Penelitian Terdahulu Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Pencemaran Limbah Ternak dan Evaluasi Proyek Biogas di Desa Suntenjaya, Lembang, Jawa Barat

dan jenis kelamin. Nilai rataan WTP responden sebesar Rp 206 800 dan total WTP masyarakat sebesar Rp 160 673 400. Besarnya nilai WTP ini dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan luas tempat tinggal. Penelitian ini lebih menganalisis pada nilai kerusakan lingkungan serta kesediaan membayar masyarakat terhadap program perbaikan lingkungan. Selain itu, dalam penelitian Nurhasanah et al 2007 yang berjudul Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian untuk Energi Biogas mengatakan bahwa proses pengolahan biogas melibatkan bakteri methanogen untuk merombak bahan-bahan organik yang terkandung didalam limbah menjadi biogas dan lumpur sisa fermentasi yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai surnber energi pada kornpor gas, larnpu penerangan dan generator listrik skala rurnah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa darnpak lingkungan dari lumpur keluaran dari reaktor biogas rnenunjukkan penurunan COD dan BOD berturut-turut sebesar 90 dan 40 dari kondisi bahan awal dan analisa kelayakan ekonomi menunjukkan investasi layak dengan BIC Rasio 1.35 dan modal investasi kernbali pada tahun ke-empat umur ekonomi reaktor biogas 20 tahun, sehingga teknologi biogas ini layak dikembangkan dan diaplikasikan dengan skala yang lebih besar untuk menangani limbah industri pertanian. Penelitian ini menggunakan analisis kelayakan ekonomi. Santi 2009 dalam penelitiannya tentang Analisis Kelayakan Pengusahaan Sapi Perah dan Pemanfaatan Limbah Untuk Menghasilkan Biogas dan Pupuk Kompos mengatakan bahwa upaya pengembangan peternakan sapi perah memiliki potensi yang besar untuk pengembangan energi terbarukan seperti biogas. Tujuan dalam penelitian tersebut mengkaji kelayakan pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pupuk organik cair dan pupuk organik padat dilihat dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial lingkungan. Berdasarkan analisis finansial pada usaha peternakan UPP Darul Fallah memperoleh NPV0 yaitu sebesar Rp 202 456 789.33 yang artinya bahwa usaha ini layak dijalankan. Nilai NPV sebesar Rp 202 456 789.33 menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari pengusahaan sapi perah dalam rangka pemanfaatan limbah selama umur proyek terhadap tingkat diskon discount rate yang berlaku 8.75. Kriteria lain yang dianalisis adalah Net BC. Pada usaha ini diperoleh Net BC0 yaitu sebesar 1.74 yang menyatakan bahwa pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos layak dijalankan. Nilai Net BC sama dengan 1.74 artinya setiap Rp 1.00 yang dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan 1.74 satuan manfaat bersih. IRR yang diperoleh dari analisis finansial usaha adalah 26.13 dimana IRR tersebut lebih besar dari discount factor yang diasumsikan yaitu sebesar 8.75. Nilai IRR tersebut menunjukkan tingkat pengembalian internal proyek sebesar 26.13 dan karena IRR 8.75 persen maka usaha ini layak dan menguntungkan. Pada usaha peternakan UPP Darul Fallah ini memiliki periode pengembalian investasi selama lima tahun sepuluh bulan tujuh belas hari. Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah analisis non finansial adalah pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos, dinilai mendatangkan keuntungan pada kedua perusahaan. Perbedaan dari penelitian ini ialah tidak mengestimasi nilai kerugian ekonomi akibat limbah ternak, sehingga hanya mencari analisis kelayakan finansial saja. Tabel 2 Studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian Judul SkripsiJurnal Tujuan Metode Analisis Hasil Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kerusakan Situ Rawa Badung Kasus: Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur  Kerugian ekonomi yang diderita masyarakat akibat kerusakan Situ Rawa Badung Cost of Illness, Averting Behaviour Methods  Estimasi biaya kesehatan masyarakat adalah sebesar Rp 123 857 945,- per periode Rp 256 699 094 per tahun  Estimasi biaya pencegahan terhadap banjir yang dikeluarkan masyarakat adalah sebesar Rp 3 887 085 449. Analisis Nilai Kerusakan Lingkungan dan Kesediaan Membayar