hubungan tersebut ada, peubah-peubah bebas dikatakan berkolinearitas ganda atau multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat
Varian Inflation Factor VIF. Jika VIF 10 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas Juanda 2009.
c. Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi dari model regresi linear berganda adalah ragam sisaan
sama atau homogen. Asumsi ini disebut homoskedastisitas. Pelanggaran atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Cara
mendeteksinya adalah dengan menggunakan uji Gold Feld-Quant, uji Breush Pagan, uji White, uji Park, dan uji Gleiser Juanda 2009.
d. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila adanya korelasi yang tinggi antara nilai
errornya. Cara mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson DW. Nilai statistik DW berada diantara 1.55 dan 2.46
maka menunjukkan tidak ada autokorelasi Firdaus 2004.
4.4.4 Analisis Stakeholder dalam Mengatasi Permasalahan Banjir di
Kecamatan Kresek
Analisis stakeholder dalam mengatasi permasalahan banjir dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Analisis stakeholder dilakukan dengan
mengidentifikasi peran dan fungsi masing-masing stakeholder baik kelompok pemerintah maupun kelompok non-pemerintah dalam mengatasi permasalahan
banjir di Kecamatan Kresek. Matriks analisis stakeholder disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Analisis stakeholder dalam mengatasi permasalahan banjir
Stakeholder Peran
Fungsi Pemerintah
1. 2.
3. Non-
pemerintah 1.
2. 3.
V. GAMBARAN UMUM
5.1 Gambaran Umum Kecamatan Kresek
Kecamatan Kresek secara administratif terletak di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kecamatan Kresek berbatasan dengan Kabupaten Serang
disebelah Barat, Kecamatan Gunung Kaler sebelah Utara, Kecamatan Sukamulya sebelah Timur, dan Kecamatan Jayanti di sebelah Selatan. Kecamatan Kresek
sebagian besar wilayahnya merupakan areal persawahan dan pemukiman penduduk. Letak ketinggian laut sekitar tujuh meter dengan curah hujan rata-rata
15 milimeter. Jarak Kecamatan Kresek dari ibu kota kabupaten sekitar 25 kilometer yang dihubungkan dengan jalan negara, jalan provinsi, dan jalan
kabupaten. Desa-desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kresek dapat dilihat di Tabel 6.
Tabel 6 Sembilan nama desa beserta luas wilayahnya yang berada di Kecamatan Kresek
No Desa
Luas Wilayah 1
Desa Kresek 381 hektar
2 Desa Renged
381 hektar 3
Desa Talok 248 hektar
4 Desa Kemuning
448 hektar 5
Desa Patrasana 234 hektar
6 Desa Rancailat
309 hektar 7
Desa Jengkol 357 hektar
8 Desa Pasir Ampo
245 hektar 9
Desa Koper 260 hektar
Sumber: Kecamatan Kresek 2012
Secara demografis, Kecamatan Kresek terbagi menjadi sembilan desa dengan jumlah penduduk sebanyak 62.240 orang dengan perbandingan jumlah
laki-laki sebanyak 30.804 jiwa dan perempuan sebanyak 31.436 jiwa serta jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 17.363 jiwa. Jumlah penduduk didominasi oleh
kategori usia 15-60 tahun baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, yaitu 21.378 jiwa dan 21.077 jiwa. Matapencaharian penduduk Kecamatan Kresek
didominasi oleh penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh, pegawai swasta, dan petani yaitu sebanyak 8.189 jiwa, 7.357 jiwa, dan 5.212 jiwa
Kecamatan Kresek 2012.