Petani harus menyuplai wortel organik terlebih dahulu selama dua minggu kemudian pihak retail akan membayarnya. Sistem yang sama juga diterapkan
kepada petani saluran empat. Pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali diakhir minggu. Sedangkan petani saluran tiga menerima pembayaran sekali
dalam sebulan. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan jasa transfer rekening.
Sistem pembayaran yang diterima oleh tengkulak desa dari pengumpul adalah dengan sistem tunai. Pembayaran dilakukan pada saat pengumpul
mengambil pesanan wortel organik kepada tengkulak desa. Pembayaran wortel organik yang terjadi antara pengumpul dan konsumen perumahan juga
menggunakan sistem tunai langsung. Sedangkan pembayaran wortel organik antara pengumpul dengan pihak supermarket dengan cara bayar belakangan.
Pembayaran dilakukan tiap empat belas hari atau dua minggu sekali. Hal ini hampir sama dengan sistem pembayaran yang dilakukan antara petani saluran dua.
6.4.3. Kerjasama Antar Lembaga Pemasaran
Kerjasama antar lembaga pemasaran dapat terlihat dari hubungan yang terjalin antara lembaga pemasaran di Desa Sukagalih. Semua lembaga pemasaran
yang terlibat dalam proses jual beli wortel organik umumnya memiliki rasa kepercayaan dan hubungan rekan kerja yang baik sehingga mereka loyal sebagai
pembeli dan penyuplai wortel organik. Petani saluran satu memiliki pelanggan yang cukup sering membeli wortel organik karena mereka percaya terhadap
produk yang dijual petani. Begitu pula petani saluran dua dan tiga masing-masing sudah lama menjadi penyuplai wortel organik bagi retail organik dan restoran.
Pedagang pengumpul saluran empat dan lima masing-masing selalu memesan wortel organik kepada petani setiap minggu agar wortel organik disediakan oleh
petani sehingga dapat langsung diambil dan dibawa oleh pedagang pengumpul. Apabila petani memiliki kekurangan jumlah panen wortel organik untuk disuplai
maka petani akan saling menghubungi sesama petani produsen wortel organik di Desa Sukagalih untuk membeli beberapa wortel organik milik mereka.
6.5. Efisiensi Pemasaran Kinerja Pasar
Efisiensi pemasaran dapat dianalisis dengan kinerja pasar menggunakan perhitungan marjin pemasaran dan
farmer’s share. Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga antara harga yang diterima petani produsen dengan harga yang
dibayarkan oleh konsumen. Farmer’s share merupakan perbandingan harga jual
di tingkat petani dengan harga beli di tingkat konsumen.
6.5.1. Perbandingan Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran dapat dilihat dari selisih harga jual dengan harga beli. Marjin pemasaran meliputi biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan dan
keuntungan yang diambil lembaga pemasaran selama proses penyaluran komoditas dari satu lembaga pemasaran ke lembaga pemasaran lainnya. Rincian
biaya pemasaran wortel organik di Desa Sukagalih disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Perhitungan Biaya Pemasaran Wortel Organik di Desa Sukagalih
Saluran Lembaga
Uraian Biaya Rpbulan
1 Petani
Upah TK 453 333
Biaya Pengemasan 25 667
Biaya Transportasi 600 000
Total Biaya 1 079 000
Total BiayaKg 2 509
2 Petani
Biaya Pengemasan 5 200
Biaya Transportasi 100 000
Total Biaya 105 200
Total BiayaKg 2 760
3 Petani
Biaya Pengemasan 3 120
Total BiayaKg 104
4 Pengumpul
Upah TK 40 000
Biaya Pengemasan 217 500
Biaya Transportasi 300 000
Total Biaya 557 500
Total BiayaKg 1 922
5 Pengumpul
Upah TK 300 000
Biaya Pengemasan 450 000
Biaya Transportasi 1 620 000
Total Biaya 2 370 000
Total BiayaKg 7 900
Sumber: Data Primer, 2014 diolah
Pemasaran wortel organik saluran satu merupakan saluran pemasaran dimana petani sebagai produsen wortel organik secara langsung menjual wortel
organik kepada konsumen. Petani-petani saluran satu memiliki harga jual antara Rp 10 000 sampai dengan Rp 12 000 per Kg sehingga harga jual rata-rata wortel
organik Rp 10 667 per Kg. Biaya yang dikeluarkan petani saluran satu meliputi biaya tenaga kerja untuk kegiatan panen, pencucian, penyortiran, dan