Taksonomi Bio-ekologi Orangutan Kalimantan

Pada sisi bagian muka terdapat gelambir pipi, terdiri dari jaringan ikat dan lemak. Gelambir ini merupakan ciri yang paling mencolok pada jantan dewasa. Seringkali kantung besar dan gelambir-gelambir pipi tadi hanya terdapat sebagian, terutama bila hewan tersebut kurang sehat atau kurus. Muka agak cekung dan lebih lebar pada yang jantan, rahang kuat dan menganjur ke depan, lengkung alis agak menonjol. Daun telinga kecil seakan akan menempel pada tengkorak. Mata kecil, lengan sebagai alat penting untuk hidup di pohon, sangat panjang dan terkuat di antara semua spesies kera. Tungkai-tungkai bawah agak pendek dan lemah. Kuku tangan dan kaki sangat melengkung, pada orangutan yang berasal dari Kalimantan ibu jari sering tidak berkuku. Hewan ini tidak berekor sama sekali. Oleh karena tungkainya pendek, maka tinggi saat berdiri tidak lebih dari 1.37 m dan betina kira-kira 1.15 m. Berat badan jantan 75-100 kg dan betina 35- 45 kg tergantung umur, keadaan kesehatan dan situasi makanan di daerah tempat tinggalnya yang berubah-ubah sesuai keadaan musim Uitgeverij Hoeve 2003. Gambar morfologi orangutan kalimantan jantan dewasa dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Morfologi orangutan kalimantan jantan dewasa. Menurut Suwandi 2000 tulang pinggul orangutan mengalami rudimentasi perubahan fungsi anggota tubuh seolah-olah tidak mempunyai pinggul. Perut sangat buncit dan leher sangat pendek. Tangan dan kaki selalu mencengkeram sehingga berbentuk seperti kait. Kaki dapat berfungsi sebagai tangan, sehingga apabila sedang bergerak di atas pohon dapat digunakan untuk berpegangan kuat. Tulang pinggul yang tidak berkembang memungkinkan orangutan dapat bergelayutan dan memutar badannya hingga seratus delapan puluh deratajat.

2.2.3 Habitat

Orangutan hidup di daerah-daerah dataran rendah, hutan bergambut, dan orangutan hanya hidup di hutan hujan tropis yang yang telah klimaks Puri 2001; Maple 1980. Orangutan merupakan satwa yang arboreal, satwa ini biasa membuat sarang di tajuk-tajuk pohon yang tertutup yang memiliki ketinggian 6- 24 m di atas tanah Napier Napier 1985.

2.2.4 Penyebaran

Orangutan hidup di hutan-hutan tropis yang basah dan masih berada dalam kondisi primer, dalam batas-batas alam yang tidak dapat dilampaui seperti sungai atau gunung yang tingginya lebih dari 2000 m. Hewan ini hanya terdapat di dua pulau di Indonesia yakni di Sumatera dan Kalimantan. Orangutan paling banyak dapat ditemui di Propinsi Aceh tepatnya di bagian utara S. Wampu dan S. Simpang-Kanan serta di Peureulak. Selain itu di Sumatera dapat pula dijumpai di Meulaboh dan Singkel di Pantai Timur. Di pulau Kalimantan orangutan terdapat di hutan-hutan yang tidak dihuni dan lokasi hutan yang dilindungi di Serawak dan Sabah Malaysia Timur dan di Kalimantan Indonesia Napier Napier 1986, terutama di kedua sisi batas antara Serawak dan Kalimantan di tempat-tempat terisolir antara S. Sadong dan S. Batang Lupar di Serawak dan lebih ke utara dan timur Sabah termasuk Taman Nasional Kinabalu Kinabalu National Park Uitgeverij Hoeve 2003. Uitgeverij dan Hoeve 2003 menyatakan bahwa tempat tinggal yang paling tidak terganggu adalah di pedalaman Kalimantan Timur, di daerah Sandakan sepanjang S. Lolan dan anak S. Kinabatang Hulu serta Segama Hulu. Sedangkan sebagian besar Kalimantan Selatan tidak dihuni orangutan.