Masyarakat terhadap Program Perbaikan Lingkungan Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung  Menghitung besarnya nilai kerugian yang dikeluarkan oleh responden ketika terjadi banjir  Menganalisis tingkat penerimaan responden terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan bantaran Sungai Ciliwung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya  Menganalisis WTP masyarakat terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan bantaran Sungai Ciliwung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hilangnya Pendapatan, Cost of Illness, Biaya Perbaikan, Analisis Persepsi Uji Keandalan  Total kerugian yang diterima masyarakat ketika terjadi banjir adalah Rp 1 254 097 156.  Nilai rataan WTP responden sebesar Rp 206 800 dan total WTP masyarakat sebesar Rp 160 673 400. Analisis Kelayakan Pengusahaan Sapi Perah dan Pemanfaatan Limbah Untuk Menghasilkan Biogas dan Pupuk Kompos Studi Kasus: UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan, IPB.  Mengkaji kelayakan pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pupuk organik cair dan pupuk organik padat dilihat dari aspek non finansial meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial lingkungan.  Menganalisis tingkat kelayakan secara finansial proyek pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pupuk organik cair dan pupuk organik padat dilokasi penelitian.  Menganalisis sensivitas kelayakan proyek pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pupuk organik cair dan NPV, IRR, Net BC, Payback Period, switching value  Usaha peternakan UPP Darul Fallah memperoleh NPV0 yaitu sebesar Rp 202 456 789.33 yang artinya bahwa usaha ini layak dijalankan terhadap tingkat diskon discount rate yang berlaku 8.75 persen.  Pada usaha ini diperoleh Net BC0 yaitu sebesar 1.74  IRR yang diperoleh dari analisis finansial usaha adalah 26.13 persen dimana IRR tersebut lebih besar dari discount factor yang diasumsikan yaitu sebesar 8.75 persen  Hasil analisis switching value diketahui bahwa usaha peternakan sapi perah UPP Darul Fallah sebesar 17.46 persen Judul SkripsiJurnal Tujuan Metode Analisis Hasil pupuk organik padat lokasi penelitian Persepsi Peternak tentang Inovasi Teknologi Biogas Hasil Fermentasi Kotoran sapi  Mengetahui persepsi anggota kelompok peternak sapi perah “Maju Terus” tentang inovasi teknologi biogas, serta keputusan mengadopsi inovasi teknologi biogas  Mengetahui karakteristik individu peternak  Mengetahui aktivitas komunikasi peternak  Menganalisis hubungan antara karakteristik dan aktivitas komunikasi dengan persepsi peternak, serta persepsi dengan keputusan mengadopsi inovasi teknologi biogas Uji keeratan kontingensi C dan uji korelasi rankspearman rs  Terdapat keeratan hubungan yang moderat antara pendidikan formal dengan keuntungan relatif, kemudahan dicoba dan diamatinya inovasi, antara pendidikan non-formal dengan keuntungan relatif, antara tingkat pendapatan dengan kemudahan diamatinya inovasi serta antara komunikasi antarpribadi dengan kemudahan untuk dicoba  Persepsi peternak tentang keuntungan relatif, kesesuaian dan kerumitan memiliki keeratan hubungan yang moderat dengan keputusan mengadopsi inovasi biogas Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian Untuk Energi Biogas  Mengkaji kelayakan pemanfaatan limbah industri pertanian untuk biogas NBCR, IRR, Payback Period  Secara ekonomi layak dengan BC ratio 2.17; IRR=44.96 dan Simple Payback=1.3 tahun  Teknologi Biogas layak dikembangkan dan diaplikasikan dengan skala yang lebih besar untuk menangani limbah industri pertanian. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Penggunaan Biogas di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang  Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi biogas  Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi manajemen keuangan dan energi Analisis regresi linier dan analisis regresi logistik - Hampir seluruh pengguna biogas hanya mengeluarkan setengah dari biaya energi yang dikeluarkan oleh pengguna nonbiogas. Pengguna nonbiogas membutuhkan gas elpiji dua tabung ukuran 3 kg untuk memasak, pengguna biogas hanya membutuhkan gas elpiji satu tabung. - Keluarga pengguna biogas lebih banyak melakukan perencanaan dan pelaksanaan keuangan dan energi dibandingkan pengguna nonbiogas. III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel tidak bebas Y, digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pendekatan yang baik untuk regresi linear berganda ialah Ordinary Least Square OLS. OLS digunakan untuk menghitung persamaan garis lurus yang meminimisasi jumlah kuadrat jarak antara titik data X-Y dengan garis yang diukur ke arah vertikal Y. