III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini terdiri atas empat tujuan. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi petani mengenai kondisi lingkungan pertanian
padi sawah di sekitar Kecamatan Kresek akibat banjir. Tahap untuk mengidentifikasi
persepsi petani
terhadap kondisi
lingkungan adalah
mendeskripsikan karakteristik petani. Karakteristik petani sangat berpengaruh terhadap kepedulian petani terhadap lingkungannya. Pendekatan ini dilakukan
menggunakan analisis deskriptif dan wawancara langsung kepada responden. Tujuan kedua adalah mengestimasi nilai kerugian ekonomi setelah banjir pada
pertanian padi sawah di Kecamatan Kresek dengan menggunakan pendekatan perbaikan, pendekatan perubahan produktivitas, dan pendekatan kehilangan
pendapatan. Tujuan ketiga adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir pada pertanian padi sawah. Hasil ini menggambarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kerugian banjir. Hasil ini didapat dari hasil regresi liniear berganda. Tujuan keempat adalah menganalisis stakeholder
yang berperan dalam mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Kresek.
Pendekatan analisis deskriptif digunakan dalam menganalisis tujuan ini. 3.1.1
Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menjadikan data deskripsi berupa suatu status, keadaan, sikap, hubungan, atau suatu sistem pemikiran suatu
masalah sebagai objek penelitian. Objek penelitian biasanya individu manusia atau suatu masyarakat untuk mendapatkan deskripsi, gambaran atau suatu lukisan
secara sistematis, faktual, detail dan akurat serta sifat-sifat atau perilaku hubungan antara berbagai fenomena. Metode deskriptif ini dituntut untuk mengumpulkan
dan menginterpretasikan secara objektif walaupun sangat sulit untuk menghilangkan subjektif. Metode ini biasanya difokuskan pada masalah aktual
yang ada pada waktu penelitian. Data yang dikumpulkan, disusun, dianalisis, dan diinterpretasi sangat tergantung pada teknik penelitian yang digunakan, karena
teknik pengumpulan dan analisis data yang disajikan harus jelas dan detail.
Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif juga dituntut memiliki nilai kuantitatif walaupun teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui
wawancara, observasi, angket, uji atau testing Suratmo 2002.
3.1.2 Pendekatan Produktivitas Productivity Approach
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup 2007, penilaian nilai ekonomi kerusakan lingkungan dengan menggunakan pendekatan produktivitas bertujuan
untuk memberikan harga sumberdaya alam dan lingkungan yang menggunakan harga pasar sesungguhnya. Tahapan pelaksanaannya adalah:
1. Menyiapkan data dan informasi mengenai kuantitas sumberdaya SDA. 2. Melakukan survei sederhana untuk membantu mendapatkan informasi yang
diperlukan mengenai kuantitas dan harga SDA yang belum tersedia. 3. Mengalikan jumlah kuantitas SDA dengan harga pasarnya.
Selanjutnya KLH 2007 menjelaskan terdapat beberapa metode yang biasa digunakan dalam pendekatan produktivitas ini, yaitu perubahan produktivitas,
biaya pengganti, dan biaya pencegahan. a Perubahan Produktivitas Change of Productivity
Metode perubahan produktivitas ini menggunakan nilai pasar yang ada dari suatu SDA dengan mengetahui harga pasar dan kuantitas SDA kemudian
dapat diketahui nilai dari SDA tersebut. Kuantitas SDA dipandang sebagai faktor produksi. Perubahan dalam kualitas lingkungan mengubah
produktivitas dan biaya produksi yang kemudian mengubah harga dan tingkat hasil yang dapat diamati dan diukur. Tahapan pelaksanaannya, yaitu:
1. Menggunakan pendekatan langsung dan menuju sasaran. 2. Menentukan perubahan kuantitas SDA yang dihasilkan untuk jangka
waktu tertentu. 3. Memastikan bahwa perubahan merupakan hal yang berkaitan dengan
perubahan lingkunga yang terjadi. 4. Mengalikan perubahan kuantitas dengan harga pasar.
b Biaya Pengganti Replacement Cost Metode ini mengidentifikasi biaya pengeluaran untuk perbaikan lingkungan
hingga mencapau keadaan semula. Tahapan pelaksanaannya adalah: