c. Pay Back Period PBP PBP merupakan waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
awal Newman 1990. Perhitungan PBP ini dilengkapi dengan rasio keuntungan dan biaya dengan nilai sekarang. Jika nilai perbandingan
keuntungan dengan biaya lebih besar atau sama dengan 1, proyek tersebut dapat dijalankan.
d. Net Benefit Cost Ratio Net BC Net BC merupakan perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang
positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif. Angka ini menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan
biaya sebesar satu satuan. Jika diperoleh nilai net BC 1, maka proyek layak dilaksanakan,
tetapi jika nilai BC 1, maka proyek tidak layak untuk
2.6 Penelitian Terdahulu
Rani 2010 melakukan penelitian mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Penggunaan Biogas
di Desa
Haurngombong, Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten
Sumedang dengan
menggunakan pendekatan Analisis regresi linier dan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi biogas. Dalam analisis regresi linier, uji regresi linier digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen keuangan dan
energi. Sama-sama meneliti tentang biogas, tetapi dalam penelitian tersebut menggunakan pendekatan analisis regresi linier.
Dinas Pertanian Kota Bogor yang bekerjasama dengan Laboratorium Teknologi Hasil Ternak THT, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
memberi proyek percontohan teknologi biogas hasil fermentasi kotoran sapi di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor. Nurlaelasari 2007
dengan penelitiannya yang berjudul Persepsi Peternak tentang Inovasi Teknologi Biogas Hasil Fermentasi Kotoran sapi mengatakan bahwa persepsi peternak
tentang biogas dari kotoran sapi termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil uji korelasi rank Spearman dan uji kontingensi menunujukkan bahwa terdapat
keeratan hubungan antara pendidikan formal dengan keuntungan relatif. Persepsi peternak tentang keuntungan relatif, kesesuaian dan kerumitan memiliki keeratan
hubungan dengan keputusan mengadopsi inovasi biogas. Dalam penelitian ini, sama-sama meneliti tentang biogas, namun penelitian ini lebih fokus pada
aktivitas komunikasi dan persepsi serta adopsi inovasi biogas kotoran sapi berupa frekuensi, rataan, persentase, tabulasi silang dan rataan skor serta uji keeratan
kontingensi C dan uji rank Spearman rs. Menurut Dewi 2011 yang mengestimasi Nilai kerugian Ekonomi
Masyarakat Akibat Kerusakan Situ Rawa Badung, pencemaran dan banjir yang terjadi pada Situ Rawa Badung menuntut masyarakat untuk mengeluarkan biaya
kesehatan apabila terjangkit penyakit dan biaya pencegahan terhadap banjir. Estimasi biaya kesehatan masyarakat adalah sebesar Rp 123 857 945 per periode
Rp 256 699 094 per tahun. Nilai ini menunjukan bahwa kerusakan yang terjadi pada situ tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan
masyarakat sekitarnya. Estimasi biaya pencegahan terhadap banjir yang dikeluarkan masyarakat pada tahun 2011 secara agregat adalah sebesar Rp 3 887
085 449. Penelitian ini sama-sama meneliti tentang kerugian ekonomi masyarakat akibat kerusakan , namun dalam penelitian ini menggunakan metode Value of Sick
Leave serta Averting Behavior Method. Yavanica 2009 meneliti tentang Analisis Nilai Kerusakan Lingkungan dan
Kesediaan Membayar Masyarakat terhadap Program Perbaikan Lingkungan Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung. Penelitian tersebut menghitung
besarnya kerugian ekonomi akibat banjir, menganalisis persepsi dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya, menghitung besarnya WTP masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan bahwa total kerugian yang diterima masyarakat ketika terjadi banjir adalah Rp 1 254 097 156. Nilai tersebut mencerminkan total biaya
yang dikeluarkan responden untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Pengetahuan masyarakat terhadap lingkungan masih rendah, namun sebagian
besar masyarakat menerima upaya perbaikan lingkungan, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah jumlah tanggungan, lama tinggal, status kependudukan
dan jenis kelamin. Nilai rataan WTP responden sebesar Rp 206 800 dan total WTP masyarakat sebesar Rp 160 673 400. Besarnya nilai WTP ini dipengaruhi
oleh faktor tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan luas tempat tinggal. Penelitian ini lebih menganalisis pada nilai kerusakan lingkungan serta kesediaan
membayar masyarakat terhadap program perbaikan lingkungan. Selain itu, dalam penelitian Nurhasanah et al 2007 yang berjudul
Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian untuk Energi Biogas mengatakan bahwa proses pengolahan biogas melibatkan bakteri methanogen untuk merombak
bahan-bahan organik yang terkandung didalam limbah menjadi biogas dan lumpur sisa fermentasi yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Biogas yang dihasilkan
dimanfaatkan sebagai surnber energi pada kornpor gas, larnpu penerangan dan generator listrik skala rurnah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa
darnpak lingkungan dari lumpur keluaran dari reaktor biogas rnenunjukkan penurunan COD dan BOD berturut-turut sebesar 90 dan 40 dari kondisi bahan
awal dan analisa kelayakan ekonomi menunjukkan investasi layak dengan BIC Rasio 1.35 dan modal investasi kernbali pada tahun ke-empat umur ekonomi
reaktor biogas 20 tahun, sehingga teknologi biogas ini layak dikembangkan dan diaplikasikan dengan skala yang lebih besar untuk menangani limbah industri
pertanian. Penelitian ini menggunakan analisis kelayakan ekonomi. Santi 2009 dalam penelitiannya tentang Analisis Kelayakan Pengusahaan
Sapi Perah dan Pemanfaatan Limbah Untuk Menghasilkan Biogas dan Pupuk Kompos mengatakan bahwa upaya pengembangan peternakan sapi perah
memiliki potensi yang besar untuk pengembangan energi terbarukan seperti biogas. Tujuan dalam penelitian tersebut mengkaji kelayakan pengusahaan sapi
perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pupuk organik cair dan pupuk organik padat dilihat dari aspek non finansial
yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial lingkungan. Berdasarkan analisis finansial pada usaha peternakan UPP Darul Fallah
memperoleh NPV0 yaitu sebesar Rp 202 456 789.33 yang artinya bahwa usaha ini layak dijalankan. Nilai NPV sebesar Rp 202 456 789.33 menunjukkan manfaat
bersih yang diterima dari pengusahaan sapi perah dalam rangka pemanfaatan limbah selama umur proyek terhadap tingkat diskon discount rate yang berlaku