Kendala Tenaga Kerja Kendala – kendala Model Optimalisasi
beberapa tahap, di antaranya adalah pembekuan dan pengenceran, penggilingan, kamar asap, pembongkaran dan sortasi, serta pengemasan.
Ketersediaan tenaga kerja diukur dengan satuan HOK Hari Orang Kerja yang merupakan perkalian dari jumlah tenaga kerja dengan jumlah hari kerja per
orang. Diasumsikan bahwa dalam sebulan tenaga kerja hanya mendapat libur satu hari dan ketersediaan hari kerja sebanyak 29 hari.
Konsumsi HOK pengolahan lateks diasumsikan sama bagi setiap produk utama turunan lateks RSS 1. Berdasarkan laporan dari bagian pabrik kebutuhan
tenaga kerja untuk satu ton karet pada masing – masing tahap pengolahan adalah
0,0015 HOK untuk pembekuan dan pengenceran, 0,0027 HOK untuk proses penggilingan, 0,0018 HOK untuk kamar asap, 0,0004 HOK untuk pembongkaran
dan sortasi, dan 0,0004 HOK untuk pengemasan. Nilai – nilai HOK tersebut
menjadi nilai koefisien dalam fungsi kendala tenaga kerja sedangkan ketersediaan tenaga kerja dalam HOK menjadi nilai sebelah kanan dalam fungsi kendala tenaga
kerja. Nilai HOK masing – masing tahap pengolahan dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hari Orang Kerja Berdasarkan Proses Produksi Tahun 2006 dan 2007
Periode HOK
Pembekuan dan Pengenceran
HOK Penggilingan
HOK Kamar
Asap HOK
Pembongkaran dan Sortasi
HOK Pengemasan
Triwulan 1 332
581 360
83 83
Triwulan 2 352
616 364
88 88
Triwulan 3 352
616 364
88 88
Triwulan 4 340
595 356
85 85
Triwulan 5 328
574 348
82 82
Triwulan 6 356
644 364
89 89
Triwulan 7 352
644 368
88 88
Triwulan 8 340
644 368
85 85
Sumber : Laporan Produksi Perkebunan Widodaren Tahun 2006 dan 2007, diolah. Pada tahap pembekuan dan pengenceran, koefisien HOK adalah sebesar 0,0015
yang berarti untuk 1 Kilogram Karet Kering diperlukan 0,0015 HOK pada tahap
pembekuan dan pengenceran. Adanya komposisi produksi aktual RSS 1 sebesar 92 persen, RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting A sebesar 3 persen maka koefisien
HOK pembekuan dan pengenceran untuk RSS 1 adalah 0,00138, untuk RSS 2 adalah 0,00248 dan untuk Cutting A adalah 0,001656. Berikut adalah fungsi
kendala HOK pada tahap pembekuan dan pengenceran. Triwulan 1 : 0.00138X
11
+ 0,00248X
21
+ 0,001656X
31
≤ 332 Triwulan 2 : 0.00138X
12
+ 0,00248X
22
+ 0,001656X
32
≤ 352 Triwulan 3 : 0.00138X
13
+ 0,00248X
23
+ 0,001656X
33
≤ 352 Triwulan 4 : 0.00138X
14
+ 0,00248X
24
+ 0,001656X
34
≤ 340 Triwulan 5 : 0.00138X
15
+ 0,00248X
25
+ 0,001656X
35
≤ 328 Triwulan 6 : 0.00138X
16
+ 0,00248X
26
+ 0,001656X
36
≤ 356 Triwulan 7 : 0.00138X
17
+ 0,00248X
27
+ 0,001656X
37
≤ 352 Triwulan 8 : 0.00138X
18
+ 0,00248X
28
+ 0,001656X
38
≤ 340 Pada tahap penggilingan, koefisien HOK adalah sebesar 0,0027 yang artinya
untuk membuat 1 Kilogram Karet Kering diperlukan 0,0027 HOK pada tahap penggilingan. Adanya komposisi produksi aktual di mana RSS 1 sebesar 92
persen, RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting A sebesar 3 persen maka koefisien HOK penggilingan untuk RSS 1 sebesar 0.002484, untuk RSS 2 sebesar 0,000075
dan untuk Cutting A sebesar 0,000045. Berikut adalah fungsi kendala pada tahap penggilingan. Berikut adalah fungsi kendala HOK pada tahap penggilingan.