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam OLS ada 6 asumsi, yaitu: 1 Nilai rata-rata kesalahan pengganggu sama dengan nol, yaitu E = 0 untuk i = 1,2,3....,n; 2 Varian = E = σ², sama untuk semua kesalahan pengganggu homoskedastisitas; 3 Tidak ada autokorelasi antara kesalahan pengganggu berarti kovarian , = 0, i ≠ j; 4 Variabel bebas , , konstan dalam sampling yang terulang dan bebas terhadap kesalahan pengganggu, E , = 0; 5 Tidak ada kolinearitas ganda di antara variabel bebas X; 6 ≈ N 0, σ², artinya kesalahan pengganggu mengikuti distribusi normal dengan rata- rata nol dan varian σ² Di dalam uji regresi linear berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator , artinya bahwa pengambilan keputusan “uji F” dan “uji t” tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka harus dilakukan uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas. Pemenuhan asumsi dalam regresi linear berganda perlu dilakukan untuk mengetahui kebaikan dari suatu model. 3.1.1 Uji Hipotesis Statistik 3.1.1.1 Uji Koefisien Determinasi R² Nilai R² digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas Y. Sedangkan nilai R² digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh varabel bebas X dalam kedua model terhadap variabel tidak bebaas Y. Untuk mengetahui besarnya R² atau besarnya pengaruh antara variabel tidak bebas terhadap variabel bebas digunakan rumus sebagai berikut Gujarati 2006 : R² = = ̂ ∑ ∑ ....................................................................1 Keterangan : R² = Nilai koefisien determinasi RSS = Residual Sum Squared TSS = Total Sum Square Tidak tepatnya titik yang berada pada garis regresi disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap variabel bebas. Bila tidak ada penyimpangan tentunya tidak akan ada error.

3.1.1.2 Uji Statistik F

Uji statistik F merupakan pengujian koefisien regresi secara keseluruhan, pengujian ini menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan kedalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Langkah-langkah dari pengujian statsitik F ialah: 1 Membuat Hipotesa. :βІ = β = 0 :βІ ≠ βЇ ≠ β = β = 0 2 Kriteria. akan diterima dan akan ditolak bila F-stat F-tabel. akan ditolak dan akan diterima bila F-stat F-tabel. 3 Mencari nilai F-tabel dengan interval 1, maka akan diperoleh nilai F-tabel sebagai berikut: = ⁄ ⁄ ....................................................................2 Keterangan: R² = Koefisien determinasi K = Jumlah Variabel n = Jumlah sampel T = Jumlah unit waktu Atau : F- tabel = {α; n-1,nT-n-K} 4 Membandingkan nilai F-statistik dengan nilai F-tabel.

3.1.1.3 Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan metode OLS berbeda secara signifikan dengan nilai parameter tertentu atau tidak Firdaus 2004. Prosedur pengujiannya sebagai berikut : : bi = 0 artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya . : bi ≠ 0 artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya . Rumus untuk mencari t hitung sebagai berikut : = ....................................................................3 Jika , maka terima , artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya . Jika , maka tolak , artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya . 3.1.2 Uji Validitas OLS Asumsi Klasik 3.1.2.1 Uji Multikolinearitas Salah satu asumsi dari model regresi ganda adalah tidak ada hubungan linear sempurna antar variabel bebas dalam model tersebut. Jika hubungan tersebut ada, maka variabel bebas tersebut berkolinearitas ganda sempurna perfect multicolinearity. Multikolinearitas muncul jika dua atau lebih variabel atau kombinasi variabel bebas berkorelasi tinggi antara variabel satu dengan yang lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas maka dapat dilihat dari output komputer, dengan melihat Variance Inflation Factor VIF.