Analisis post optimalitas dilakukan untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang terjadi apabila ada perubahan terhadap parameter yang membentuk
model. Analisis post optimalitas dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi beberapa kendala yang dapat mempengaruhi penyelesaian optimal,
mengubah fungsi tujuan, serta mengubah nilai ruas kanan. Menurut Nasendi dan Anwar 1985, analisis post optimal disebut juga
analisis pasca optimal yaitu suatu usaha untuk mempelajari nilai dari peubah pengambilan keputusan dalam suatu model matematik jika satu, beberapa atau
semua parameter model tersebut berubah. Dalam suatu persamaan linear programming, analisis post optimalitas menyangkut analisis terhadap nilai peubah
pengambilan keputusan sebagai dampak dalam perubahan : 1 Koefisien fungsi tujuan; 2 Koefisien teknologi; dan 3Nilai sebelah kanan model dan adanya
tambahan fungsi kendala baru maupun tambahan peubah pengambilan keputusan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya akan selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum. Perkebunan Widodaren juga
mempunyai tujuan untuk memaksimumkan keuntungan dari kegiatan produksi karet olahan Ribbed Smoked Sheet.
Merencanakan penggunaan sumberdaya dipengaruhi oleh dua hal yaitu dari segi permintaan produk dan ketersediaan sumberdaya. Dari segi ketersediaan
sumberdaya, Perkebunan Widodaren memerlukan lima macam sumberdaya yaitu bahan baku lateks, bahan penolong, tenaga kerja pabrik, kapasitas sarana
produksi, dan ketersediaan jam mesin dan kamar. Disini perusahaan dihadapkan
pada persoalan – persoalan pemenuhan sumberdaya yang optimal dan ekonomis.
Tujuan yang hendak dicapai adalah optimalisasi penggunaan sumberdaya dan maksimisasi keuntungan. Kendala yang mungkin dihadapi antara lain adalah
kendala produksi dan kendala ketersediaan sumberdaya. Pemecahan persoalan
– persoalan di atas dapat digunakan program linear sebagai alat analisis. Program linear itu sendiri sebenarnya merupakan metode
perhitungan untuk perencanaan metode terbaik di antara kemungkinan –
kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan spesifik pada sumberdaya yang terbatas Soekartawi, 1999.
Untuk merencanakan komposisi produk optimal, akan dilakukan analisis primal untuk mengetahui bagaimana komposisi produk optimal yang dapat
diproduksi oleh perusahaan. Melalui analisis sensitivitas akan dapat diketahui bagaimana kepekaan komposisi akhir terhadap perubahan alternatif kebijakan.
Hasil dari analisis post optimalitas adalah untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang terjadi apabila ada perubahan terhadap parameter yang membentuk
model. Dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi alternatif perencanaan
dengan kondisi produksi yang fluktuatif untuk menyikapi permintaan konsumen dengan tujuan akhir yang hendak dicapai adalah maksimisasi keuntungan.
Berdasarkan hal tersebut maka kerangka pemikiran operasional dapat dibentuk pada gambar berikut.
Gambar 4. Kerangka Alur Pemikiran Operasional Optimalisasi Produksi
Tujuan perusahaan : Memaksimumkan keuntungan
Kombinasi produk, keuntungan optimal, alokasi
sumberdaya optimal, status sumberdaya dan analisis
sensitivitas
LINDO
Analisis Post Optimal
Perencanaan produksi optimal menggunakan
program linear Kendala sumberdaya :
-ketersediaan bahan baku lateks, bahan penolong
-jam tenaga kerja pabrik -kapasitas sarana
produksi - jam kerja mesin
Diversifikasi produk karet olahan RSS,
Cutting, Skimming, Flat Bark, Brown 3x
Keuntungan yang fluktuatif
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Pengolahan Karet yang beralamat di Jalan Gajah Mada no. 224 Jember, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Perkebunan Widodaren merupakan salah satu perkebunan swasta yang cukup besar dalam
skala pengelolaan karet, kopi dan tembakau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari
– Februari 2008 di Perkebunan Widodaren dan kantor administrasi PT Jember Indonesia, Jember, Jawa Timur.
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan mengadakan wawancara dengan pihak –
pihak yang berkaitan dengan proses produksi karet olahan baik secara langsung maupun tidak langsung di PT Jember Indonesia.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
dengan Sinder pengolahan, Sinder Keuangan dan Tata Usaha, Mandor dan Mandor Besar pengolahan, serta staf dan karyawan yang terkait dengan keperluan
penelitian. Data sekunder diperoleh dari laporan bulanan pengolahan RSS 1, absensi tenaga kerja langsung Perkebunan Widodaren, laporan management Unit
Usaha Widodaren, rekapitulasi gaji staf dan karyawan Perkebunan Widodaren, laporan keuangan PT Jember Indonesia. Selain itu data sekunder juga diperoleh