Basis data SIG Aplikasi SIG

yaitu sistem sensor pasif yakni dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang secara langsung dapat diperoleh dari alam dan sistem sensor aktif menggunakan gelombang elektromagnetik yang dipisahkan oleh rekayasa manusia sesuai dengan keperluan. Sistem sensor pasif pada umunya memanfaatkan gelombang cahaya tampak, infra merah dekat dan infra merah tengah serta panjang gelombang mikro tertentu. Sedangkan sistem sensor aktif pada umumnya menggunakan panjang gelombang mikro radar yang tidak dapat digunakan secara langsung dari alam, tetapi melalui tahap pemisahan. Satelit penginderaan jauh yang sering digunakan untuk melihat penutupan lahan adalah satelit Landsat yang saat ini telah mencapai satelit Landsat 7. Konfigurasi satelit Landsat adalah tinggi orbit 705 km, inklinasi 98°, jenis orbit sunsynchronous dan semirecurrent, saat melewati ekuator sekitar pukul 09.39 dan lebar cangkupannya 185 km Soenarmo, 2003.

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah dan Status Kawasan

Suaka Margasatwa Sungai Lamandau awalnya adalah kawasan hutan produksi tetap dan hutan produksi yang dikonversi pada sebagian kelompok hutan Sungai Lamandau seluas ± 76.110 ha dengan dasar penunjukan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 162Kpts-II1998 tanggal 26 Februari 1998. Dasar atau latar belakang penunjukkan kawasan ini adalah, karena kawasan ini merupakan tipe ekosistem hutan rawa air tawar dan tipe hutan dataran rendah, yang berfungsi sebagai perlindungan dan pelestarian terhadap jenis-jenis serta keanekaragaman satwa dan habitatnya, termasuk jenis satwa yang mempunyai nilai khas. Sehingga satwa-satwa tersebut dapat dipertahankan kelangsungan hidupnya secara alami tanpa adanya gangguan manusia. Pada tahun 2005 telah dilakukan Penataan Batas Definitif oleh BPKH Wilayah V Banjarbaru. Berdasarkan hasil tata batas tersebut dalam Laporan Nomor: 47LAPBPKH Bjb-12005 tentang Penataan Batas Definitif Kawasan Suaka Margasatwa SM Sungai Lamandau pada Kabupaten Kotawaringin Barat dan Laporan Nomor: 48LAPBPKH Bjb-12005 tentang Penataan Batas Definitif Kawasan Suaka Margasatwa SM Sungai Lamandau pada Kabupaten Sukamara, luas SM Lamandau yang berhasil ditata batas berkurang lagi hanya menjadi ± 56.584 ha dengan jumlah pal batas sebanyak 1.337 buah dan SK penetapannya belum ada sampai sekarang.

3.2 Letak dan Luas

Secara geografis SM Lamandau berada di 111º11’ - 111º30’ BT dan 2º33’- 2º53’ LS. Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan berada pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk ke dalam 4 empat kecamatan yang terbagi dalam 2 dua kabupaten yaitu: Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kotawaringin Lama di Kabupaten Kotawaringin Barat serta Kecamatan Jelai dan Kecamatan Sukamara di Kabupaten Sukamara. Adapun batas-batas kawasan adalah sebelah utara berbatasan dengan perkebunan kelapa