Tabel 14 Jumlah responden petani berdasarkan jarak sungai terhadap lahan pertanian
No Jarak Sungai Ke Sawah meter
Jumlah orang Persen
1 ≤ 20
6 7.14
2 20 x ≤ 2500
76 90.48
3 2500
2 2.38
Total 84
100.00
Sumber: data primer diolah 2013
5.5.2 Ketinggian Banjir
Ketinggian banjir di sawah yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan kemiringan sawah antar masing-masing wilayah dan jarak lahan sawah terhadap
sumber penyebab banjir. Ketinggian banjir yang paling banyak dialami responden petani adalah antara
0.5 x ≤ 2.5 meter sebesar 79 persen. Sebaran ketinggian banjir dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Jumlah responden petani berdasarkan ketinggian banjir No
Ketinggian Banjir meter Jumlah orang
Persen 1
≤ 0.5 13
15.48 2
0.5 x ≤ 2.5 66
78.57 3
2.5 5
5.95 Total
84 100.00
Sumber: data primer diolah 2013
5.5.3 Lama Banjir
Petani memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai lama banjir. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kemiringan sawah antar masing-masing wilayah dan
jarak lahan sawah terhadap sumber penyebab banjir. Presentase lama banjir terbesar antara
10 x ≤ 15 hari sebesar 79 persen. Sebaran lama banjir dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Jumlah responden petani berdasarkan lama banjir No
Lamanya Banjir hari Jumlah orang
Persen 1
≤ 10 13
15.48 2
10 x ≤ 15 70
83.33 3
15 1
1.19 Total
84 100.00
Sumber: data primer diolah 2013
VI. PERSEPSI PETANI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN
PERTANIAN
6.1 Persepsi Responden Petani terhadap Kondisi Lingkungan Pertanian
Sebelum dan Setelah Banjir
Penilaian kondisi lingkungan pertanian diklasifikasikan ke dalam empat golongan, yaitu sangat buruk, buruk, baik, dan sangat baik. Penilaian persepsi
responden dilakukan untuk menilai penurunan kualitas pada lingkungan pertanian akibat banjir dengan cara membandingkan kondisi lingkungan sebelum dan
setelah banjir. Genangan banjir membawa material sampah dari hulu sungai dan meninggalkan berbagai kerusakan fisik di sekitar lingkungan pertanian. Areal
persawahan menjadi kotor akibat banyak sampah menumpuk, tanaman padi yang terendam sehingga membusuk, pematang sawah rusak, saluran irigasi dan sarana
pengairan lainnya rusak serta akses jalan menuju sawah rusak. Hasil survei terhadap 84 orang responden di Kecamatan Kresek
menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai kondisi lingkungan tempat tinggal dan lingkungan pertanian sebelum banjir adalah baik karena kondisi sawah
bagus, tanaman padi tumbuh dengan baik, lingkungan bersih, dan asri. Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian sebelum dan setelah
banjir dapat dilihat di Tabel 17. Tabel 17 Persepsi responden petani terhadap kondisi lingkungan pertanian
sebelum dan setelah banjir No
Persepsi Kondisi Lingkungan
Sebelum Banjir Setelah Banjir
Jumlah orang
Persen Jumlah
orang Persen
1 Sangat Buruk
0.00 33
39.29 2
Buruk 0.00
49 58.33
3 Baik
84 100.00
2 2.38
4 Sangat Baik
0.00 0.00
Total 84
100.00 84
100.00
Sumber: data primer diolah 2013
Sebanyak 49 responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian setelah banjir adalah buruk karena sebagian besar tanaman padi rusak dan membusuk,
tidak banyak sampah plastik di sawah, serta pematang sawah hancur. Sebanyak 33 responden petani menilai kondisi lingkungan pertanian sangat buruk karena
seluruh tanaman padi rusak dan membusuk, sawah dipenuhi oleh sampah plastik,