Triwulan 1 : 0.002484X
11
+ 0,000075X
21
+ 0,000045X
31
≤ 581 Triwulan 2 : 0.002484X
12
+ 0,000075X
22
+ 0,000045X
32
≤ 616 Triwulan 3 : 0.002484X
13
+ 0,000075X
23
+ 0,000045X
33
≤ 616 Triwulan 4 : 0.002484X
14
+ 0,000075X
24
+ 0,000045X
34
≤ 595 Triwulan 5 : 0.002484X
15
+ 0,000075X
25
+ 0,000045X
35
≤ 574 Triwulan 6 : 0.002484X
16
+ 0,000075X
26
+ 0,000045X
36
≤ 644 Triwulan 7 : 0.002484X
17
+ 0,000075X
27
+ 0,000045X
37
≤ 644 Triwulan 8 : 0.002484X
18
+ 0,000075X
28
+ 0,000045X
38
≤ 644
Pada tahap kamar asap, koefisien HOK adalah sebesar 0,0018 yang berarti untuk membuat 1 Kilogram Karet Kering pada tahap kamar asap dan karena adanya
komposisi produksi aktual di mana RSS 1 sebesar 92 persen, RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting A sebesar 3 persen maka koefisien HOK kamar asap untuk
RSS 1 adalah 0,001656, untuk RSS 2 adalah 0,00009 dan untuk Cutting A adalah 0,000054. Berikut adalah fungsi kendala pada tahap kamar asap.
Triwulan 1 : 0,000368X
11
+ 0,00009 X
21
+ 0,000054X
31
≤ 360 Triwulan 2 : 0,000368X
12
+ 0,00009 X
22
+ 0,000054X
32
≤ 364 Triwulan 3 : 0,000368X
13
+ 0,00009 X
23
+ 0,000054X
33
≤ 364 Triwulan 4 : 0,000368X
14
+ 0,00009 X
24
+ 0,000054X
34
≤ 356 Triwulan 5 : 0,000368X
15
+ 0,00009 X
25
+ 0,000054X
35
≤ 348 Triwulan 6 : 0,000368X
16
+ 0,00009 X
26
+ 0,000054X
36
≤ 364 Triwulan 7 : 0,000368X
17
+ 0,00009 X
27
+ 0,000054X
37
≤ 368 Triwulan 8 : 0,000368X
18
+ 0,00009 X
28
+0,000054 X
38
≤ 368 Pada tahap pembongkaran dan sortasi serta pengemasan, masing
– masing mempunyai koefisien HOK yang sama yaitu 0,0004 pada tahap masing
– masing. dan karena adanya komposisi produksi aktual di mana RSS 1 sebesar 92 persen,
RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting A sebesar 3 persen maka koefisien HOK pembekuan dan pengenceran untuk RSS 1 adalah 0,000368, untuk RSS 2 adalah
0,00002 dan untuk Cutting A adalah 0,000012. Berikut adalah fungsi kendala pada tahap pembongkaran dan sortasi.
Triwulan 1 : 0,000368X
11
+ 0,00002X
21
+ 0,000012X
31
≤ 83 Triwulan 2 : 0,000368X
12
+ 0,00002X
22
+ 0,000012X
32
≤ 88 Triwulan 3 : 0,000368X
13
+ 0,00002X
23
+ 0,000012X
33
≤ 88 Triwulan 4 : 0,000368X
14
+ 0,00002X
24
+ 0,000012X
34
≤ 85 Triwulan 5 : 0,000368X
15
+ 0,00002X
25
+ 0,000012X
35
≤ 82 Triwulan 6 : 0,000368X
16
+ 0,00002X
26
+ 0,000012X
36
≤ 89 Triwulan 7 : 0,000368X
17
+ 0,00002X
27
+ 0,000012X
37
≤ 88
Triwulan 8 : 0,000368X
18
+ 0,00002X
28
+ 0,000012X
38
≤ 85 Berikut adalah fungsi kendala HOK pada tahap pengemasan :
Triwulan 1 : 0,000368X
11
+ 0,00002X
21
+ 0,000012X
31
≤ 83 Triwulan 2 : 0,000368X
12
+ 0,00002X
22
+ 0,000012 X
32
≤ 88 Triwulan 3 : 0,000368X
13
+ 0,00002X
23
+ 0,000012X
33
≤ 88 Triwulan 4 : 0,000368X
14
+ 0,00002X
24
+ 0,000012 X
34
≤ 85 Triwulan 5 : 0,000368X
15
+ 0,00002X
25
+ 0,000012 X
35
≤ 82 Triwulan 6 : 0,000368X
16
+ 0,00002X
26
+ 0,000012X
36
≤ 89 Triwulan 7 : 0,000368X
17
+ 0,00002X
27
+ 0,000012X
37
≤ 88 Triwulan 8 : 0,000368X
18
+ 0,00002X
28
+ 0,000012X
38
≤ 85