Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, di Desa Suntenjaya tersedia berbagai sarana. Sarana-sarana tersebut antara lain sarana pendidikan,
sarana peribadatan, sarana kesehatan, serta sarana sosial lainnya. Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Suntenjaya, terdiri dari tiga Sekolah Dasar
Negeri, satu SMP Negeri yang berada di desa tetangga yang jaraknya kurang lebih 8 km, satu program paket A setara SD atau MI, satu PKBM yang
menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket B dan satu program paket C setara SMP atau MTs. Masih banyak penduduk Desa Suntenjaya yang
tidak bersekolah dari kelompok usia 7 – 18 tahun.
Dampak dari kondisi di atas, berimbas kepada sektor pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan pengangguran akibat tidak mempunyai keterampilan. Desa
Suntenjaya banyak yang tertinggal apabila dibandingkan dengan tetangga desa lainnya yang ada di Kecamatan Lembang. Adapun potensi yang berasal dari
sumber daya alam baik peternakan maupun pertanian cukup memberikan harapan terutama peternakan sapi perah.
5.1.2 Gambaran Umum Sungai Cikapundung
Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak sungai Citarum yang mengalir di wilayah administrasi Jawa Barat. Sungai Cikapundung termasuk ke
dalam dua wilayah kabupaten dan satu kota di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
Panjang total Sungai Cikapundung adalah 28 km yang melintasi Kota Bandung sepanjang 15.50 km dengan 10.57 km 68.20 dari panjang total
merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang dipenuhi dengan 1 058 bangunan. Ketinggian sungai ini berkisar di antara 650-2067 m dari permukaan
laut dengan kemiringan di hulu sebesar 30-50, di tengah sebesar 3-10, dan di hilir sebesar 0-3.
Sungai ini berasal dari mata air di Gunung Bukit Tunggul yang membentuk outlet dan bersatu membentuk Sungai Cikapundung. Sungai ini mengalir melewati
kawasan perkebunan kina dan hutan lindung yang didominasi oleh tumbuhan pinus. Setelah itu sungai mengalir menuju Kampung Cikapundung, Desa
Suntenjaya. Aliran sungai dilanjutkan sampai bertemu dengan anak Sungai
Cisarua di Desa Cibodas dan anak Sungai Cigulung di kawasan wisata Maribaya di Desa Langensari Kecamatan Lembang.
Aliran sungai menuju ke kawasan hutan lindung Taman Insinyur Haji Djuanda atau yang biasa dikenal sebagai kawasan Dago Pakar. Kawasan ini
terletak di antara Kelurahan Cidadap dan Cibeunying Kaler, kemudian arah aliran Sungai Cikapundung menuju ke arah hilir yang telah terdapat banyak pemukiman
penduduk, yaitu Babakan Siliwangi, Melong, By Pass Soekarno Hatta, sampai menuju ke arah Desa Bojong Soang dan akhirnya bertemu dengan aliran Sungai
Citarum.
5.2 Karakteristik Responden
Karakteristik umum responden sekitar lokasi Desa Suntenjaya diperoleh berdasarkan hasil wawancara kuesioner kepada 50 responden. Responden
merupakan wakil dari setiap rumah tangga yang mewakili para warga yang telah menggunakan biogas. Karakteristik umum responden meliputi jenis kelamin, usia,
status pernikahan, jumlah tangungan keluarga, pendidikan formal terakhir, lama ikut usaha pengembangan biogas, status kepemilikan usaha, jumlah ternak usah
sapi perah, total pendapatan perbualan satu rumah tangga, serta pengalaman ikut pelatihan biogas. Beberapa karakteristik respon merupakan faktor yang
mempengaruhi pendapatan dari usaha pengembangan biogas. 5.2.1 Jenis Kelamin
Jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini berjumlah 50 responden 100, sehingga tidak ada responden perempuan dalam
penelitian ini. Responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan, hal ini berpengaruh kepada usaha ternak sapi perah serta pemanfaatan
biogas. Hal ini dikarenakan pada umumnya kepala keluarga yang mengambil keputusan di dalam rumah tangganya pada umumnya ialah laki-laki, selain itu
pengelolaan dalam integrasi usaha peternakan sapi perah dan usaha pengembangan biogas dibutuhkan tenaga yang sangat besar.
5.2.2 Usia
Tingkat usia responden tergolong bervariasi dengan distribusi usia antara kurang dari 31 tahun hingga lebih dari 60 tahun. Jumlah responden paling banyak