Biaya Produksi Setelah Banjir
model Firdaus 2004. Hasil uji parameter model regresi lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tanda koefisien positif memiliki arti pengaruh dari peubah bebas tersebut bersifat berbanding lurus, yaitu peningkatan peubah bebas tersebut akan
meningkatkan besar kerugian banjir sedangkan tanda koefisien negatif memiliki arti sebaliknya, yaitu peningkatan peubah bebas akan menurunkan besarnya
kerugian banjir. Berdasarkan hasil analisis regresi pada model double log, peubah bebas
yang terdapat pada model berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata 20 adalah jarak sungai ke sawah, luas banjir, ketinggian banjir, dan lamanya banjir.
Peubah bebas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jarak Sungai ke Sawah
Jarak sungai ke sawah mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden. Berdasarkan hasil analisis regresi pada model double log,
peubah bebas jarak sungai ke sawah memiliki hubungan negatif terhadap besar kerugian dengan nilai elastisitas -0.257. Hal ini berarti apabila terjadi
peningkatan jarak sungai ke sawah sebesar 1 maka rata-rata kerugian banjir diduga akan mengalami penurunan sebesar 0.257 dengan asumsi
variabel lainnya tetap cateris paribus. Nilai P
value
jarak sungai ke sawah yaitu 0.000. Artinya, jarak sungai ke sawah memberikan pengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada
taraf nyata 1. Hal tersebut sesuai secara teoritis dan keadaan di lapang yaitu responden yang memiliki jarak lahan sawah yang lebih dekat dengan
Sungai Cidurian yang menjadi sumber penyebab banjir menerima dampak lebih besar.
2. Luas Banjir Luas banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden.
Peubah bebas luas banjir memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian dengan nilai elastisitas 0.533. Artinya, apabila terjadi peningkatan luas lahan
yang terkena banjir sebesar 1 maka rata-rata kerugian banjir diduga akan mengalami peningkatan sebesar 0.533 cateris paribus.
Nilai P
value
luas banjir yaitu 0.000 yang berarti luas lahan yang terkena banjir memberikan pengaruh nyata terhadap besar kerugian pada taraf nyata 1.
Hal tersebut sesuai secara teoritis dan keadaan di lapang yaitu semakin luas suatu lahan sawah responden terkena banjir maka semakin banyak tanaman
padi yang rusak akibat terendam banjir. 3. Ketinggian Banjir
Ketinggian banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden. Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas
ketinggian banjir memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir dengan nilai elastisitas 0.156. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan
ketinggian banjir sebesar 1 maka rata-rata besar kerugian banjir diduga akan mengalami peningkatan sebesar 0.156 dengan asumsi peubah bebas
lain tetap cateris paribus. Berdasarkan pengujian P
value
diperoleh nilai sebesar 0.196 yang berarti ketinggian banjir berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada
taraf nyata 20. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal karena tingginya air banjir di lahan sawah akan mengakibatkan semakin banyak tanaman padi
yang mengalami kerusakan. 4. Lama Banjir
Lama banjir mempengaruhi besar dampak banjir yang dialami responden. Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas lama banjir
memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir dengan nilai elastisitas 0.244. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan lamanya banjir
sebesar 1 maka rata-rata besar kerugian banjir diduga akan mengalami peningkatan sebesar 0.244 cateris paribus.
Berdasarkan pengujian P
value
diperoleh nilai sebesar 0.168 yang berarti lamanya banjir berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir pada taraf
nyata 20. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal yaitu lama hari banjir mengakibatkan tanaman padi membusuk karena semakin lama tanaman padi
dalam genangan air semakin tidak mampu bertahan dan membusuk. Adapun peubah bebas yang tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 20
adalah umur padi. Peubah bebas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
5. Umur Padi Hasil regresi pada model double log menunjukkan peubah bebas umur padi
memiliki hubungan positif terhadap besar kerugian banjir dengan nilai elastisitas 0.123. Semakin bertambah umur padi, semakin besar petani
mengeluarkan biaya untuk memberi perlakuan terhadap tanaman padi. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan umur padi sebesar 1 maka rata-rata
besar kerugian banjir diduga akan mengalami peningkatan sebesar 0.123 cateris paribus.
Berdasarkan pengujian P
value
diperoleh nilai sebesar 0.340 yang berarti lamanya umur padi tidak berpengaruh nyata terhadap besar kerugian banjir
pada taraf nyata 20. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal karena fakta di lapang menunjukkan semakin bertambah umur padi semakin
kuat padi untuk bertahan dalam genangan banjir. Hal ini tidak banyak mengakibatkan kerusakan pada tanaman padi khususnya pada ketinggian air
banjir yang rendah tergantung dari kekuatan tanaman padi saat terendam air. Ada beberapa petani yang memanfaatkan padi yang sudah terendam namun
masih dalam keadaan baik untuk ditanam kembali.