Pengangkutan dan Pemasaran Komoditas Sayuran
No. PenelitiJudul
Tujuan Metode
Hasil 6.
Handayani, S. A., A. Dja’far, dan A. Y. Kurniawan 2011
Tataniaga Jeruk Siam Citrus nobilis Lour di Desa Sungai
Kambat
Kecamatan Cerbon
Kabupaten Barito Kuala.
1.
Mengetahui saluran
pemasaran, fungsi
dan lembaga yang terlibat
2.
Menganalisis besarnya biaya, share, marjin, BCR, dan
kelayakan efisien tataniaga jeruk.
3.
Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.
1. Analisis
kualitatif dengan
metode deskriptif
2. Analisis
kuantitatif dengan
perhitungan share, marjin, BCR,
dan perhitungan
efisiensi teknis dengan menghitung
rasio tataniaga
terhadap jarak tujuan pasar
3. Analisis
kualitatif dengan
metode deskriptif.
1. Saluran tataniaga jeruk siam terbagi atas lima
saluran dan saluran yang paling dominan digunakan adalah saluran III, yaitu petani
pedagang pengumpul pedagang besar konsumen.
2. Biaya paling tinggi terjadi pada saluran II sebesar
Rp 1 104 per kg dan yang paling rendah terjadi pada saluran I sebesar Rp 310 per kg. Share
tertinggi didapat oleh pedagang pengecer saluran II baik pada grade A, B, maupun C. Di tingkat petani,
share tertinggi terjadi pada saluran III. Tataniaga jeruk siam semua saluran di Desa Sungai Kambat
dikatakan layak berdasarkan perhitungan BCR. Saluran tataniaga yang dikatakan paling efisien
adalah saluran III karena memiliki efisiensi teknis terendah, yaitu 1.95 persen untuk grade A dan B,
dan 1.98 persen untuk grade C.
3. Permasalahan yang dihadapi petani adalah harga
jeruk siam yang tidak menentu dan tidak ada standarisasi harga. Permasalahan yang dihadapi
pedagang besar adalah kerusakan jeruk siam dan pungutan liar, sedangkan bagisupermarket adalah
kualitas jeruk yang tidak menentu. Permasalahan yang dihadapi pengecer adalah penanganan jeruk
siam sebelum terjual.
7. Meitasari, Y. dan Mursidah
2011 Studi Tataniaga Jamur Tiram Pleurotus ostreatus di
Kota Samarinda. 1.
Menganalisis saluran
tataniaga yang terbentuk 2.
Menganalisis efisiensi
tataniaga dari jamur tiram putih
1. Analisis
kualitatif dengan
metode deskriptif
2. Analisis
kuantitatif dengan
perhitungan marjin,
biaya, dan
farmer’s share, serta menghitung
1. Saluran tataniaga jamur tiram terdiri dari, satu:
petani produsen konsumen, dan dua: petani produsen pengecer konsumen.
2. Tidak terdapat marjin pada saluran satu sedangkan
saluran dua nilai marjin pedagang pengecer rata- rata Rp 15 000. Tidak terdapat share pada saluran
satu karena tidak ada perbedaan harga jual sedangkan pada saluran dua share petani sebesar
Tabel 2. Lanjutan 18