k = Banyak kelas interval 3 Menentukan nilai uji statistik
3. Me
X² hitung = ∑
tuka
..................................................................6
n
Keterangan : Oi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
klasifikasi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i 4 Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
ditolak jika X² hitung X² tabel
diterima jika X² hitung X² tabel
5 Memberikan kesimpulan
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Program Swasembada Daging Sapi 2014 yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian merupakan upaya untuk mewujudkan ketahanan
pangan hewani ternak sapi potong berbasis sumberdaya domestik. Program ini tentunya akan meningkatkan peternakan sapi sehingga pencemaran akibat kotoran
limbah ternak juga akan meningkat, hal ini perlu diikuti dengan pengembangan biogas agar pencemaran air akibat limbah ternak menurun.
Apabila limbah diolah terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke badan sungai dapat mengurangi
pencemaran air. Pengolahan ini dapat menjadi sumber energi yang terbarukan. Salah satu sumber energi yang terbarukan ialah biogas. Biogas berasal dari
aktivitas anaerobik atau fermentasi bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran hewan dan manusia, limbah domestik. Pemakaian energi non renewable
tidak dapat diperbaharui sehingga perlu melakukan proses penghematan, pengolahan limbah ini dapat menjawab krisis energi yang terjadi.
Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai yang terdapat di Bandung. Saat ini kondisi sungai tersebut mengalami pencemaran. Sungai ini
menerima limbah lebih dari 2.5 juta literhari dan ditambah limbah ternak yang menyebabkan
kondisi Sungai
Cikapundung ini
menjadi semakin
mengkhawatirkan. BPPT melaui program PKPP Ristek yaitu dalam melakukan diseminasi
teknologi biogas melakukan pembangunan unit percontohan pengolahan limbah
kotoran hewan menjadi biogas sebagai bahan bakar generator listrik di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Dipilihnya Desa
Suntenjaya sebagai unit percontohan pengolahan limbah karena desa tersebut merupaka sentra peternakan sapi perah di Jawa Barat, serta desa tersebut terletak
di hulu Sungai Cikapundung, sehingga kegiatan ternak tersebut menghasilkan limbah yang mengalir ke hilir sungai.
Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah mengestimasi nilai ekonomi pencemaran akibat limbah ternak di Desa Suntenjaya yang merupakan daerah
yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai peternak. Tahapan ini menggunakan pendekatan biaya pengganti. Tahap kedua dalam
penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial dari proyek pengembangan biogas tersebut. Tahap ini menggunakan benefit cost analysis. Setelah mengetahui
kelayakan proyek biogas, maka akan diketahui dampak ekonomi dan lingkungan yang diperoleh penduduk Desa Suntenjaya setelah dikembangkannya proses
biogas. Tahap ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Tercemarnya Sungai Cikapundung dapat dikurangi dengan membersihkan
sungai, misalnya dengan menggunakan teknologi. Besarnya biaya untuk membersihkan sungai dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan Biaya
Pengganti Replacement Cost. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi lebih jauh dari limbah ternak, baik di lokasi tersebut
maupun di lokasi lain. Dengan demikian, informasi tersebut dapat dijadikan saran bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan kebijakan untuk melakukan
pemulihan atau restorasi lingkungan baik di dalam maupun di sekitar sungai. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian, maka dibuat alur kerangka berpikir
yang dapat dilihat pada Gambar 1.