Jenis Kelamin Karakteristik Responden Petani

VI. PERSEPSI PETANI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN

PERTANIAN

6.1 Persepsi Responden Petani terhadap Kondisi Lingkungan Pertanian

Sebelum dan Setelah Banjir Penilaian kondisi lingkungan pertanian diklasifikasikan ke dalam empat golongan, yaitu sangat buruk, buruk, baik, dan sangat baik. Penilaian persepsi responden dilakukan untuk menilai penurunan kualitas pada lingkungan pertanian akibat banjir dengan cara membandingkan kondisi lingkungan sebelum dan setelah banjir. Genangan banjir membawa material sampah dari hulu sungai dan meninggalkan berbagai kerusakan fisik di sekitar lingkungan pertanian. Areal persawahan menjadi kotor akibat banyak sampah menumpuk, tanaman padi yang terendam sehingga membusuk, pematang sawah rusak, saluran irigasi dan sarana pengairan lainnya rusak serta akses jalan menuju sawah rusak. Hasil survei terhadap 84 orang responden di Kecamatan Kresek menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai kondisi lingkungan tempat tinggal dan lingkungan pertanian sebelum banjir adalah baik karena kondisi sawah bagus, tanaman padi tumbuh dengan baik, lingkungan bersih, dan asri. Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian sebelum dan setelah banjir dapat dilihat di Tabel 17. Tabel 17 Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian sebelum dan setelah banjir No Persepsi Kondisi Lingkungan Sebelum Banjir Setelah Banjir Jumlah orang Persen Jumlah orang Persen 1 Sangat Buruk 0.00 33 39.29 2 Buruk 0.00 49 58.33 3 Baik 84 100.00 2 2.38 4 Sangat Baik 0.00 0.00 Total 84 100.00 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013 Sebanyak 49 responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian setelah banjir adalah buruk karena sebagian besar tanaman padi rusak dan membusuk, tidak banyak sampah plastik di sawah, serta pematang sawah hancur. Sebanyak 33 responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian sangat buruk karena seluruh tanaman padi rusak dan membusuk, sawah dipenuhi oleh sampah plastik, serta pematang sawah hancur. Sebanyak 2 responden petani menilai kondisi lingkungan pertaniannya baik. Hal ini dikarenakan setelah banjir, tanaman padi utuh walaupun terendam banjir namun tanaman padi merebah.

6.2 Persepsi Responden Petani terhadap Kebersihan Lingkungan Sebelum

dan Setelah Banjir Banjir yang terjadi di suatu wilayah akan menyebabkan penurunan kualitas kebersihan lingkungan. Banjir di Kecamatan Kresek tidak hanya merendam lahan pertanian saja tetapi pemukiman penduduk juga. Penilaian penurunan kualitas lingkungan akibat banjir dilakukan dengan cara membandingkan persepsi responden terhadap kondisi lingkungan sebelum dan setelah banjir di wilayah mereka. Persepsi responden petani terhadap kebersihan lingkungan sebelum dan setelah banjir dapat dilihat di Tabel 18. Tabel 18 Persepsi responden petani terhadap kebersihan lingkungan sebelum dan setelah banjir No Persepsi Kebersihan Lingkungan Sebelum Banjir Setelah Banjir Jumlah orang Persen Jumlah orang Persen 1 Sangat Buruk 0.00 15 17.86 2 Buruk 0.00 52 61.90 3 Baik 84 100.00 17 20.24 4 Sangat Baik 0.00 0.00 Total 84 100.00 84 100.00 Sumber: data primer diolah 2013 Sebanyak 84 responden petani menilai kondisi kebersihan lingkungan mereka baik karena lingkungan pemukiman tidak kotor. Penilaian responden petani terhadap kondisi kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya setelah banjir sebanyak 52 responden menilai buruk karena tempat tinggal ikut terendam banjir, sedikit meninggalkan sampah dan lumpur namun tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sebanyak 17 responden petani menilai kondisi kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya baik. Hal ini dikarenakan wilayah tempat tinggal responden berada di daerah tinggi sehingga tidak ikut terendam oleh genangan banjir. Sebanyak 15 responden petani menilai kondisi kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya sangat buruk karena wilayah tempat tinggal responden ikut terendam banjir, beberapa peralatan rumah tangga ikut terbawa