Sarana Produksi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

menempel.Pada bak pengeceran juga terdapat mesin pengaduk dengan gerakan memutar yang bertujuan untuk membantu proses pengenceran lateks dengan air. 2. Koaguler bak pembekuan Bak pembekuan menerima lateks dengan terlebih dahulu disaring dengan saringan berukuran 20 mesh dan mempunyai kapasitas penuh 600 liter lateks. Terdapat sekitar 100 bak pembekuan dan masing – masing bak dilakukan pemasangan sekat schoten sebanyak 74 lembar. 3. Sheeter mesin giling Terdiri atas 6 rol mesin sheeter dimana masing – masing rol mempunyai ukuran yang berbeda – beda, yaitu rol 1 11 mm, rol 29 mm, rol 37 mm, rol 4 5mm, rol 63 mm. Satu set sheeter mampu menampung hasil lateks beku koagulan dan 6 bak 375 kg kering. 4. Lori Berfungsi untuk mengangkut hasil penggilingan berupa lembaran – lembaran sheets yang telah dicuci dan digantungkan dengan bambu pilas. Lori dimaksudkan untuk mempermudah pengangkutan sheets ke kamar asap maupun gudang sortasi. 5. Kamar asap Kamar asap terletak tidak jauh dari pabrik pengolahan, dimaksudkan untuk mempermudah proses pengolahan. Terdiri dari 5 kamar asap dengan kapasitas masing – masing kamar sebanyak 3 ton. 6. Gudang sortasi dan pengemasan Tempat untuk menyeleksi sheets yang telah keluar dari kamar asap sekaligus menggolongkan sheets tersebut berdasarkan standar mutu yang telah ditentukan. Proses pengemasan juga dilakukan di gudang ini, tentunya dengan memperhatikan standar kerja yang telah disepakati. 7. Gudang penyimpanan Terdapat dua jenis gudang penyimpanan, yaitu gudang penyimpanan bahan – bahan penolong dan gudang penyimpanan hasil – hasil produksi dimana gudang tersebut digunakan untuk menyimpan hasil – hasil produksi yang telah selesai diolah dan menunggu untuk dialokasikannya produk – produk tersebut ke pasaran.

5.5 Sarana Penunjang

Sarana penunjang yang digunakan oleh Perkebunan Sarang Ginting meliputi berbagai sumber energi seperti listrik, air, dan kayu bakar. 1. Energi listrik yang digunakan berasal dari PLN Perusahaan Listrik Negara dan tenaga pembangkit diesel. Energi listrik yang dibutuhkan adalah sebesar 160 Kwhton KK berasal dari PLN dan yang berasal dari pembangkit diesel adalah sebesar 508 KVA. Jenis mesin genset yang digunakan adalah Genzet CMMINS NI-30Mercedes dan Genzet Yamaha COMPUTER. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh Perkebunan Widodaren secara keseluruhan tentunya memerlukan energi listrik sebagai sumber energi utama, terutama pabrik pengolahan dan peralatan kantor. 2. Air digunakan terutama pada proses pengolahan, yaitu pada saat pengenceran lateks, campuran bahan penolong, menghasilkan uap panas dan pembersihan sarana – sarana produksi yang telah digunakan. Air yang digunakan berasal dari air sungai yang dipompa sehingga kebutuhan air yang cukup banyak per harinya mampu dipenuhi dengan pengadaan air tersebut. 3. Kayu bakar digunakan pada proses pengasapan untuk menunjang pengeringan lembaran – lembaran karet sheets di kamar asap. Kayu bakar diperoleh dari kebun sendiri yang ditebang karena sudah dianggap tidak menghasilkan lagi.

5.6 Proses Pengolahan

Pada proses pengolahan tersebut telah diperhatikan ketentuan – ketentuan yang menjadi standar kerja di pabrik karena pabrik Perkebunan Widodaren telah mendapat sertifikat ISO – 9004. Proses pengolahan RSS terdiri atas beberapa tahap, yaitu : 1. Penerimaan lateks kebun Lateks hasil sadap yang ditampung di dalam tangki penerimaan diperiksa terlebih dahulu kebersihannya dan diperhatikan volume yang diperoleh dalam satu tangki penerimaan, untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel untuk menentukan KKK Kadar Karet Kering dengan menggunakan metrolak alat penguji kekentalan. 2. Penerimaan pada bak pengencer Dilakukan proses penyaringan lateks kebun dengan menggunakan saringan berukuran 10 mesh. Pengenceran lateks tersebut dilakukan dengan mencampurkannya dengan air sampai diperoleh kadar 13-14 dan kemudian dilakukan pemutaran alat penganduk selama 1 menit agar diperoleh campuran yang homogen