tiga memiliki nilai keuntungan pemasaran yang lebih tinggi dibandingkan biaya pemasarannya.
Saluran pemasaran dua dan empat dapat dikatakan efisien jika dilihat dari nilai keuntungan dan biaya pemasaran yang didapat dan dikeluarkan oleh pelaku
pemasaran saluran dua dan empat karena nilai keuntungan pemasaran lebih tinggi daripada biaya pemasaran. Akan tetapi pada saluran pemasaran dua dan empat
terdapat nilai total marjin sebesar Rp 9 000 per Kg dan Rp 4 500 per Kg yang lebih tinggi daripada nilai total marjin saluran satu dan tiga marjin sama dengan
nol. Saluran pemasaran lima tidak efisien karena nilai total marjin yang tinggi diantara semua saluran pemasaran, yaitu sebesar Rp 21 000 per Kg. Selain itu,
nilai total keuntungan pemasaran yang diterima pelaku pemasaran lima lebih rendah dibandingkan dengan biaya pemasarannya.
Tabel 11. Analisis Marjin Pemasaran Wortel Organik di Desa Sukagalih
Uraian Saluran Pemasaran
1 2
3 4
5 RpKg
RpKg RpKg
RpKg RpKg
Petani Harga Jual
10 667 13 000
12 000 6 000
4 000 Biaya Pemasaran
2 509 2 760
104 Tengkulak Desa
Harga Beli 4 000
Biaya Pemasaran Keuntungan
2 000 Harga Jual
6 000 Marjin
2 000 Pengumpul
Harga Beli 6 000
6 000 Biaya Pemasaran
1 922 7 900
Keuntungan 2 578
100 Harga Jual
10 500 14 000
Marjin 4 500
8 000 Retail Organik
Harga Beli 13 000
Harga Jual 22 000
Marjin 9 000
Supermarket Harga Beli
14 000 Harga Jual
25 000 Marjin
11 000 Total Biaya Pemasaran
2 509 2 760
104 1 922
7 900 Total Keuntungan
8 157 10 240
11 896 2 578
2 100 Total Marjin
10 667 9 000
12 000 4 500
21 000 Sumber: Data Primer, 2014 diolah
6.5.2. Perbandingan Farmer’s Share
Farmer’s share merupakan perbandingan harga jual di tingkat petani dengan harga beli di tingkat konsumen. Penerimaan petani terhadap penjualan
wortel organik dapat dilihat melalui tinggi rendahnya farmer’s share yang
diterima petani pada masing-masing saluran. Analisis farmer’s share pemasaran
wortel organik di Desa Sukagalih disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Analisis
Farmer’s Share Pemasaran Wortel Organik di Desa Sukagalih
Saluran Pemasaran Harga di tingkat
petani RpKg Harga di tingkat
konsumen RpKg Farmer’s Share
Saluran 1 10 667
10 667 100.00
Saluran 2 13 000
22 000 59.09
Saluran 3 12 000
12 000 100.00
Saluran 4 6 000
10 500 57.14
Saluran 5 4 000
25 000 16.00
Sumber: Data Primer, 2014 diolah
Berdasarkan analisis farmer’s share, saluran pemasaran satu dan tiga lebih
efisien dibandingkan saluran pemasaran dua, empat, dan lima. Fa rmer’s share
saluran pemasaran satu dan tiga adalah sebesar 100 persen. Hal ini dikarenakan saluran pemasaran satu dan tiga tidak menggunakan lembaga perantara sehingga
harga jual di tingkat petani produsen wortel organik dan harga beli di tingkat konsumen sama nilainya. Nilai
farmer’s share saluran pemasaran dua sebesar 59.09 persen. Nilai
farmer’s share saluran pemasaran empat sebesar 57.14 persen sedangkan nilai
farmer’s share saluran pemasaran lima sebesar 16.00 persen. Nilai
farmer’s share saluran pemasaran dua dan empat lebih tinggi dibandingkan nilai saluran pemasaran lima karena pada saluran pemasaran lima jumlah pelaku
pemasaran yang terlibat lebih banyak dibandingkan saluran pemasaran dua dan empat. Banyaknya jumlah pelaku pemasaran yang terlibat dalam saluran
pemasaran dapat mempengaruhi tinggi rendahnya harga beli yang diterima oleh konsumen akhir. Dari perhitungan
farmer’s share dan marjin pemasaran, maka pemasaran wortel organik yang efisien adalah saluran pemasaran satu dan tiga
karena nilai farmer’s share yang tinggi, yaitu 100 persen dan nilai total marjin
yang sama dengan nol karena nilai total marjin saluran pemasaran satu dan tiga adalah sama dengan harga jual di tingkat petani dan harga beli di tingkat
konsumen akhir.