Manfaat Analisis Finansial Usaha Peternakan Sapi Perah

Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp 104 170 500 yang terdiri dari biaya pembangunan kandang, pembelian tanah, hingga pembelian peralatan seperti cangkul, sekop, milk can, selang, dan sapi. Seluruh biaya investasi dikeluarkan secara tunai oleh peternak. Tabel 14 Biaya investasi dan umur teknis dalam usaha peternakan sapi perah No Biaya Investasi Jumlah Satuan Harga Satuan Rp Total Rp Umur Teknis Tahun 1. Tanah 217 m² 75 000 16 286 000 2. Kandang 3 Unit 2 920 000 8 760 000 15 3. Cangkul 1 Unit 88 000 88 000 5 4. Sekop 1 Unit 27 500 27 500 5 5. Milk Can 15L 2 Unit 450 000 900 000 15 6. Milk Can 20L 1 Unit 900 000 900 000 15 7. Selang 23 Meter 5 000 115 000 3 8. Dara 1 Ekor 10 500 000 10 500 000 6 9. Laktasi 3 Ekor 11 198 000 33 594 000 5 10. Jantan 2 Ekor 16 500 000 33 000 000 6 Total Biaya Investasi Rp 104 170 500 Sumber: Data primer diolah 2013 Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama, namun biaya tersebut mengalami penyusutan setiap tahunnya dengan proporsi yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh umur teknis dari masing-masing barang yang diinvestasikan. Umur teknis dari setiap barang yang diinvestasikan ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan suatu barang untuk dapat digunakan secara layak dan masih memiliki fungsi yang baik untuk mendukung jalannya usaha peternakan Tabel 14. Umur teknis dari kandang ditentukan selama 15 tahun, hal ini diperhitungkan dari tingkat kelayakan bangunan tersebut. Setelah 15 tahun, kandang tidak memiliki fungsi yang optimal untuk dipergunakan, hal ini disebabkan investasi tersebut telah mengalami kerusakan, seperti atap yang berlubang. Umur teknis dari kandang ini ditentukan menjadi umur dari usaha peternakan sapi perah, karena selain merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan usaha, kandang memiliki umur teknis terpanjang dan juga salah satu komponen investasi yang memiliki nilai terbesar diantara investasi lain yang juga memiliki umur teknis 15 tahun. Sementara itu, cangkul, sekop, sapi laktasi memiliki umur teknis selama lima tahun. Setelah lima tahun, barang-barang tersebut, sudah tidak layak untuk digunakan dan dapat menghambat jalannya usaha. Selama umur tersebut, cangkul dan sekop digunakan untuk kegiatan pembersihan kandang, seperti membuang kotoran. Sapi laktasi memiliki umur teknis selama lima tahun. Setelah lima tahun, kondisi sapi laktasi yang baik untuk diperah adalah setelah laktasi satu hingga laktasi kelima, setelah itu, sapi akan menjadi afkir dan tidak dapat menghasilkan susu segar secara optimal. Selang memiliki umur teknis selama tiga tahun. Selama tiga tahun tersebut, selang digunakan sebagai alat pendukung untuk mengalirkan air yang berasal dari keran saat membersihkan kandang atau memberi minum ternak. Setelah umur keempat, selang tidak optimal untuk digunakan, sehingga perlu adanya reinvestasi. Sementara itu, sapi dara dan jantan memiliki umur usaha selama enam tahun. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sapi menjadi afkir pada laktasi kelima atau umur sapi enam tahun. Pada awal pendirian usaha, peternak sapi perah membeli sapi dara dan jantan pada umur satu tahun, dimana sapi dara tersebut belum pernah mengalami laktasi pertama. Sehingga, sapi dara dan jantan akan menjadi afkir di tahun keenam usaha, dan memerlukan pergantian di tahun setelahnya. Untuk melakukan pergantian terhadap barang-barang investasi yang telah habis umur teknisnya, para peternak mengeluarkan biaya yang disebut sebagai biaya re-investasi Tabel 15. Biaya re-investasi ini dikeluarkan tepat setelah secara teknis dari barang investasi sudah tidak optimal untuk digunakan.