Jenis dan Sumber Data

menurun atau karena praktrik pengelolaan SDA yang kurang sesuai, dapat menjadi dasar penaksiran manfaat yang diperkirakan dari suatu perubahan Syarat – syarat untuk memenuhi teknik biaya penggantian, yaitu : 1 Suatu fungsi SDAL sedapat mungkin diganti sama atau hampir sama. 2 Penggantian yang dilakukan harus dapat mengganti manfaat yang hilang sebagai akibat dari SDAL yang terganggu, bukan manfaat yang hilang karena penggunaan yang dilakukan secara normal, dan 3 Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manfaat dari pengganti nilainya melampaui biaya yang dikeluarkan, kalau tidak demikian biaya tersebut dianggap tidak dikeluarkan. Dengan demikian, biaya pengganti hanya menunjukkan penggunaan nilai minimum dari manfaat SDAL KLH 2012. Cara memperoleh biaya pengganti untuk mengestimasi nilai kerugian ekonomi adalah dengan menggunakan pendekatan biogas. Dalam mengembangkan biogas diperlukan biaya investasi berupa reaktor biogas, kompor biogas, dan pipa paralon, biaya investasi tersebut mengalami penyusutan setiap tahunnya. Selain biaya investasi, diperlukan biaya operasional berupa air. Biaya pengganti diperoleh dari biaya penyusutan peralatan ditambah biaya operasional.

4.4.2 Analisis Biaya dan Manfaat Pengembangan Biogas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

4.4.2.1 Analisis Biaya dan Manfaat Pengembangan Biogas

Data serta informasi yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer, yakni program Microsoft Excel 2007. Data dan informasi tersebut sebelumnya dikelompokan kedalam biaya dan manfaat, kemudian dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. a Analisis Kelayakan Finansial Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan melakukan perhitungan secara finansial untuk mengetahui kelayakan usaha secara privat, dalam hal ini kelayakan yang dilihat dari sudut pandang individu atau pelaku usaha peternakan. Perhitungan secara finansial ini menggunakan komponen biaya dan manfaat untuk memudahkan pengelompokkan kedua bagian tersebut dan juga menggunakan kriteria investasi untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha secara kuantitatif. Pada tujuan kedua ini akan dilakukan evaluasi proyek pengembangan biogas yang mana diinvestasikan dengan peternakan sapi perah. Proyek biogas ini telah