Proses Pengolahan GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3. Pengaliran lateks ke bak pembekuan koaguler Proses pengaliran dilakukan pada lateks yang telah disaring kembali dengan saringan berukuran 20 mesh dan mempunyai KKK 14 melalui talang – talang dan lubang sekunder menuju bak – bak pembekuan yang berkapasitas 450 liter. 4. Proses pembekuan Lateks yang telah ditampung pada bak – bak pembekuan akan dilakukan pembersihan busa pada lateks agar tidak terdapat bercak pada sheet nantinya. Dilakukan kembali proses penyaringan ulang agar lateks yang akan dibekukan benar – benar terpisah dari slab busa lateks, kemudian ditambahkan asam semut dengan kadar 5 dan lateks yang telah tercampur tersebut diaduk sebanyak 8 kali dorong tarik. Pembersihan ulang pun dilakukan sebelum dipasang plat schoten sebanyak 74 lembar tiap baknya dan waktu pembekuan yang dibutuhkan adalah selama 4 jam per kilogramnya. 5. Penggilingan lembaran – lembaran lateks beku Lembaran – lembaran lateks beku akan dialirkan melalui talang – talang yang terlebih dulu diisi air menuju mesin sheeter. Tiap – tiap mesin memiliki ukuran yang berbeda – beda, mulai dari yang terbesar 11mm sampai terkecil 3mm. Pengolahan oleh mesin akan diawasi terus oleh seorang pengawas yang menjaga kondisi mesin tetap stabil, dan kemudian diujung mesin terakhir sheet mentah akan dicuci kembali sebelum dijemur dengan bambu pilas dan disusun di atas 1 ori. Sheet mentah tersebut akan ditiriskan selama 12 jam untuk kemudian dilakukan penyembretan agar lembaran – lembaran sheet tersebut tidak lengket sekaligus mencegah penjamuran dan kondisi mentah. 6. Pengasapan sheet mentah Proses pengasapan dilakukan di kamar asap yang memiliki kapasitas 18 kamar dan 1 kamar asap mempunyai kapasitas 3 ton. Pengasapan dilakukan secara bergiliran selama 6 hari dengan suhu yang berbeda – beda dimana : - Hari 1 : 40°-45° C - Hari 4 : 55°-60° C - Hari 2 : 45°-50° C - Hari 5 : 60° C - Hari 3 : 50°-55° C 7. Proses sortasi dan pengemasan packing Setelah keluar dari kamar asap, dilakukan pembongkaran lori menuju gudang sortasi dan pengepakan. Proses penyortiran dilakukan di atas kaca untuk mengklasifikasikan jenis sheet berdasarkan mutu, produk yang dihasilkan yaitu RSS 1, RSS 2 dan Cutting A. Produk karet olahan yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis mutu kemudian dikepak ke dalam peti cetak balling press dan didiamkan selama 12 jam, hal tersebut dilakukan guna mendapatkan bentuk karet olahan berupa loss ball seberat 113 kg. 8. Proses penyimpanan dalam gudang Loss ball yang telah memenuhi syarat untuk dikirimkan dibubuhi kapur untuk menghindari perjamuran dan disusun di dalam gudang yang berlapis papan agar tidak mudah terkontaminasi dan berjarak 1 m tiap – tiap ballnya. Suhu gudang yang ideal adalah 30° C pada malam hari sehingga harus dibantu dengan memakai lampu pijar.

5.7 Deskripsi Produk Karet Olahan

Produk karet olahan yang dihasilkan oleh Perkebunan Widodaren adalah produk turunan lateks RSS Ribbed Smoked Sheet 1 dan 2 serta produk off grade lateks Cutting. Setelah selesai dari ruang pengasapan, lateks kering berupa lembaran – lembaran karet olahan sheets akan disortasi berdasarkan mutu yang diperoleh sesuai dengan The Green Book. Lembaran – lembaran tersebut akan dilipat menjadi dua bagian yang sama dengan panjang 48 cm dan disusun ke papan cetakan kotak empat persegi yang berukuran 50x50x50 cm dan kemudian ditekan selama 5 menit. Bandela yang dihasilkan akan dipress dengan Electric Automatic Hidraulic Press yang bertekanan 500 lbinc 2 dan kemudian hasil press akan dibungkus dengan lembaran sheet lembaran pembungkus dengan rapi dan ditusuk – tusuk dengan jarum khusus agar pembungkus melekat dengan bandela yang mempunyai p x l x t sebesar 55x52x54 cm. Penentuan mutu RSS ditentukan secara visual yaitu berdasarkan jumlah kapang, keseragaman warna, noda oleh benda asing kebersihan dan gelembung udara dan kekeringannya. Jenis mutu karet olahan yang dihasilkan oleh Perkebunan Widodaren adalah sebagai berikut : - RSS I Tiap bandela harus bebas dari cendawan, akan tetapi adanya sedikit cendawan kering pada pembalutnya atau pada permukaan bandela yang melekat pada pembalutnya masih diperbolehkan, asal saja cendawan tidak menembus ke dalam bandela. Sheet yang berbintik – bintik atau bergaris pemanasan tinggi, kurang matang, terlampau lama diasap dan hangus tidak diperbolehkan, noda – noda kecil dan gelembung udara sebesar kepala jarum jika letaknya tersebar diperbolehkan. Kondisi lembaran sheet harus bersih, kekar, baik keadaannya dan tidak cacat. - RSS 2 Pada pembungkus permukaan bandela serta sheet di dalamnya diperbolehkan adanya sedikit bahan yang berwarna seperti karat dan sedikit cendawan kering. Lot akan ditolak bila bahan tersebut dalam jumlah yang cukup berarti terdapat pada bandela yang jumlahnya lebih dari 5 persen dari bandela yang diperiksa untuk contoh. Mutu lembaran sheet harus kering, bersih, kekar, baik keadaannya dan tidak mengandung cacat dan melepuh. Adanya sedikit cacat warna, gelembung udara kecil dan noda – noda kecil berasal dari kulit kayu dalam jumlah tertentu sampai batas tertentu masih diperbolehkan. - Cutting A Guntingan – guntingan yang cukup baik berasal dari RSS I dan RSS II, tidak mengandung karet mentah atau kurang matang.

5.8 Pemasaran Produk Karet Olahan RSS

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Jember Indonesia secara teknis sudah terpadu, hal ini terbukti dengan dipatuhinya peraturan – peraturan yang ada pada ketentuan – ketentuan pemerintah meskipun pada aplikasinya tergantung kreativitas manajemen. Strategi pemasaran yang dijalankan untuk komoditi karet olahan dapat diuraikan menurut konsep bauran pemasaran yaitu : produk, harga, distribusi dan promosi. Masing – masing bauran pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bauran produksi