4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.4.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan data terdiri dari empat tahap, yaitu tahap editing, tahap coding, tahap tabulasi dan verifikasi. Tahap coding dimulai dengan merekap
kembali catatan yang diperlukan, apakah data – data tersebut memadai untuk
dianalisa lebih lanjut. Tahap coding adalah kegiatan pengklasifikasian data menurut jenis ragamnya. Tahap tabulasi adalah proses kegiatan penyusunan data
ke dalam bentuk tabeldiagramgrafik agar lebih mudah dipahami.Selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menyusun daftar variabel yang
dimasukkan dalam tabel. Kondisi yang dianalisis berdasarkan anggaran biaya produksi tahun 2006 dikarenakan data tahun 2006 adalah data yang paling aktual
yang dimiliki oleh Perkebunan Widodaren. Analisis optimalisasi produksi disusun berdasarkan aktivitas dan lajur kendala serta fungsi tujuan yang ingin dicapai ke
dalam suatu model pemrograman linear. Data diolah dengan program komputer LINDO Linear Pro Interactive and Discrete Optimizer, yaitu suatu program
komputer optimalisasi yang siap pakai.
4.4.2 Analisis Data
Dilakukan analisis terhadap proses produksi, harga pokok penjualan, harga jual serta berbagai kendala batasan yang dimiliki oleh pabrik pengolahan getah
karet lateks di PT Jember Indonesia dengan unit analisis pada pabrik Ribbed Smoked Sheet Kebun Widodaren yang dalam hal ini mengolah lateks.
Optimalisasi secara khusus dititikberatkan pada kedua kegiatan yaitu kegiatan produksi di pabrik pengolahan karet dengan produk akhir Ribbed Smoked Sheet.
Tujuan analisis data tersebut adalah untuk menggambarkan kondisi pabrik Ribbed Smoked Sheet Kebun Widodaren saat ini, menganalisis tingkat produksi karet
olahan yang dapat memberikan keuntungan maksimal dengan sumberdaya yang tersedia serta untuk menganalisis pengaruh perubahan
– perubahan terhadap produksi dan harga.
Pada fungsi tujuan hanya dimasukkan aktivitas pengolahan sebagai aktivitas produksi produk RSS 1, RSS 2, Cutting A. Dalam fungsi kendala
terdapat dua macam konstanta yaitu Nilai Sebelah Kanan NSK dan koefisien input output atau yang sering disebut sebagai koefisien teknologi. NSK
merupakan jumlah input sumber daya yang tersedia, sedangkan koefisien input output adalah keseluruhan unit sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
tiap Kilogram Karet Kering KKK Ribbed Smoked Sheet. Kendala
– kendala yang masuk dalam model pemrograman linear untuk produksi Ribbed Smoked Sheet meliputi kendala di kebun dan kendala di pabrik.
Kendala – kendala tersebut adalah : kendala bahan baku lateks yang dihasilkan di
kebun Widodaren, bahan penolong Asam Semut, kendala taksasi produksi, kendala jam tenaga kerja, kendala ketersediaan jam mesin dan kamar, kendala
kapasitas sarana produksi, kendala syarat komposisi produksi. Untuk mengetahui tingkat produksi dan alokasi sumberdaya optimal
digunakan program linear dengan tujuan memaksimumkan keuntungan dan produksi karet olahan Perkebunan Widodaren. Penggunaan metode ini didasarkan
pada hasil studi empirik yang menunjukkan bahwa output yang dihasilkan program linear sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain itu program linear
memiliki beberapa keunggulan di antaranya fungsi tujuan yang dapat fleksibel dan
bisa menggunakan banyak variabel. Kelemahan metode ini adalah hanya dapat digunakan untuk satu tujuan, asumsi proporsionalitas dan deterministik. Namun
kelemahan – kelemahan tersebut dapat dikompensasi dengan analisis sensitivitas
dan analisis pasca – optimal.
Data kuantitatif yang dikumpulkan menyangkut aktivitas yang dipertimbangkan, faktor kendala yang menjadi pembatas, penentuan koefisien
input dan output serta penentuan fungsi tujuan. Kemudian diolah dengan bantuan kalkulator dan komputer.Data tersebut kemudian diedit dan ditabulasikan menurut
aktivitas dan dimasukkan ke dalam program linear, kemudian diolah dengan menggunakan LINDO. Analisis yang dilakukan meliputi :
1. Analisis Primal Metode simpleks Primal dimulai dari satu pemecahan dasar yang layak
titik ekstrim dan berlanjut untuk berulang melalui pemecahan dasar yang layak berikutnya sampai titik optimum dicapai. Dengan analisis primal, dapat diketahui
jumlah kombinasi produk Xj yang terbaik dalam menghasilkan tujuan Z, dengan kendala keterbatasan sumberdaya yang tersedia bj.
2. Analisis Dual Analisis dual berfungsi untuk mengetahui penilaian terhadap sumberdaya.
Nilai dual yang dihasilkan dalam analisis dual menunjukkan perubahan dalam fungsi tujuan apabila sumberdaya tersebut berubah satu satuan. Penilaian ini
dilakukan dengan melihat nilai slacksurplus dan nilai dual yang ada. Apabila dari perhitungan terdapat nilai slacksurplus 0 dan nilai dual = 0, maka dapat
disimpulkan bahwa sumberdaya tersebut keberadaannya berlebihan dan demikian sebaliknya. Sumberdaya dengan nilai dual = 0 disebut sebagai kendala pasif,
karena tidak akan mengubah fungsi tujuan jika terjadi perubahan sebesar satu satuan. Dari analisis dual juga dapat diketahui sumberdaya mana saja yang
membatasi fungsi tujuan, yaitu dengan cara melihat sumberdaya yang mempunyai nilai dual 0 atau memiliki nilai slacksurplus = 0. Sumberdaya dengan nilai dual
0 disebut sebagai kendala aktif yang menjadi pembatas dalam kegiatan produksi.
3. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas terdiri dari analisis perubahan koefisien dari fungsi
tujuan dan analisis sisi kanan fungsi tujuan Right Hand Side. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan digunakan untuk melihat selang
perubahan koefisien fungsi tujuan Cj yang masih diijinkan agar nilai optimal variabel keputusan tidak berubah. Analisis sensitivitas ruas kanan kendala
menunjukkan selang perubahan nilai ruas kanan kendala bj yang masih diijinkan agar tetap mempertahankan kondisi feasible awal tidak akan mempengaruhi nilai
dual price kendala bersangkutan dengan parameter lain dipertahankan konstan. 4. Analisis Pasca Optimalitas Post Optimal
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang diperoleh jika terjadi perubahan terhadap parameter yang membentuk model.
4.5 Pembentukan model