Tingkat Produksi Aktual Karet Olahan Terhadap Produksi Optimalnya
yaitu sebesar
19.061
KKK.Tingginya tingkat produksi tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan yang mendukung sehingga pasokan bahan baku cukup besar
jumlahnya untuk diolah namun pada bulan – bulan tertentu terutama musim hujan
mengalami penurunan pasokan bahan baku dan adanya perbaikan dari sistem pabrik yang menyebabkan turunnya tingkat produksi.
Komposisi produksi aktual yang dimiliki perusahaan adalah RSS 1 sebesar 92 persen, RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting A sebesar 3 persen yang dapat
dilihat pada Lampiran 3. Sedangkan komposisi produksi optimal Perkebunan Widodaren adalah RSS 1 sebesar 94 persen, RSS 2 sebesar 5 persen dan Cutting
A sebesar 1 persen. Produk turunan lateks lainnya yaitu RSS 2, juga memiliki perbedaan
dalam hal jumlah aktual dengan jumlah optimalnya, dimana perbedaan tersebut menunjukkan kondisi rill yang terjadi di perusahaan berbeda dengan kondisi
optimal yang disyaratkan bagi perusahaan.Jumlah aktual dan optimal produk utama turunan RSS 2 di tahun 2006 dan 2007 tersaji pada tabel 12.
Tabel 12. Tingkat Produksi Aktual dan Optimal RSS 2 Tahun 2006 dan 2007
Periode Produksi RSS 2 Kilogram Karet Kering
Optimal Aktual
Selisih Triwulan 1
1.626 1.318
308 Triwulan 2
1.693 2.247
-554 Triwulan 3
809 903
-94 Triwulan 4
1069 1220
-151 Triwulan 5
1110 489
621 Triwulan 6
336 1.632
-296 Triwulan 7
1816 1050
-196 Triwulan 8
918 1.150
-232
Pada kondisi optimal, produksi produk turunan lateks RSS 2 selama tahun 2006 dan 2007 disarankan untuk diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit
daripada saat kondisi aktual dengan tingkat produksi yang tertinggi pada triwulan 2 sebesar 1.693 KKK dan yang terendah pada triwulan 6 sebesar 336 KKK.
Lonjakan produksi RSS 2 pada triwulan 2 yang signifikan disebabkan oleh adanya perbaikan sistem pada pabrik perkebunan Widodaren yang mempengaruhi
grading hasil akhir karet olahan. Perbedaan antara total produksi aktual dan optimalnya ditunjukkan oleh
persentase selisih total produksi yang terjadi dan menunjukkan sejauh mana keseluruhan produksi RSS 1 yang dilakukan perusahaan telah optimal dilakukan.
Persentase selisih total produksi optimal RSS 1 terhadap produksi aktualnya adalah sebesar 16,8 persen yang artinya pada kondisi optimal Perkebunan
Widodaren mampu berproduksi 16,8 persen lebih tinggi daripada kondisi aktual. Sedangkan untuk produk RSS 2 yang memiliki jumlah pada kondisi optimal
sebesar 7.323 Kilogram Karet Kering dan 10.599 pada kondisi aktual memiliki persentase selisih sebesar 30,4 persen yang berarti pada kondisi optimal
Perkebunan Widodaren memproduksi 30,4 persen RSS 2 lebih rendah daripada kondisi aktual.
Produk turunan lateks RSS 1 dan RSS 2 merupakan produk utama yang diproduksi dan pada akhirnya akan menghasilkan pula produk ikutan berupa
Cutting A. Produk Cutting A merupakan produk yang dijual di pasaran lokal dan bukan merupakan produk unggulan sehingga dalam produksinya hanya mendapat
komposisi produksi sebesar 1 persen.Pada kondisi aktual total produksi Cutting sebesar 2.486 Kilogram Karet Kering dan pada tingkat optimal sebesar 2.221
Kilogram Karet Kering.
Produk ikutan Cutting pada tingkat optimal memiliki selisih sebesar 0,7 persen lebih kecil dibandingkan aktualnya pada tahun 2006 dan 2007.Hal ini
menunjukkan bahwa produk Cutting tidak terlalu disarankan untuk diproduksi karena kontribusi keuntungan yang kecil dan tidak berpengaruh pada Perkebunan
Widodaren.