item adalah sebagai berikut: S t 2 = X t 2 n − X t 2 n 2 ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 4 S i 2 = JK i n − JK s n 2 ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 5 Dimana: JKi = Jumlah kuadrat skor item. JKs = Jumlah kuadrat subyek. Nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas, kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan klasifikasi nilai alpha Tabel 2 berikut: Tabel 2. Klasifikasi nilai alpha Klasifikasi Nilai Alpha Kesimpulan α 0,9 Sempurna excellent α 0,8 Baik good α 0,7 Dapat diterima acceptable α 0,6 Diragukan questionable α 0,5 Lemah poor α 0,4 Tidak dapat diterima unacceptable Sumber: George dan Mallery, 2003. Data primer yang telah diperoleh akan ditabulasi dan diolah dengan rumus statistik menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 15.0 for windows.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data