Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

yaitu hanya sebesar 0.30 dan 0.56 persen. Kondisi penduduk Desa Sukagalih menurut tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kondisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sukagalih Tahun 2012 Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Orang Buta Huruf 104 1.29 Belum Sekolah 1668 20.75 Sekolah Dasar SDSederajat 2864 35.63 Tidak Tamat SD 223 2.77 SLTPSederajat 1323 16.46 SLTASederajat 1787 22.23 AkademiD1-D3 24 0.30 Sarjana 45 0.56 Jumlah 8038 100.00 Sumber : Data Potensi Desa Sukagalih, 2012

5.3. Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian adalah petani produsen wortel organik, pedagang tengkulak desa, dan pedagang pengumpul. Beberapa karakteristik sampel yang dianggap penting mencakup status usaha, umur, tingkat pendidikan, luas lahan dan status kepemilikan lahan, serta pengalaman usaha.

5.3.1. Status Usaha

Sampel petani dalam penelitian adalah petani produsen wortel organik. Usahatani yang dilakukan petani adalah pertanian organik. Petani sampel menanam berbagai jenis sayuran organik selain wortel organik dalam usahataninya. Petani produsen wortel organik di Desa Sukagalih secara keseluruhan menjadikan kegiatan bertani organik sebagai pekerjaan utama mereka. Petani produsen wortel organik memilih berusaha tani wortel organik sebagai pekerjaan utama karena nilai jual wortel organik yang cenderung stabil dan lebih tinggi dibandingkan nilai jual wortel anorganik. Status usaha tengkulak desa sebagai pedagang tengkulak desa adalah sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama tengkulak desa adalah bertani organik karena tengkulak desa juga merupakan petani produsen wortel organik. Status usaha pedagang pengumpul adalah sebagai pekerjaan utama karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain selain sebagai pedagang pengumpul. Baik pedagang tengkulak desa maupun pedagang pengumpul memilih memasarkan wortel organik karena harga jual wortel organik di pasar cenderung tinggi dan stabil.

5.3.2. Umur Sampel

Petani produsen wortel organik di Desa Sukagalih memiliki tingkat usia yang bervariasi, yaitu antara 29-61 tahun. Petani yang berada pada rentang umur 20-29 tahun ada satu orang. Petani yang berada pada rentang umur 30-39 tahun sebanyak dua orang. Petani yang berada pada rentang umur 40-49 tahun hanya satu orang. Petani yang berada pada rentang umur 50-59 ada dua orang dan satu orang petani berada pada rentang umur 60-69 tahun. Sebaran umur sampel pedagang di Desa Sukagalih bervariasi. Umur pedagang tengkulak desa berada pada rentang 30-39 tahun. Satu orang pedagang pengumpul berada pada rentang umur 40-49 tahun. Pedagang pengumpul yang berada pada rentang umur 50-59 tahun ada satu orang dan satu orang pedagang berada pada rentang umur 70-79 tahun. Sebaran umur petani dan pedagang wortel organik di Desa Sukagalih disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Sebaran Umur Petani dan Pedagang Wortel Organik di Desa Sukagalih Tahun 2013 Rentang Usia Petani Pedagang Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase 20-29 tahun 1 14.29 0.00 30-39 tahun 2 28.57 1 25.00 40-49 tahun 1 14.29 1 25.00 50-59 tahun 2 28.57 1 25.00 60-69 tahun 1 14.29 0.00 70-79 tahun 0.00 1 25.00 Jumlah 7 100.00 4 100.00 Sumber: Data Primer, 2013 diolah

5.3.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan petani berpengaruh terhadap tingkat penyerapan teknologi baru. Petani produsen wortel organik yang menjadi sampel penelitian pernah mengikuti pendidikan formal. Tingkatan pendidikan formal yang diterima berbeda-beda. Pendidikan terendah yang ditempuh petani adalah pendidikan sekolah dasar SD sebanyak empat orang. Dua orang petani menempuh pendidikan diploma D3 dan satu orang petani menempuh pendidikan sarjana S1. Adanya petani yang menjalani tingkat pendidikan lebih dari pendidikan SD